02

67 6 2
                                    

"sorry dek klo ganggu nangisnya,tapi bisa pulang ke rumah aja ga? Klo nangis disini bikin takut pengendara lain"

Mendengar ada yang berbicara di belakang tubuhnya,fanan segera berbalik dan menatap sosok lelaki berbadan besar dengan jas kantornya,fanan melirik sekilas kearah mobil ,fanan langsung melihat ke arah lelaki itu berharap ia bersedia untuk menolong nya

"Omm...om tolongin fanan"

"OM?!??" Galen terperanjat saat tiba tiba anak tersebut berdiri dan berlindung didalam dekapan nya, Galen berusaha melepaskan pelukan anak itu tapi fanan malah meringis kesakitan

"Om sakittt...jangan di pegang luka fanan "

"Lah elu! Apa-apaan tiba tiba meluk?!?! Gak gak..lepas atau gua dorong!"

Galen membulatkan matanya saat merasakan pelukan anak itu semakin erat,meremas jas nya kuat² seakan tidak ingin terlepas

"Om jangan suruh lepas...fanan habis kena begal..badan fanan keseret motor...sakittt" tangis fanan semakin jelas mengadu kepada orang tidak dikenal demi bisa keluar dari tempat ini segera,ia tidak akan melepaskan orang ini sampai membawa dirinya bersama untuk di antar pulang

Gallen memperhatikan tubuh anak itu,memang banyak bekas luka dan lumayan parah, kelihatannya perih karena sampai membuat darah segar mengalir di kaki nya

"Ck,gua bukan orang baik sampe mau nganterin lu pulang... Lepas ga!atau gua pegang paksa luka luka lu itu"

"Om! Jangannn omm...jangan tinggalin fanan sendiri.. anterin fanan ke rumah aja om plis..nanti fanan bayar ongkos om"

"Lu kata BMW gue taksi apa?!!"

"Bukan taksi om.. yaudah anterin fanan pake BMW nya om.."

Gallen menatap tak percaya ke arah anak itu "maksa banget sih klo minta tolong " gallen menatap anak yang menempel pada tubuhnya

"Om plis" fanan mendongakkan kepalanya memasang wajah memohon kepada lelaki ini

membuat jarak wajah antara keduanya sangat dekat membuat Gallen terpaku

"Ekhem"Gallen memecah kecanggungan yang hanya dirasakan dirinya. Fanan masih fokus memberikan wajah memohon ke arah Gallen

"Ck,yayaya gue anter!"

Fanan langsung melepaskan pelukan nya pada Gallen dan menyatukan kedua telapak tangan nya "makasihhh omm! Nanti fanan bayar janji!"

"Ck,serah.." Gallen berjalan meninggalkan fanan terlebih dahulu

"Om.."

"Paan lagi si?"

"Bantu fanan om..kaki fanan gak bisa dipake buat jalan"

"Ngerepotin Lo!"








Fanan memperhatikan lelaki berkemeja putih sedikit berantakan yang duduk disampingnya saat ini.
Pasha sudah berkali kali melirik ke arah fanan secara diam diam.

"Uhukk!! Uhuk! Ekhem!" Pasha terbatuk kaku menyadari fanan melihatnya sejak tadi.

"Gall"

just Being mine ||•GALENFANANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang