------✧✧------
------✧✧------
Membuka matanya dengan Berat, Marvel segera tersadar melihat Rafel yang terlelap dengan sangat amat nyenyak di sampingnya dengan tangannya memeluk pinggang Marvel dengan erat
Jika saja ini adalah orang lain Marvel dengan cepat pasti akan berteriak bahwa Rafel adalah penjahat kelamin, untung Rafel mempunyai teman yang sangat amat penyabar seperti Dirinya
Dengan 'perlahan' marvel mendorong Rafel sehingga tubuh Rafel jatuh dari kasur dan menciumi lantai dengan keras, bunyinya dapat membuat Marvel menutup telinganya karena di saat yang bersamaan ternyata Rafel telah bangun dan berteriak saat wajahnya menciumi marmer yang keras
Tak bereaksi sedikit pun, Marvel berjalan mengambil handuk dan bajunya untuk lekas mandi agar menghindari yang namanya telat masuk. "Kalau lu diem di sana aja lu bakal telat, gua gak bakal berangkat sama lu kalau gitu" Ujar Marvel dengan ketus seraya mengambil bajunya
Rafel menampakkan wajahnya yang memerah akibat kesakitan dengan bibirnya yang maju ke depan, menatap Marvel dengan cemberut dan merengek, "Tega lu lakuin ini sama temen lu~! Kalau hidung gua patah gimana?!?" Dengan nada yang dramatis, Rafel memegangi hidung nya dengan mata yang berkaca kaca yang tampak siap terjun ke marmer putih bersih milik kamar temannya
"Yawudah sich"
"Eh? Eh?! Vell!! jangan tinggalin gua??!"
Marvel berjalan ke kamar mandinya tampak tidak memperdulikan Rafel yang hendak mengejarnya namun kalah cepat dengannya yang sudah lebih dahulu menutup pintu kamar mandi. Menutup akses Rafel untuk mengejar sang teman dan melayangkan protes
Rafel yang melihatnya pun menjadi loyo, karena kamar mandi di kamar ini sudah terpakai, Rafel terpaksa harus mandi di kamar mandi tamu di bawah. Berjalan dengan lesu dengan setia memegangi hidungnya yang masih merasa berkedut akan kesakitan, terus melayangkan sumpah serapah tak terucapkan untuk Marvel di benaknya yang terdalam
Menuruni tangga, Rafel dapat melihat sepasang kedua orang tua Marvel yang sudah berada di ruang makan, dengan sang ibunda Marvel yang sibuk meletakkan Pring dan sang ayahanda yang duduk dengan Handphone di tangannya yang di tebakan Rafel sedang mengirimkan pesan pada rekan kerjanya
"Eh! Rafel udah bangun? Sini nak makan!" Ujar sosok wanita yang sudah cukup berumur namun tetap cantik, Surai coklat setengah ungunya yang tergerai terlihat cantik dengan paduan suara dan postur tubuhnya
Rafel membalas senyum sang ibu Marvel dengan lembut, "Hehe.. bentar Bun, Rafel belum mandi bun, kamar mandi udah di rebut sama Marvel duluan" Ujarnya dengan ramah
KAMU SEDANG MEMBACA
[ BL ] Confession [ ON HOLD ]
Humor"Huaaaa!! Felll~! gua ditolak!" "Gapapa Vel, Inget, Pepatah mengatakan Tumbang Satu Tumbuh Seribu" "Kok..beneran?.." ------✧✧------ Marvel, Merupakan Seorang Pemuda yang selalu gagal dalam Percintaan yang membuatnya selalu frustasi karena Cintanya s...