4

10 2 0
                                    

Ketika ia meninggal dan melihat kembali pada apa yang telah dikerjakannya dalam hidupnya, dia berkata dengan penuh kemenangan;

Lalu pada sang kala dapat kukatakan;
Tunggulah kini, kamu yang begitu baik!
Catatlah kehidupanku di atas bumi
Yang tak dapat dihapuskan masa-
Datanglah sasmita, dan mengisiku dengan kebahagiaan,
Kunikmati kesenanganku, puncak hidupku di sini.

Tapi kemudian, tibalah giliran setan. Dia berseru:

Sepatah kata tolol, enyahlah
Lalu bagaimana, lenyap?
Lenyap, menuju Ketiadaan, menyatu dengan kehampaan!
Apa gunanya usaha kreatif kita yang tiada habis-habisnya,
Jika, dengan sekali renggut, segalanya berakhir
"Ia telah enyah"-Bagaimana jawab teka-teki ini?
Seakan-akan segala sesuatunya tidak pernah dimulai,
Namun selalu kembali, keberadaan yang dimiliki: Aku lebih suka menyimpan Kekosongan Abadi.

-Faust

CentifoliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang