BAB 11

82 11 0
                                    

__________

"EVANDRA ALVIAN"
__________

Setiap masalah, pertengkaran, dan kesalahpahaman yang kita lalui hanya membuat hubungan kita makin kuat

__________











TAK terasa hari ini adalah hari terakhor masa cuti Evan. ia harus kembali ke Jakarta.

  "mau berangkat le?" tanya ibu yang tengah berdiri di ambang pintu kamar Evan yang sengaja tidak ia tutup.

  "iya, biar ga kemaleman banget nyampenya." Evan menjinjing tas yang berisi beberapa potong pakaian dan membawanya ke luar.

  "Evan mau pamitan dulu sama bapa."

ibu mengangguk kemudian melangkahkan kakinya menuju dapur, beliau berencana membuat bekal untuk Evan, takut putera sulungnya itu tidak sempat makan malam di Jakarta nanti. Ia tahu pasti anaknya tidak akan sempat masak karna kelelahan, terlebih besok pagi Evan harus berangkat berkerja.

  "bapa..." ucap Evan sambil duduk bersebelahan dengan bapa di teras rumah.

  "mau berangkat sekarang?" ucap bapa sambil menepuk punggung sang anak.

  "iya, bapa baik-baik ya disini. Vian usahain tiap libur ke sini buat jenguk Aurel, Aurea, bapa, sama ibu."

  "ga usah lah le, nanti kamu kecapean bolak-balik Jakarta Semarang. Bapa, ibu sama adek-adek mu baik-baik aja disini terlebih ada Rangga yang ngebantu ibu sama bapa ngurus si kembar. kamu ga perlu khawatir."

Evan menyalimi tangan bapa, "tapi Vian masih merasa punya tanggung jawab disini, kalau Vian ga maksain pulang Vian ngerasa durhaka sama bapa sama ibu juga."

saliman tangan Evan terlepas bertepatan dengan ibu yang membawa sebungkus nasi yang dimasukan ke dalam kantong kresek. dibelakang ibu ada Rangga yang tengah membawa gitar kesayangan Evan.

  "mas, gitarnya Rangga pinjem bentar mau nongkrong di warung bu imah."

  "hati-hati itu gitar mas beli pake uang bukan daun."

  "santai." balas Rangga.

  "kalau gitu Vian pulang ya pak, bu..." Vian menyalimi kembali tangan bapa dan juga menyalimi kedua tangan ibu.

  "hati-hati ya nak, jangan ngebut-ngebut bawa motornya." pesan ibu yang dibalas anggukan oleh Evan.

  "abang berangkat ya dek. anteng-anteng ya jangan ngerepotin ibu bapa."

  "iya, Aurel sama Aurea ga bakal ngerepotin ibu sama bapa, abang hati-hati yaa..."

ibu mengusap punggung Vian sambil menyerahkan plastik ditangannya.

  "hati-hati, langsung istirahat aja pas udah nyampe Jakarta, gausah keluyuran lagi. ibu udah bawain nasi sama lauk biar kamu ga perlu masak lagi." ucap ibu sambil tersenyum yang mampu membuat Evan tidak tega meninggalkan mereka kembali.

  "mas Vian ga perlu khawatir lah ya ada Rangga yang bakal jagain ibu sama bapa disini." ucap Rangga sambil mencium tangan Evan.

EVANDRA ALVIAN | JAEMRINA [ ✔️ ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang