Perhatikan!
Ini hanya oneshoot saja, karena memang aku up nya khusus untuk keseharian mereka aja.
Jangan lupa koment dan beri vote yaa!
. . .
Flashback
Hendra berusia 7 tahun dan Haca 4 tahun.Happy reading..
Part ini agak sedikit panjang hehehe..💗💗💗💗
Sesampainya di rumah, Haca masih tidak ingin melepaskan emutannya pada puting sang Momma. Sebenarnya Teisa sudah mulai lelah menimang Haca ke sana kemari agar si bungsu tertidur tetapi anaknya itu tidak mau tertidur. Bahkan kini, di sore hari—disaat teman-temannya sudah berkumpul di rumahnya, Haca tetap saja masih menyusu.
"Haca, udahan yuk emiknya? Momma mau bantu Bubu sama Buna dulu boleh ya, Sayang?" tanya Teisa pada si bungsu. Kini Teisa tengah duduk di sofa ruang tamunya dengan memangku Haca yang masih menyusu padanya. Ada Hendra yang kini tengah bermain dengan Marva, Rafa, Jeraka, Reima dan Jeymi—anak dari teman-temannya.
Haca gelengkan kepalanya, menandakan bahwa ia tak ingin melepaskan emutannya. Teisa menghela nafas pelan, ia lihat teman-temannya kini tengah sibuk di dapur, menyiapkan beberapa makanan untuk malam nanti. Keluarga Teisa dan teman-temannya akan melakukan acara kecil-kecilan, yaitu bakar-bakar. Baik Tieya dan juga Wisya kini sedang menusukkan bakso dengan lidi membuatnya seperti sate.
"Ayo dong, Sayang.. Nanti emik lagi, mau ya?" Teisa kembali membujuk Haca dan Haca tetap teguh pada pendiriannya bahwa ia hanya ingin emik.
Jeraka yang saat itu tengah bermain dengan teman-temannya pun melihat Teisa yang kini mulai jenuh dengan Haca yang terus mengemut putingnya. Melihat itu, Jeraka pun mendekat pada Teisa dan juga Haca.
"Haca, ayo main!" Ajak Jeraka pada temab sebayanya. Haca pun melihat ke arah Jeraka yang kini tengah memegang mobil mainan milik Jeraka sendiri.
"Tuh di ajakin main sama Jeraka, masa Haca nggak mau main?" Teisa kini ikut mengompori Haca. Haca kembali menolak ajakan Jeraka untuk bermain dengannya.
"Jangan nenen terus, kata Bubunya Jer kalau nenen itu khusus untuk adik bayi sampai adik bayi umurnya dua tahun, umur Haca sekarang kan empat tahun sama kayak Jer." ujar Jeraka. Teisa mengangguk, menyetujui ucapan Jeraka.
"Jeraka masih nenen nggak, Sayang?" tanya Teisa dan Jeraka dengan cepat menggelengkan kepalanya.
"Jer ndak nenen lagi, Momma. Ayah bilang nanti mulut Jer kayak donald bebek." Jeraka menirukan bentuk mulut donald bebek.
"Jelek tau kalau mulutnya kayak donald," Kini Marva yang berbicara. Tadi, Marva melihat adiknya yang tengah berbincang dengan Teisa, karena penasaran Marva pun memilih untuk mendekat pada Jeraka, Adiknya.
"Ihhh mulut Haca nanti jelek nih kalau emik terus," Teisa menunjuk-nunjuk bibir Haca yang masih mengemut putingnya.
Cepat-cepat Haca melepaskan emutannya pada puting Teisa. Kini Teisa merasa sedikit lega karena putra bungsunya mau diajak bekerjasama.
"Mulut Haca ndak jelek! Haca tetap mau emik!" ucap Haca dengan kesal dan kembali ia memasukkan puting Teisa ke dalam mulutnya.
"Jangan nen lagi dong Haca. Kan Haca sudah besar!" timpal Jeraka kesal. Ia ingin bermain dengan Haca tetapi Haca memilih untuk menyusu pada Mommanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/367505818-288-k666006.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bear family
RomancePertemuan Jogar Guatama dengan sang istri yaitu Teisa Gautama di sebuah media sosial membuat pria itu tertarik saat melihat foto Teisa dan berniat untuk menikahinya. Akan kah mereka akan bersama? Atau justru keduanya tidak akan pernah menjalin hubu...