bab 3

58 5 0
                                    

Hanya Ilustrasi!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanya Ilustrasi!

Neo di letakkan di sebuah kamar. Ia tidak sadarkan diri sudah hampir 14 jam lamanya. Efek dari kekuatan Tio membuat Neo pingsan begitu lama.

Tio menatap Neo dengan tatapan yang sulit di artikan. Lalu ia mengangkat kedua tangannya dan seolah mengambil energi dari Neo. Energi itu keluar dan berwarna putih. Jelas Tio kaget karena warna energi yang ia keluarkan dari tubuh Neo berbeda dari manusia lain.

"Siapa sebenarnya anak ini." Ucap Tio yang terlihat heran dan juga bingung.

Energi itu ia simpan kedalam sebuah wadah yang tertutup dan ia simpan di dalam kotak.

"Pagi nanti aku akan mengembalikanmu. Maaf untuk kesalahanku." Tio membungkuk ke arah Neo yang pingsan.

Lalu ia kembali tegak dan membawa kotak yang berisi energi Neo pergi ke luar kamar.

***

Aslan menghembuskan nafasnya untuk kesekian kalinya. Lalu menatap tajam Zidan dari kejauhan yang sedang mencari Neo.

Seharusnya ia tidak terlalu percaya dengan pria itu, setelah kejadian pertama. Walaupun itu awalnya ketidak sengajaan.

Sekarang bagaimana? Neo hilang! Tidak ada jejak sedikitpun. Hanya ada tas kecil yang tergeletak di dekat pohon terakhir Neo duduk.

Lalu bagaimana ia menjelaskan masalah ini ke orang tua Neo. Bisa-bisa Neo tidak bisa di Izinkan bermain jauh dengan dirinya dan yang lain.

Sungguh penyesalan selalu datang terlambat.

"Udah nih minum dulu." Ucap Tee menyodorkan botol minum ke arah Aslan.

"Gue gak haus." Ucapnya langsung mendorong botol yang di pengang oleh Tee.

"Lan. Gue tau lu se khwatir itu sama Neo. Tapi lan, kalau lu gak ada energi lu juga bisa sakit. Kalau Neo sampai tau, dia pasti sedih. Udah ayo duduk dulu. Setidaknya isi perut lu dulu lan." Tee menarik Aslan duduk di depan tenda.

Terlihat dari kejauhan Disana sudah ada beberapa pihak basecamp dan orang-orang yang singgah.

Termasuk Gan yang sekarang sedang membuat telur rebus dan memasak makanan untuk teman-temannya di depan tenda mereka.

"Perasaan gue mengatakan kalau Neo nanti pagi bakalan balik. Udah tenang aja. Percaya deh kata-kata gue." Gan terlihat begitu santai. Padahal biasanya anak itu paling eboh dan berisik tapi tumben hari ini terlihat lebih tenang.

Aslan yang tidak perduli langsung duduk begitu saja karena di seret Tee.

"Makan lan. Entar lu hipo! Udah urusan Neo. Biar kita-kita aja. Kau sekarang makan dan istirahat di tenda." Ujar Tee yang langsung meletakkan kamanan di atas paha Aslan.

Aslan dengan ogah-ogah memakan itu karena kalau boleh jujur ia juga lapar dan energinya habis.

***

Pukul 23.22

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dia Seorang Vampir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang