Hai...
Ketemu lagi nih💚🐻
Mau ngingetin buat jangan lupa vote and komen yaa 💚🥺
Tandain juga ya, kalo misalkan ada typo...
~HAPPY READING~
Pagi hari yang cerah. Matahari bersinar terang, dan langit ber-warnakan biru cerah yang cantik. Sungguh awal hari yang indah.
Namun, justru di sebuah rumah yang sangat besar dan mewah. Lea, sedang berdiri didepan sebuah cermin panjang, di kamarnya. yang bernuansa hitam putih. Dan ia hanya menggunakan tank top berwarna hitam.
Ekspresi wajahnya datar menatap luka yang berada di punggung bagian atas, tubuhnya.
Sejujurnya luka itu perih, karena luka itu baru saja di lukis oleh ayahnya-dewa, kemarin. Dan jangan lupakan hatinya yang masih nyeri, mengingat semua perkataan mutiara itu.
Terkadang, kalea heran dengan dirinya sendiri. Kenapa dirinya terus saja merasakan sakit, padahal hal itu sudah biasa. kata-kata indah, dan usapan lembut yang selalu meng-hujaminya setiap hari.
Tak lama kemudian ia bergegas untuk bersiap-siap ke sekolah. Memakai seragamnya dengan rapih, ia berusaha tersenyum singkat di depan cermin. Seolah, semuanya baik-baik saja.
Ia berjalan turun. Dan saat sampai di tangga, pandangannya tertuju pada tiga orang yang terlihat sangat harmonis. Dan, yang membuatnya iri adalah, itu tanpa dirinya.
Sial. mengapa hatinya terus saja sakit. Lantas di susul dengan satu tetes air mata yang berhasil lolos, mengenai pipinya.
Dengan cepat ia menghapus air mata itu, dan menetralkan raut wajahnya. Datar. Itu ekspresi pilihannya.
Dengan tenang dan santai. Gadis itu berjalan menuju meja makan, tempat semua anggota keluarganya sarapan. ia mendudukkan diri di samping dhea-adiknya-yang hanya berbeda satu tingkat dengannya.
Lantas, semua pandangan langsung teralihkan padanya. Namun, kalea cuek saja. ia memilih mengabaikan pandangan tak suka itu, dan memakan roti dengan selai cokelat yang baru saja selesai di olesi.
"Kemana aja kamu semalam? masih berani rupanya kamu menampakkan wajah di sini?" Desis Dewa tak suka.
Semalam?
Ya. Semalam memang Kalea sempat pergi sebentar untuk menenangkan dirinya. Dan saat ia pulang diantar Shaka, keadaan rumah sudah sangat sepi dan rapih seperti semula. yang sebelumnya banyak barang hancur sebab perkelahian antara Kalea dan Dewa yang sama-sama keras.
Jadi saat Kalea pulang, semua orang sudah tertidur.
Mendengar penuturan dewa yang yang terlihat tak suka dengan kalea, mamanya-bella, justru ber-smirk. "Emang dasarnya anak gak tau malu pah,"
Kalea mulai meng-tulikan pendengarannya untuk sementara. Ia mencoba untuk tidak peduli dengan apa yang ada di sekitarnya. Baginya, sekarang ia hanya sendirian di sini. Dan yang lain, hanya lalat pengganggu yang bising.
Tolong jangan katakan bahwa kalea sepenuhnya anak durhaka. Dan tak tahu bagaimana caranya menghormati dan menghargai orang tuanya. Ia juga begini karena ia sudah benar-benar sangat lelah dengan semuanya. Ia tak mau hatinya terluka untuk kesekian kalinya, hanya karena perkataan yang sama. Dan di lontarkan dari mulut orang yang sama.
Alasan lainnya, ia juga tak mau mengacaukan pagi ini.Hingga tak lama setelah selesai menghabiskan sarapannya, ia bangkit dan menuju ke sekolah tanpa berpamitan kepada kedua orangtuanya. Toh. Tadi Kalea sudah mau salim, mereka yang yang tak mau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arah Pulang
Teen Fictionluka yang berbeda namun, sama-sama menyakitkan. rahasia yang berusaha untuk dikubur bertahun-tahun akhirnya terbongkar?! perjalan hidup yang begitu rumit. • • • mengisahkan dua orang remaja w...