Prolog

383 58 6
                                    


.
.
.
.
.
.

'Apa-apaan.. Ini?'

Terlihat 2 balita di dalam keranjang bayi(Iya gak sih sebutannya gitu), penampilan mereka berbeda seperti anak-anak umum lainnya, mereka lahir dengan rambut setengah putih setengah hitam, lalu dengan mata heterokromia, bedanya gender mereka berbeda, satunya cwk satu cwk.

Yang bergender cwk itu tengah memproses apa yang terjadi, seingatnya dia di dorong oleh temen sekelasnya yang dajjal dari rooftop sekolah, dikira udah mati nyatanya dia malah be-reinkarnasi.

'Ini... Yang namanya reinkarnasi? Kayak di apk oren coy..'

Balita cwk itu melirik anak disampingnya, dia terkejut melihat penampilannya itu yang memiliki rambut setengah-setengah, 'Bejir, dia ini kakak atau adikku, ya? Hmmzzz'

'Kalau penampilannya kayak gini, berarti aku juga sama ga sih? Bisa jadi'

Pokoknya yang dipikiran balita cwk itu random guys, hingga tibalah 2 orang dewasa menatap mereka dingin dan jijik.

"Kenapa mereka harus lahir berbeda?" ucap sang wanita menatap jijik mereka.

'Wah, kayaknya mereka ortu kami, tapi modelan kayak gini pantas ga sih disebut ortu?'

"Tapi kenapa kau tetap memberikan mereka nama?"

"Daripada enggak ada, anak perempuan itu lahir lebih dulu, namanya sekarang Sakura Helda, lalu yang laki-laki Sakura Haruka"

Balita yang bernama Sakura Helda terkejut, 'Marga? Lalu nama belakangnya mirip dengan namaku, kebetulan macam apa ini? Seperti... semua ini sudah dirancang─'

"Walau begitu, aku tetap jijik melihatnya"

'Gw juga pen muntah liat muka lo pada, bngst'

Helda melirik adik laki-lakinya yang tertidur pulas disampingnya A.K.A Sakura Haruka.

'.... Jadi kakaknya, ya? Tidak buruk, walau aku aslinya anak tunggal, dan juga...'

Helda beralih menatap ortu mereka, kalau wujudnya enggak kecil kayak gini kelihatan banget matanya yang memicing tajam.

'... Dari sini aku udah tau ke depannya nasib kami nanti kayak gimana ... Cih, sama saja seperti mereka'

'Masa bodo, dari pada enggak diberi kesempatan hidup, jalanin aja apa yang ada'

Helda menutup matanya yang mulai terasa berat, 'Sialan, jam berapa sih, sekarang? Kayak gini biasanya aku belum tidur, malahan main HP'

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

[ 9 tahun kemudian... ]

"AAAAGHH!"

Terdengar jeritan seorang anak di belakang sebuah sekolah, di depannya ada seorang anak perempuan yang memiliki rambut belang, sedang mencengkram kuat tangan anak yang menjerit tadi.

Anak perempuan itu menatap dingin anak laki-laki yang dia cengkram, sementara di sekelilingnya ada anak-anak lain yang tepar tanah.

"Sudah kubilang untuk tidak menggangu adikku, bukan?" tekan anak perempuan belang tersebut, Helda.

"Kenapa kalian melakukan yang sebaliknya?"

*KRAK!

"AAAAGHHH!─HMMMPHH!?"

"Berisik sekali, jujur saja aku bukanlah orang yang suka mengotori tangan seperti ini, tapi karena kau mengganggu adikku, keluargaku satu-satunya, sudah seharusnya aku sebagai kakak melakukan ini, kan?"

𝐒𝐀𝐊𝐔𝐑𝐀 𝐓𝐖𝐈𝐍𝐒 [𝐖𝐈𝐍𝐃 𝐁𝐑𝐄𝐀𝐊𝐄𝐑 - 𝐍𝐈𝐈𝐒𝐀𝐓𝐎𝐑𝐔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang