1

167 33 6
                                    

[Hallo para readers kuh tersayang, balik lagi dengan author kalian disini, gomen ne, author ngilang sebulan lebih atau 2 bulan yak? Lupa, lagian nih wp notifnya kagak muncul-muncul njir, padahal dah ku izinin semua]
.
.
.
.
.
.
.

Terlihat di sebuah apartemen yang terbengkalai, ada dua sosok yang menghuninya, yaitu kakak beradik berambut belang yang kemarin pindah ke kota yang namanya Makochi.

Terlihat sang kakak tidur dengan nyenyak, sementara hari sudah pagi, "ZZZZZZZZ"

*PUK!

"Urk─"

Sang adik yang muak dengan kakaknya itu melempar bantalnya kuat ke wajah sang kakak, membuat sang kakak seketika terbangun.

"BANGUN KEBO! DAH PAGI INI!"

"Ish, lima menit lagi" Sang kakak A.K.A Helda hendak merebahkan tubuhnya kembali kalau tidak langsung di tarik Haruka, adiknya.

"Siapa suruh begadang, goblok! Jadinya kau malah telat bikin sarapan!" omel Haruka, Helda mengucek matanya.

'Gak punya adik di dunia dulu, sekalinya punya adik dapetnya malah yang beginian nying' batin Helda menyupah serapahi adiknya yang ngeselin itu.

Haruka lalu melenggang pergi keluar dengan memakai seragam Fuurin, Helda yang sudah sadar sepenuhnya menatapnya heran, karena makai seragam Fuurin padahal acara penyambutannya besok.

Helda lalu duduk dan melakukan rutinitas paginya, sebelum keluar dari apartemen untuk mengejar Haruka, bedanya dia tidak memakai seragam Fuurin, namun memakai hoodie.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

'Bajigur! Minimal tungguin kek, punya adik gini amat' Batin Helda kesal, karena dirinya saat ini sedang... Tersesat, saat masuk distrik perbelanjaan.

*BUGH! BUGH!

"Huh?" Helda menolehkan kepalanya saat mendengar suara pukulan, karena penasaran dia mengikuti asal suara dan melihat adiknya, Haruka, sudah menumbangkan beberapa pria.

"Dengerin nih! Kau sebaiknya ingat ini, yang lemah harus takut padaku! Yang kuat lebih baik hati-hati!"

"Aku... Sakura Haruka, dari SMA Fuurin!"

Setelah mengatakan itu, Haruka melepaskan kerah pakaian pria yang di tumbangkannya tadi, memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya dan hendak berjalan pergi.

"Ah, tunggu!" Panggil seorang gadis, yang secara tak sadar di selamatkan Haruka dari beberapa pria tadi.

"Hei!" Gadis itu lalu menahan lengan Haruka untuk berhenti, "Tunggu dulu, makasih ya!"

Haruka, malah menoleh kanan-kiri, lalu menunjuk ke dirinya sendiri, "Tunggu, aku?"

"Tidak ada orang lain di sini..." Sahut gadis itu menatapnya datar.

Sontak, Haruka langsung memerah padam, "ITU BUKAN SEPERTI AKU INGIN MENYELAMATKANMU! AKU CUMA TIDAK SUKA ORANG-ORANG ITU!!"

Gadis itu seketika speechless saat mendengar semburan Sakura tiba-tiba, ".... Oke, tapi apa kamu lapar?"

"APA?! TENTU SAJA TIDAK!" Jawab Haruka mengalihkan pandangannya ke lain.

"Ekhem"

Haruka tersentak kaget, merasakan rasa dingin langsung merayapi punggungnya.

Dengan gerakan patah-patah, Sakura menolehkan kepalanya ke belakang dan benar saja, sudah ada kakaknya berdiri di belakangnya.

"Tsk, minimal tunggu aku sebentar tadi, bakayarou" gerutu Helda geleng-geleng kepala.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐒𝐀𝐊𝐔𝐑𝐀 𝐓𝐖𝐈𝐍𝐒 [𝐖𝐈𝐍𝐃 𝐁𝐑𝐄𝐀𝐊𝐄𝐑 - 𝐍𝐈𝐈𝐒𝐀𝐓𝐎𝐑𝐔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang