DISCLAIMER — 100% fiction — OCC — written by ; ara-ara gomen
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ᯓ ᡣ𐭩
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Postingan sepele yang bisa membuat kelima belas suaminya marah.
***
(Name) menatap kelima belas suaminya itu satu persatu, dia tidak tau apa yang dia perbuat yang membuat kelima belas suaminya itu marah.
Justin menatap (Name) dengan tatapan mengintimidasi, "Kok kamu jalan sama cowo lain? Udah gitu pakaian kebuka banget."
(Name) melirik malas ke Justin, "Apasih! Ngapain ngurusin hidup ku."
"Ya jelas kita ngurusin hidup kamu. Kamu itu istri kita!" kata Yin dengan tegas.
"Aku ga nganggep kalian suami."
"Meski kamu ga nganggep kita suami, kita udah sah jadi suami-istri." kata Julian lalu menghisap rokoknya dan mengeluarkan asapnya dari mulut.
Gavin mendekati istrinya lalu mengelus punggung sang istri dengan lembut, "Sayang. Kamu itu udah punya suami. Jadi harus nurut apa kata suami." kata Gavin dengan tutur kata yang lembut.
"Sini ponsel kamu." William merampas ponsel dari tangan (Name).
"Apasih! Balikin ga!" (Name) mencoba merebut ponselnya kembali dari tangan William.
Namun hanya sia-sia, karena (Name) di tahan oleh Devano dan Zain.
"Pokoknya mulai hari ini kamu ga boleh keluar rumah tanpa seizin kita." kata Johan sambil menekan kata-katanya.
"Lepasin!" (Name) meronta-ronta karena di tahan oleh Devano dan Zain.
"Vano, Zain. Lepasin." Chaiden menyalakan rokoknya dengan korek api yang sudah di tangannya.
Devano dan Zain pun melepaskan (Name), dan membuat gadis itu berdiri dan lari ke kamarnya.
Malvin bertanya, "Kenapa kalian ga bisa tanya dengan baik-baik. Lihatlah, karena kelakuan kalian istriku jadi pergi."
