33

4 1 0
                                    

"Aku ini orang gagal,
pendengki, bejat dan... mungkin agak gila - [semua
menggumpal jadi satu]. Aku dipecat dari kampus,
kamu tahu sebabnya? Ibuku mengirim biaya kuliahku;
kiriman itu sangat sedikit, bahkan tak cukup untuk
makan dan beli pakaian. Razumihin kerja, sedangkan
aku cuma bersarang di kamar, persis seperti laba-laba
atau ular. Kamu tahu, Sonia, kamar kecil dan kotor
seperti kamarku bisa menghancurkan pikiran dan
perasaan? Ah, aku benci kamarku itu! Sekalipun
begitu, aku tak bisa keluar, meskipun aku ingin! Aku
tidak bekerja, makan pun aku malas; aku cuma ter-
puruk di dalamnya tanpa melakukan apa-apa.

berbaring dalam gelap. Aku seharusnya belajar,
namun aku sudah habis menjual buku-bukuku. Aku
lebih suka berbaring dan melamun. Aku sering
bermimpi, mimpi-mimpi aneh... ah, aku ngawur.
Bicaraku salah lagi! Begini... aku selalu bertanya pada
diri sendiri: mengapa aku terbodohi oleh kebodohan
orang lain-padahal aku tahu kebodohan mereka-
mengapa pula aku tidak lebih bijak karenanya? Lalu
aku sadar, Sonia, jika seseorang menunggu orang lain
untuk menjadi lebih bijak, maka ia harus menunggu
cukup lama... setelah itu aku mengerti bahwa orang-
orang tidak akan berubah. Memang sudah begitu sifat
mereka... dan aku juga sadar bahwa siapa pun yang
punya pikiran dan perasaan yang kuat, maka ia akan
mampu menguasai mereka. Mereka akan patuh pada
siapa pun yang paling berani di antara mereka. Yang
paling berani adalah yang paling benar! Begitulah
hukumnya sampai sekarang, dan begitu pula untuk
selamanya."

CentifoliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang