2

9 3 0
                                    

Sesampainya di sana, Hannie tak melihat ada satupun orang yang menunggunya, di tambah semua murid juga sudah pulang. Suasana pun menjadi sepi dan Hannie menjadi sedikit waspada.

"Hai..maaf udah nungguin," ucap seseorang yang baru datang dari arah belakang Hannie.

Orang itu adalah murid laki laki yang kelasnya berada di atas kelas Hannie. Tentu saja Hannie mengenalnya.

"Kenapa lo disini?" tanya Hannie sambil menjauh dari laki laki itu.

"Ohh ayolah, masa lo gak tau," ujar laki laki itu dengan senyumnya yang menyeramkan.

"Pergi gak lo, bisa gak si lo nyerah? Udah berapa kali lo teror gue, gue juga udah nolak lo berapa kali! Tapi lo masih ngincer gue?!" tegur Hannie dengan tubuhnya yang siap melawan.

"Kalo lo gak mau di teror, lo tinggal terima aja mau jadi pacar gue, gampang kan?" tanyanya kemudian perlahan mulai mendekati Hannie.

Laki laki itu adalah Seobin, orang yang sangat terkenal dengan kepintarannya di sekolah. Namun bagi Hannie, Seobin adalah orang yang menyeramkan. Setelah beberapa bulan Hannie masuk di sekolah ini, Seobin langsung tertarik dengan Hannie dan terus menerror Hannie untuk menjadi pacarnya, bahkan sebelum Hannie jadian dengan Rhino.

"Akh!!" erang Hannie kesakitan karna Seobin mendorongnya ke pohon dengan keras.

Tubuhnya di tahan oleh tangan Seobin, ia sekarang tidak bisa berkutik karna berhadapan dengan orang yang badannya sangat kuat dan kekar. Jika melawan, bisa saja Hannie pingsan dengan satu pukulan Seobin.

Hannie pun berpikir keras agar bisa menggunakan cara lain untuk menjauhi Seobin.

TAK

Hannie pun menendang kaki bagian tulang kering Seobin. Karna tendangannya kuat, Hannie mampu membuat Seobin kesakitan dan melepaskan badannya yang di tahan.

"Awas kau!" bentak Seobin dan hendak mengeluarkan sesuatu dari tas selempangnya.

"Rasain nih!" teriak Seobin yang melemparkan sesuatu.

Benda itu melesat ke arah Hannie, dan untungnya Hannie cepat menghindar dan membuatnya menoleh arah benda itu melesat.

"Woah, tadi itu apa?"

Hannie pun mulai menoleh ke depan seperti semula, tapi sayangnya sudah ada Seobin yang berdiri tepat di depannya. Benda yang tadi di lempar Seobin ternyata hanya taktiknya untuk mengalihkan pandangan Hannie dan mengambil kesempatan untuk melawan.

BRAKK!

Seobin tiba tiba menendang Hannie dengan penuh tenaga hingga tubuh kecilnya terbanting dan mengenai tembok yang berada tak jauh di sebelahnya.

"Makanya jangan sok ngelawan, udah tau lawanya kuat gini," ujar Seobin yang puas melihat Hannie sudah melemah.

Seobin pun mendekati Hannie yang sudah terbaring lemas. Seobin terlihat membawa balok kayu untuk memukul Hannie.

Saat Seobin hendak memukul Hannie, tiba tiba ada seseorang yang menahan tangannya.

"APA YANG LO LAKUIN KE PACAR GUE HAH?!" Bentak Rhino penuh amarah hingga wajahnya terlihat memerah.

Kemudian mereka pun beradu kekuatan dengan tangan kosong.

Akhirnya Seobin pun mengakui kekalahannya, sekarang Seobin terlihat sangat tak sanggup untuk melawan Rhino.

"Badan doang kekar, tapi ngelawan gue udah kalah," ledek Rhino.

Seobin di buat babak belur oleh Rhino, ia pun mulai sangat dendam dengan mereka berdua.

Potential ZombieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang