" KAU BADJINGAN TIN !! LEPASKAN AKU SIALAN " - Naret
Plak!!!
satu tamparan kuat melayang ke arah pipi mulus Naret, tatapan mematikan dari seorang Krittin kitjaruwannakul memenuhi ruangan itu yang semakin membuat siapa saja yang berada di sana takut...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" polisi sialan!!! " ujar pemuda berkaos putih yang di balutin dengan jaket hitam kulit serta piercing di alis kiri nya dan kalung rantai di leher nya tak lupa juga dengan anting di telinga kiri nya
Di malam yang gelap dan sunyi itu sekira nya pukul 03.00 pagi, pemuda yang bernama Krittin atau biasa di panggil Tin adalah seorang ketua gangster yang terkenal di kota nya, ia bukan sekedar kelompok gangster miskin, urak urakan, dan banyak gaya namun ia adalah anggota mafia yang paling berbahaya.
Saat ini Krittin sedang mencoba menghindar dari kejaran anggota polisi yang sudah menangkap 2 anggota nya " ck bajingan, kumpulan orang tidak berguna itu yang memulai nya " Krittin terus mencari tempat guna bersembunyi
Namun saat melewati sebuah gang sempit ia bertabrakan dengan seoarang pria bertubuh tinggi namun tak terlalu tinggi darinya
Bruk!!!
Kedua nya bertabrakan dan terjatuh ke tanah " shit, gunakan matamu!! " ujar ketus Krittin dengan pria yang sedang mencoba tuk berdiri
"Disana pak tadi ada suara coba kita periksa" Ucap anggota polisi yang sedang berada di sana
Krittin yang panik pun segera berdiri dan menarik pria di depan nya ke sebuah celah gang sempit bangunan " diam jika kau masih menyayangi nyawa mu " ancam Krittin pada pria yang bahkan sedari tadi tak mengatakan sepatah kata pun dari mulut nya
Selang beberapa menit kini tak terlihat lagi anggota kepolisian yang tadi mengejar nya Krittin segera keluar untuk kembali melarikan diri " kau tau wajahku, tutup mulut mu dan anggap kita tidak pernah bertemu " ujar Krittin sampai akhirnya ia berbalik dan beranjak pergi meninggalkan pria itu.
Dikit aja duluu:v Sampai jumpa di next chapter 2 bulan dari sekarang na tukhon babay (๑˃̵ ᴗ ˂̵)
