Bab 2

390 92 39
                                    

"Gawat! Bukannya itu Bang Deon" teriak Bagaskara dengan nada tinggi. Mereka yang mendengar teriakan melihat ke arah yang Bagaskara tengok kecuali Faris.

"Zio bentar lagi selesai, kita tinggalin dia apa gimana?" tanya Avin kepada mereka.

"Jangan Zio nanti marah, yang penting Zio selamat dari Bang Deon" jawab Farrel. Beberapa menit kemudian kini Zio mulai melewati garis finish dengan kecepatan penuh.

"Wihh! Zio menang" teriak Faris yang sedang fokus nonton Zio balapan.

"Zio! Lo kabur! Gak usah kesini!" teriak Avin yang menyuruh Zio kabur dari area balapan, akan tetapi Zio tidak mendengar teriakan Avin. Seseorang yang menjadi lawan Zio, menyerahkan kunci motor keluaran terbaru.

"Nih hadiahnya gue serahin ke faris" ucap Tino yang menjadi lawan balapan Zio.

"Sip" jawab Avin sambil mengacungkan jempol ke atas.

"Thanks" ucap Faris sambil menerima hadiah balapan.

Bang Deon sampai ke tempat dimana Zio dan teman-temannya kumpul. Bang Deon menepuk pundak Zio. Zio mulai menengok ke arah belakang.

"Eeh-"

"Abang ngapain kesini?" tanya Zio yang cengengesan.

"Pulang ke Indo!" perintah Bang Deon.

"Ngapain? Aku lebih nyaman disini" tolak Zio untuk pulang ke Indonesia.

"Pulang ke Indo sendiri atau Abang nyeret kamu sampai Indo?" tanya Bang Deon yang ngasih pilihan kepada Zio.

"Bang! Aku gak mau pulang ke Indo" jawab Zio yang tidak mengambil keputusan.

"Ok, kamu lebih milih Abang yang nyeret kamu ke Indo" ucap Bang Deon yang mulai memegang tangan Zio dengan erat.

"CK, iya-iya gue pulang ke Indo" pasrah Zio.

"Bagus!" ucap Bang Deon yang mulai melepaskan tangan Zio.

"Sekarang kamu pulang ke Mansion Daddy yang ada disini dulu, Besok ke Indo. Di belakang Mansion ada pesawat sama pilot, nanti Abang kasih tau sama pilotnya" ujar Bang Deon yang ngasih tau kalo dibelakang rumah ada Bandara.

"Iya, terus Abang mau kemana?" tanya Zio yang melihat Bang Deon naik Mobil sendirian tanpa Sopir.

"Abang harus ke kantor lagi, kamu pulang di antar sama Baron, Abang gak bisa biarin kamu sendirian pulang, yang ada kamu kabur" jawab Bang Deon yang panjang lebar.

"CK, iya aku akan pulang sama Baron" pasrah Zio yang mendengar jawaban Bang Deon. Bang Deon mulai meninggalkan area balapan di Amerika dan menuju ke Kantor.

"Gua mau balik dulu" pamit Zio kepada mereka, Zio mulai menaiki motor nya.

"Good bye" jawab mereka.

"Bye" setelah mengucapkan itu Zio mulai menjalankan Motornya menuju ke Mansion Daddy nya. Sesampainya di Mansion Daddy yang berada di Amerika. Zio langsung menuju ke ruang makan.

"Ron! Masakin gue seblak Indonesia, gue pingin banget. Udah 1 tahun gue ga makan seblak. Terakhir makan tuh gue langsung digebukin sama Bang Reza" ucap Zio yang mengingat kalau Zio setelah makan Seblak di gebukin sama Bang Reza.

"Maaf Tuan kecil, Makanan yang itu dilarang sama Tuan Besar" tolak Baron yang berdiri di belakang Zio

"Halah! Pumpung mereka gak ada jadi gue bebas atau enggak lo pergi aja dari hadapan gue" usir Zio kepada Baron.

"Baik tuan kecil, saya akan membuatkan seblak untuk tuan kecil" ucap Baron dengan pasrah. Baron mulai membuatkan Seblak untuk Zio.

"Nah gitu dong" ujar Zio dengan gembira. Beberapa menit kemudian Seblak yang dibikin Baron sudah jadi.

Franzio Alaska WilsonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang