1. Makan kotoran kambing?

1.4K 128 11
                                    

Perhatikan!

Ini hanya oneshoot saja, karena memang aku up nya khusus untuk keseharian mereka aja.

Jangan lupa koment dan beri vote yaa!

. . .

Flashback
Hendra berusia 7 tahun dan Haca 4 tahun.

Happy reading..

💗💗💗💗

Hari ini adalah hari minggu, sudah tentu waktu weekend seperti ini dimanfaatkan Jogar untuk family time bersama dengan suami dan anak-anaknya setelah satu minggu ia disibukkan dengan pekerjaannya yang ada di kantor. Terbukti saat ini mereka berempat tengah menghabiskan waktu bersama di taman yang berada dibelakang rumah mereka. Memang rumah keluarga Gautama ini sangatlah besar, di halaman belakang rumah mereka terdapat taman dan juga kolam renang.

Saat ini, Hendra tengah sibuk bermain sepak bola bersama dengan sang Daddy. Hendra, anak itu sangat pintar bermain sepak bola sejak ia berumur 5 tahun hingga ketika Jogar dan Teisa menyadari bahwa bakat sang anak adalah bermain sepak bola, mereka mendaftarkan Hendra di sebuah club sepak bola. Hendra merasa samgat senang, ini adalah impiannya sejak ia berusia 5 tahun dan ia berjanji kepada kedua orang tuanya agar berlatih dengan sungguh-sungguh agar bisa membanggakan kedua orang tuanya.

Berbeda dengan Haca, hari ini anak itu terlihat sangat malas. Dengan topi yang ia kenakan dan juga sebuah biskut di tangannya, Haca memilih untuk duduk di sebuah kursi yang ada di taman seraya melihat Momma-nya yang tengah sibuk menanam bunga hias.

"Haca! Ayo sini main sama Aa dan Daddy!" Ajak Hendra, sang Aa. Namun Haca kali ini tampak menolak ajakan sang Aa.

"Haca tidak mau! Haca ingin bermain dengan Jeraka saja!" ucap Haca yang menolak ajakan sang Aa.

"Jeraka kan pulang ke rumah Oma dan Opa nya setiap hari minggu, jadi hari ini waktu Haca bermain dengan Daddy dan Aa. Come here, Son." ajak Jogar dengan mencoba membujuk sang anak.

Haca kembali menolak, "no no Dad Jo."

Teisa yang melihat interaksi suami dan anaknya itu hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ia melihat si bungsu yang kembali asik memakan biskuit yang sebagai Teisa beli untuk cemilan kedua anaknya.

Hendra yang merasa kesal saat sang adik tidak ingin bermain dengannya pun kini memilih untuk meninggalkan sang Daddy dan berlari mendekati sang adik. Ia lihat biskuit yang hanya tersisa setengah didalam toples kaca lalu kemudian ia memakan biskuit itu di depan sang adik. haca yang melihat tingkah sang Aa pun hanya bisa terkekeh kecil, ia sedikit happy karena sang Aa memilih untuk bergabung dengannya untuk memakan biskuit.

"Momma, nanti beli biskuit lagi ya!" Seru Hendra pada sang Momma

"Iya sayang, tapi Aa sama Adek harus utamain makan nasi dulu ya, Sayang. Momma membeli biskuit hanya i tuk cemilan saja." jawab Teisa ditengah-tengah kesibukannya menanam bunga. Saat ia lihat bahwa tanah pupuk yang ia gunakan ga ya tinggal sedikit, Teisa pun meminta Jogar untuk membawa sekarung pupuk kepadamu agar ia bisa kembali menanam bunga.

"Mas Jogar, aku boleh minta tolong ambilin karung pupuk di deket gudang, gak? Soalnya pupuk yang aku ambil tadi tinggal dikit doang nih." ucap Teisa seraya meminta tolong.

Bear familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang