three

4 1 0
                                    

"Ngelamun aja lo. Ayo anterin gua kelapangan" Ajak Sylvi yg kini sudah merangkul Ashlyn.

"Ngapain njir panas terik gini kelapangan. Ada gila gila nya lo gua rasa" Protes Ashlyn.

Helowww panas terik matahari yg bisa menembus permukaan kulit paling dalam begini Sylvi dengan entengnya ngajak dia ke lapangan?

"Ini nih. Cuma nganter data anak kelas kita yg mau ikut lomba class meet. Kebetulan panitia siang ini lg ngumpul di lapangan. " Kata Sylvi sambil menunjukkan daftar nama yg telah tercatat dikertas tersebut.

"Kenapa lo ga ngajak debby sih? "

"Lagi nyemilin bumbu penyedap dia" Balas Sylvi sembari menarik lengan Ashlyn agar ikut jalan bersamanya.

"Punya temen stress semua" Lirih Ashlyn yg pasrah di geret Sylvi.

Dan mereka berdua jalan menuju ke lapangan yang berada di lantai dasar.

Jarak kelas dan lapangan tak terlalu jauh namun cukup membuat kaki lumayan lelah.
Sebab banyak lorong yg tak bisa di tembus. Alias harus muter dulu biar sampai di lapangan.

"Dah sana. Gua tunggu sini" Ujar Ashlyn yg sudah duduk di gazebo pinggir lapangan.

Malas sekali kalau harus ikut Sylvi kumpul dengan panitia yg memilih berdiri di bawah pohon ketimbang duduk di gazebo.

"Temeninnn. Malu gue" Rengek Sylvi

"Lu kan panitia? " Ucap Ashlyn terheran-heran. Dia kan termasuk panitia acara, bisa2 nya malu. Terus gimana nanti?

"Ishh ga ada si debby. Biasanya gua sm dia. Yok temenin"

"Monyet lo" Akhirnya Ashlyn mengalah dan membuntuti Sylvi yg telah jalan terlebih dahulu.

Saat sedikit lagi sampai ke gerombolan panitia, tanpa aba aba dan persiapan, sebuah bola yg melambung tinggi mendarat dengan mulus nya tepat di kepala Sylvi yang menyebabkan gadis itu kini mengaduh heboh serta meringis nyeri

Ashlyn yg melihat kejadian itu hanya melotot dan membuka mulutnya, shock.

"Gua ga sengaja" Ucap salah seorang laki laki yg menghampiri mereka berdua.

"Waah parah. Lo gapapa?" Tanya Ashlyn sembari menuntun Sylvi untuk duduk.

"Ngenyut anjir" Ringisnya

"Tanggung jawab vin" Ujar Ashlyn kepada Dervin sang pelaku pelemparan bola.

"Gua ga sengaja Lyn. Salah Sylvi juga ngapain dia disitu" Balasnya membela diri.

"Ya bukan salah gua dong. Gua kan cuma lewat?" Sengak Sylvi tak Terima disalahkan.
Tentu aja ga terima. Dia kan cuma lewat, eh tau nya malah kena bola. Mana sakit banget lagi kepalanya.

"Yaudah dah yok gua anterin ke UKS" Ajak Ashlyn yg kini menggandeng lengan Sylvi.
Sebenernya dia agak malu karna semua orang lg ngeliat kearah mereka. Makanya pingin cepet cepet pergi.

"Nah gitu dong baik bgt Aly-"

"Biar Dervin aja yg anterin" Potong Jedden yg sedari tadi berdiri di belakang Dervin.

"Dia harus tanggung jawab" Lanjut Jedden mendorong pundak Dervin.

"Betul tuh" Timpal Yaxell sembari menghampiri mereka.

"Oh iya bener. Sana vin anterin Silvy"

Dervin sih nurut nurut aja. Toh dia juga merasa bersalah sebenernya.
Jadi dengan kepala yg masih geliyengan. Silvy membuntuti Dervin yg jalan lebih dulu didepannya.

"Udah makan siang Lyn? " Tanya Jedden ke Ashlyn.

"Belum"

"Yuk bareng" Ajaknya yg langsung menggandeng tangan Ashlyn, "duluan ya Xell" Pamitnya pada Yaxell tanpa mengajak.

Yaxell yg dipamiti hanya diam, dengan dahi berkerut dan tangan mengepal.










-
-
-
-
-
-









"Lo mau apa? " Tanya Jedden

Ashlyn yg berdiri disebelah Jedden tampak berfikir sebelum menunjuk salah satu menu yg ia ingini yakni adalah 'Chicken Katsu'

"Chicken katsu nya dua ya bu" Pesan Jedden sembari menarik kursi agar Ashlyn duduk.

Biar saja Jedden pegal berdiri. Yang penting Ashlyn, enggak.


"Kenapa tadi ga ngajak Yaxell ya?" Gumam Ashlyn pada dirinya sendiri. Merasa kurang karna biasanya ia menghabiskan makan siang bersamaa Yaxell.
Tapi tadi ia saja tak sempat menegurnya .

"Kenapa? " Tanya Jedden yg mendengar Ashlyn menggumam.

"Enggak" Jawabnya.

Tak lama pesanan keduanya sudah siap. Lalu mereka menuju meja yg kosong.


" Eh lyn" Tegur temannya yg berbeda kelas.

"Oit"

"Pacaran ya? "
Ashlyn mendelik. Terkaget-kaget mendengar pertanyaan temannya.

"Kagak woi. Ga usah ngasal lu" Sanggah nya.

"Ah masa?"

"Otw" Timpal Jedden. Sudah duduk ganteng sambil membuka kaleng minuman yg ia beli.

"Oh kalo gitu semoga lancar haahaahaa" Ledek teman Ashlyn.

"Bacot luuu" Ujar Ashlyn menendang temannya .

"Yaudah deh. Bye Ashlyn"

"Dasar monyet"





To be c....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang