Part 11

191 15 0
                                    

.🤍🕊️🤍.

Pagi pun tiba seorang lelaki terbangun dengan kepala yang terasa amat pusing dan merasa bagian wajah nya perih

Ia melihat sekeliling tiba menemukan keberadaan seseorang yang berstatus istri nya itu

"Kemana dia?aishh pusing sekali kepala ku .." Jeno beralih kemeja rias dan dia lihat dikaca wajah nya penuh luka dan sebagian sudah diplesteri
"aww sial sebenarnya apa yang sudah terjadi pada ku"

Jeno melangkah menuju dapur

Jeno melirik ke arah meja dapur disana sudah ada jamu pereda pusing tetapi dimana wanita itu

Jeno mengambil minuman yang sudah disediakan winter dan kembali kekamar ia masih terasa amat pusing untuk terus berdiri

Jeno merogoh ponsel nya berniat menelpon wanita itu tetapi ponselnya ternyata ada dimeja samping tempat tidur

Lagi-lagi Jeno pindah menuju sofa ia mulai mengkhawatirkan winter

Jadi sebenarnya kemana perginya wanita itu pikir Jeno

Beberapa saat kemudian

Tak lama winter pun kembali

Jeno melihat winter yang tak seperti biasanya

Matanya sembab,wajah nya pucat

Tunggu apa dia habis menangis?-batin Jeno

"Kemana saja?" Tanya Jeno pada winter yang baru saja kembali

"Membeli ini" winter menaruh kantong belanjaan dan ia taruh diatas meja yaang ada dihadapan Jeno

Jeno pun melihat isinya dan terdapat obat-obatan seperti salep untuk wajah nya yang terluka mungkin

Jeno mengangguk "lain kali jangan sampai tidak membawa ponsel, ponsel itu sangat penting"

Winter hanya berdehem lalu ia pergi menuju dapur,ia berniat untuk membuatkan sup jagung untuk suami nya itu

Melihat tingkah winter Jeno pun mengernyit heran

Jeno mengingat ingat apaa yang sudah terjadi semalam

Sekilas ia mematung

"Lia?!aku bertemu Lia semalam dibar itu ah ya aku harus pergi kesana lagi" winter tak sengaja mendengar perkataan Jeno pun ia menatap tajam Jeno

"Tak bisakah kau hargai aku Lee Jeno?aku istri mu sekarang, kenapa kau menyebut nama wanita itu terus menerus?dan siapa sebenarnya wanita itu Lee Jeno?!" Tanya nya penuh penekanan

Jeno memandang remeh winter yang sudah menahan amarah nya itu

"Cih sejak awal aku tidak ingin menikah dengan mu Kim winter!!dan kini lia ku sudah kembali jadi lebih baik kita cerai saja!!bukankah kau pun masih mencintai jaemin si pria miskin itu"

Plakkk

"Sialan kau-" perkataan Jeno terpotong

"Jadi perempuan itu yang membuat mu bersikap dingin kepadaku haha cerai kau bilang?silahkan saja kalaupun aku setuju ah maksudku kita setuju tetapi tidak dengan tuan Lee alias appa mu Lee Jeno bodoh!!"

Mendengar perkataan itu Jeno meremas tangan winter

"Kau mengatai ku bodoh sialan? dasar jalang pergilah dari hadapan ku bodoh,mulai hari ini kita akan menginap dibeda tempat kau silahkan tinggal disini dan aku akan pergi kepenginapan lain,aku tidak Sudi melihat mu lagi sialan"

Setelah mengatakan itu Jeno pun meninggalkan winter yang mematung

Winter terduduk lemas tangisan nya pecah

Ia memeluk dirinya sendiri

"Eomma...appa...jaemin oppa..hikss sakiiit...aku kangen kalian hikss"







.
.
.





Winter merasa dirinya ketakutan berada di penginapan sendirian dengan keadaan hatinya yang tidak baik baik saja

Ia merogoh ponselnya memutuskan untuk menelpon salah satu teman nya





Hallo winnie

Winter terdiam mengabaikan suara itu sesaat

Winnie.. hei apa kau tidak sengaja menelepon ku winnie-yaa..haloo

"Umm ya Karina unnie apa aku mengganggumu"

Yakk ada apa dengan suara mu Kim winter,kau menangis?

"Hikss...sakit unnie..d-diaaa..."

Hei winnie apa yang terjadi padamu?

Winter mengernyit kali ini bukan suara Karina yg terdengar tetapi suara Gisell

"Uhh gisell unnie?kalian sedang bersama?"

Iyaa kami sedang berada di tempat umm jaemin sedang merayakan atas berhasil nya tes untuk menjadi dokter ,ohiyaa ada apa dengan mu ku dengar dari Karina suara mu seperti sedang menangis .. cerita lah apa yang terjadi winnie...

Winter termenung mendengar perkataan teman nya itu

Apa tadi katanya jaemin sudah menjadi seorang dokter

Akhirnya kau mencapai cita-citamu jaeminshii-batinwinter


"Ah aku tidak apa-apa unnie hanya saja aku sangat merindukan kalian...tapi sepertinya aku menelpon disaat yang tidak tepat...aku akan menutup telponnya ya"

Heii winnie ini aku haechan kenapa bicara seperti itu apa kau tidak mau tau kabar kuu huh?

Winter tersenyum tipis dibalik percakapan itu

"Dari suara muu saja aku bisa tau kalo kau sangat bahagia haechan oppa"

"Winter..ini aku jaemin..kau apa kabar disana.."

Deg

Seketika jantung winter berdegup hebat suara itu

Suara yang ia selalu rindukan

Entah apa yang terjadi pada diri winter ia tiba-tiba mematikan ponsel itu dan kembali menangis















Bersambung...


Destiny Love • [Winter] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang