5. Pria yang berdiri di puncak

556 64 30
                                    

[Warning! Bagi yang volumenya tinggi kurangilah karena ada opening Wind Breaker!]

[Ngantuk wak, 23:17]

.
.
.
.
.
.
.

Mereka(Hiiragi, Sakura, Sasaki, Suo, Nirei, Sugishita dan Helda)sudah tiba di sekolah dan sekarang mereka tengah berjalan menaiki anak tangga menuju tempat paling atas, yaitu rooftop.

Sakura sedari tadi melirik Hiiragi yang wajahnya terlihat tertekan, seperti enggan bertemu pria bernama Umemiya. Ia juga sesekali melirik Helda yang di belakang Hiiragi, namun yang di pandang membuang mukanya dengan keringat dingin di pipi, seolah-olah juga enggan bertemu Umemiya.

"Sebegitu enggannya dia melaporkannya ke Umemiya? Gadis itu juga sama" pikir Sakura.

"Saat bicara lewat pengeras suara dia terdengar biasa saja. Umemiya, seperti apa dia?"

Pintu rooftop pun terbuka, mereka cukup terkejut dengan pemandangan disekitar rooftop itu(-Hiiragi dan Helda).

"Na─Nanda korewa?" tanya Sakura pelan, kaget dengan pemandangan yang ia lihat itu.

"Wow..."

"Su─Sugoi!"

Hiiragi berjalan tanpa memperdulikan reaksi-reaksi dari mereka, ia memanggil pria bersurai putih yang tengah sibuk mengurus tanamannya, "Umemiya!"

"Pemegang puncak Furin, sang nomor satu di sekolah." batin Sakura, Helda yang disampingnya menatapnya datar.

Pria bersurai putih itu lantas berbalik saat ada yang memanggilnya, "Oh, Hiiragi. Lihatlah, terong dan paprikanya tumbuh subur! Ayo barbekuan saat musim panas!"

Dengan semangatnya, pria yang bernama Umemiya Hajime itu mengangkat terong dan paprikanya, seketika mereka semua speechless(-Sugishita).

[Btw, aku nonton animenya di AnimeIndo, jadi maaf kalau translatenya beda dari anime tempat kalian nonton dan di Manganya]

"Dia kayak anak SD, ya..." pikir Suo dengan senyum khasnya.

"Sosok paling kuat?" pikir Sakura dengan wajah yang sulit di jelaskan.

"Alamak..." pikir Helda dengan keringat dingin di pipi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Umemiya, kita dapat masalah"

"Ya, aku tahu," sahut Umemiya membuat mereka terkejut (-Helda dan Hiiragi).

"Dia sudah tahu, ya? Siapa yang memberitahunya?" pikir Sakura bertanya-tanya.

Pria yang bernama Umemiya itu berbalik, lalu menunjuk kearah ladangnya, "Jumlah bibit dan ladangnya tidak pas, ya"

Seketika mereka di sana menatap speechless Umemiya lagi.

"Haishh, malas kali aku meladeninya, kabur aja kali ya? Ide bagus" pikir Helda dan hendak diam-diam kabur namun Suo yang sadar langsung menarik kerah belakang Hoodie milik Helda.

"Kau ingin kemana, Helda-Kun?" tanya Suo pelan yang hanya dapat di dengar Helda dan dirinya sendiri.

[Males revisi ulang chap yang dulu, jadi anggap aja Suo manggil Helda akhirannya 'Kun'. Sementara yang Nirei sekarang 'San' di chap dulunya]

Helda berdecak kesal, sebelum menepis kasar tangan Suo dan kembali berbalik menatap Umemiya, "Tidak kemana-mana"

"Ladangnya masih sisa satu, apa ada yang mau makan?" tanya Umemiya berdiri.

What the?? [Wind Breaker - Nii Satoru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang