perompak kecill

17.1K 1.6K 29
                                        

-Tandai jika ada typo-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Tandai jika ada typo-
.
.
Happy reading
.
.

Aidan menjeda ucapannya, diam diam dirinya menyeringai memikirkan beberapa ide yang berada di otaknya, ini adalah saat yang tepat untuk memeras dua orang didepannya, apalagi dilihat dari pakaian dan gelarnya pasti mereka orkay banyak harta.

Sistem yang mengetahui akal busuk tuannya hanya bisa berpasrah mengasihani Darell dan Ashter.

"Aku akan memberikan crystal poison kepada kalian namun tidak gratis aku menginginkan imbalan. " ujar Aidan yang membuat keduanya tanpa pikir panjang mengiyakan, melihat itu Aidan semakin mengembangkan senyuman nya.

Darell dan Ashter hanya menatap Aidan biasa saja, mereka paling hanya perlu memberikan beberapa kantung emas, itulah pikir keduanya.

"Ada berapa banyak spirit stone yang kalian milikin?" baik Darell maupun Ashter mengernyitkan dahi mereka.

"Saya memiliki 100spirit kuning, 50spirit merah, dan 1 spirit ungu." jawab Ashter sembari menghitung seluruh batu monster miliknya.

"Lalu kau berapa?" tanya Aidan kepada Darell.

"503spirit kuning, 478spirit merah, 306spirit ungu, 1spirit putih."

Mendengar itu wajah Aidan langsung berbinar.

"Kalau begitu berikan semuanya padaku, ah sama beberapa karung koin emas, permata dan beberapa barang berharga kalian lainnya padaku." 

Baik Darell maupun Ashter keduanya saling memandang dan menghela nafas, ah sepertinya mereka akan dirampok oleh perampok kecil ini, mau tidak mau mereka mengiyakan permintaan Aidan mengeluarkan semua harta benda berharga mereka dari storage ring mereka.

Melihat tumpukan batu monster yang melimpah Aidan tidak bisa menyembunyikan perasaan senang nya, dengan spirit stone sebanyak itu dirinya bisa menciptakan racun racun yang lebih mematikan.

[Tuan jaga ekpresi anda] tegur sistem yang mana membuat Aidan tersadar dan menormalkan ekpresi nya menjadi datar.

"Ekhm, dan satu lagi sebelum aku memberikan crystal poison pada kalian."

"Tentu tuan Aidan katakan saja."

"Izinkan gue-akh maksdunya aku ikut dengan kalian keluar hutan ini."

Mendengar itu Ashter mengerutkan alisnya.

"Eh anda ingin keluar dari hutan ini? Bukannya anda penjaga hutan ini yah." tanya nya dengan nada bingung.

"Ck, omong kosong itu hanya bualan semata, yakali hutan segede ini gue jagaain."

"Akh begitu yaah" meskipun sedikit tidak memahami perkataan Aidan yang sedikit aneh di pendengaran nya Ashter maupun Darell tetap mengiyakan.

"Tentu, kamu bisa ikut kami jika kamu ingin keluar dari hutan ini, namun apa kamu yakin memiliki bunga ya. " tanya Darrel dengan sedikit ragu, pasalnya Aidan dengan mudah menyerahkan bunga crystal poison dengan syarat yang sangat mudah baginya.

Aidan mendengus saat Darell sedikit meragukan nya, dirinya paling tidak suka diragukan. Dengan sekali jentikan jari Aidan mengeluarkan crystal poison yang disimpan oleh sistem nya.

Bunga crystal poison yang melayang didepan mata mereka dengan kelopak yang memiliki warna bagaikan pelangi dan setiap kelopaknya yang dilapisi kristal yang bercahaya membuat bunga beracun tersebut terlihat indah.

"Lo gak percaya amat yah, nihh nihh liat sendiri gue punya nih. " keduanya membelalak mata mereka menatap penuh takjub, ternyata benar Aidan tidak berbohong.

Saat Ashter ingin menyentuh ya, Aidan langsung menjauhkan bunga tersebut dan menatap Ashter dan Darrel. "Jadi apa kalian sudah percaya? Bagaimana tawaran ku" ucapan Aidan dengan sedikit ngegas.

Baik Darrel maupun Ashter, keduanya mengangguk dengan cepat dan senyuman terukir diwajah mereka.

"Tentu kami percaya, anda bisa mengikuti kami jika anda ingin keluar dari hutan ini, kami dengan senang hati akan memandu anda namun sesuai kesepakatan kita, anda harus menyerahkan bunga itu pada kami. " ucap Ashter.

Aidan hanya mengangguk, toh lagian dia udah memeras mereka berdua dan dengan santainya Aidan melemparkan bunga tersebut kearah Darell.

Kini akhirnya ketiganya melanjutkan perjalanan mereka keluar dari hutan, selama perjalanan juga Aidan mengetahui sedikit tentang Ashter dan Darell begitu pun sebaliknya Aidan juga memperkenalkan dirinya kepada mereka berdua. Meskipun sedikit kesusahan dimana Aidan harus menggunakan bahasa baku agar mereka mengerti akan ucapannya.

Sungguh dunia kanebo kering kata Aidan, semua semua harus baku.

Selama perjalanan pula Aidan terus berbicara dengan sistem miliknya melalui pikiran nya dan itu cukup membantu dirinya.

"Sistem, bagaimana misi ku apakah berhasil? "

[Misi]
[Membantu bangsawan Dexterville dari maut, Hadiah misi:skill Golden eyes,daya tahan 20% dan kitab ramuan penyembuh tingkat 4]
[Selesai]


"Perlihatkan status ku, sistem"

STATUS

Nama: Aidan Charlie
Usia: 15 tahun
Tinggi badan: 160cm
Ketampanan: 74%
Keimutan:73%
Kecantikan:77%
Daya tahan:56%
Kepintaran:80%
Kelicikan:84%
Daya tarik:75%
Keahlian: Multitalent
Element: Air, Es, Alam, cahaya, Angin
Koin sistem: Unlimited

Misi: Membantu bangsawan Dexterville dari maut
Hadiah misi: skill Golden eyes,daya tahan 20% dan kitab ramuan penyembuh tingkat 4

[Hadiah sudah otomatis akan terpasang]

[Apakah ada yang ingin tuan tanyakan?]

"Golden eyes, mata emas? Benar sistem"

[Seperti yang saya harapkan dari anda, anda sangat jenius]

"Jelaskan tentang itu"

[Golden eyes, atau mata ilahi adalah kemampuan penglihatan super, anda bisa melihat semua yang orang lain tidak bisa lihat,bahkan anda bisa melihat aura atau penyakit tanpa harus bersusah payah.anda juga bisa melihat titik lemah maupun mana seseorang yang ingin anda lihat]

[Anda bisa melakukan apapun dengan skill ini dan cara mengaktifkan ya,anda hanya perlu memejamkan mata anda dan menyebutkan skill maka secara otomatis skill sudah terpasang]

Aidan memejamkan matanya, mengikuti intruksi dari sistem, dan sedetik kemudian pupil mata sebiru laut itu menjadi warna emas cerah dan dengan cepat pula Aidan menonaktifkan skillnya.

Namun siapa sangka bahwa aksinya tadi tertangkap oleh mata Darrel yang sedari tadi memperhatikan Aidan.

Ia terkejut sejenak namun ketika mata Aidan berubah menjadi emas dan kembali lagi seperti semula.

"Matanya berubah jadi emas?" Batin Darell yang masih memperhatikan Aidan, ia masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat namun ia tetap diam dan mengalihkan pandangannya saat Aidan menatap ya.

..

Votee atau dipalak Aidan!

Star Of Word Life AIDAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang