PERTAMA

68 4 0
                                    

matahari dipagi hari itu tidak secerah seperti biasanya karena tertutup awan awan yang bertanda akan turun hujan, kendaraan dijalanan sudah mulai ramai karena orang orang sudah mulai melakukan aktivitasnya masing masing.

"mau bareng abang atau sama mas?" tanya si sulung kepada si bungsu yang sedang menghabiskan rotinya.

"mas aja, kasian kalau sendirian nanti kenapa napa"

"yaudah abang sama kakak berangkat dulu, jangan sampai buat masalah disekolah baru kalian" ucap si sulung lagi dan diangguki sikembar.

"assalamualaikum"

"waalaikumsalam"

mereka akhirnya pergi dengan sepeda motor yang dikendarai Kaivan

"bang lu yakin mereka gak berulah? apalagi disekolah kali ini ada trio setan" tanya Sabasta

"gue juga gak yakin seh sebenernya, tapi mau gimane lagi jugaan udah ada abi yang jaga kenzie"

"hmm..semoga aja gak keulang lagi"

sedangkan dirumah...

"ZI AYOO..NANTI KEBURU GERBANGNYA DITUTUP?!" teriak Vero dari depan pintu utama.

"MAS DULUAN AJA, GUE LAGI NYARI DASI GUE, ILANG LAGI"

"YAUDAH GUE DULUAN KALAU TELAT JANGAN SALAHIN SIAPAPUN"

Vero segera naik kesepeda pancalnya yang sudah terparkir rapi di halaman rumah lalu dia mengayuhnya.

"eh mas mas...yahhh...beneran gue ditinggal"

Nero segera mengeluarkan sepeda pancalnya lalu menggayuhnya sekuat tenaga menyusul sang kakak yang sudah agak jauh dari pandangannya.

sesampainya disekolah mereka segera pergi keruang kepala sekolah.

"napa lu tadi asal tinggal?"

"lah lu yang nyuruh, dan lu gak sopan gue lebih tua dri lu 7 menit seharusnya panggil gue mas"

"lah..bang kai sama kak kavi tadi pake lu gue"

"hmm..serah kau"

tidak ada pembicaraan lagi sampai mereka sampai didepan sebuah pintu yang diatasnya ada tulisan 'principal's office' Vero segera mengetuk pintunya dengan gugup.

Tok tok tok

terdengar dari dalam ruangan menyuruh mereka masuk saja.

"selamat pagi pak"

"pagi, kalian diantar siapa?"

"kami ti-"

"naik sepeda pak" jawab Vero memotong ucapan kembarannya.

"ohh..kalau begitu kalian langsung saja kekelas sesuai yang kalian pilih kemarin"

"baik pak, terimakasih kami permisi dulu" Vero segera menarik tangan Nero untuk keluar.

setelah pintu ruangan tertutup Nero segera menarik tangannya yang sakit karena tarikan dari kembarannya.

"sakit mas"

"maaf mas gak sengaja, lagian lu mau ngomong sembarangan sama kepsek inget ken ini baru hari pertama kita, jangan buat masalah lagi"

"iye mas iye"

"yaudah gue duluan, lu nyari kelas sendiri ya kan udah gede"

"nanti kalau nyesat gimane?"

"tanya guru atau gak orang yang lewat, udah sana"

Nero segera pergi mencari kelasnya.

"semoga aja dia gak berulah lagi" gumam Vero yang maasih memperhatikan si bungsu sampai benar benar hilang dari pandangannya.

ARKATHAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang