❄️2

190 21 2
                                    

Melalu banyak kesibukan yang tidak bisa dia hentikan sesuka hatinya,
dari hari ke hari... dari jam ke Jam dan bahkan dari detik ke detik pun Renjun dapat merasakan dengan jelas bagaimana tubuhnya selalu mengeluh lelah kepada waktu yang terus berjalan di setiap dia bernafas.

Suara dari kendaraan yang berlalu lalang di jalanan yang dia lalui sudah tidak terdengar lagi di telinga Renjun yang mulai terasa sakit,
Masalah juga terus bermunculan ketika dia mencoba berusaha sekuat tenaga untuk bertahan.

Tapi, kegilaan orang-orang yang tidak menyukainya mulai meraja rela di mana pun Renjun berada,
Dia selalu dapat mendengar komentar buruk yang membuat hidupnya di sana terasa tidak nyaman,
Bahkan, detak jantung yang stabil sudah jarang Renjun alami akhir-akhir ini.

.

.

Acara syuting yang di adakan beberapa saat yang lalu berjalan dengan lancar,
Meskipun cuaca di akhir tahun yang ekstrim, tapi mereka di tuntut untuk selalu bersemangat di cuaca apa pun mereka harus bekerja untuk perusahaan.

Sudah tersedia dua mobil Mercedez hitam yang terparkir di depan ke 7 member yang sudah tidak sabar ingin kembali ke Dorm untuk menikmati kehangatan dari kamar masing-masing.

Asap transparan mengebul di setiap mereka berbicara,
Jalanan terlihat sangat murni dengan warna putih salju yang baru turun beberapa saat yaang lalu.

Tubuh Renjun sedikit menggigil dengan udara dingin yang menyelimuti sekitarnya, dan..
Ada juga hal aneh lain yang dia rasakan. Cukup aneh sampai tubuhnya terasa cukup panas namun dingin di satu waktu yang sama.
Bagaimana pun, itu bukan hal yang bisa di deskripsikan dengan mudah dan yang penting, tidak akan ada orang yang peduli tentang itu.

.

.

Staf sudah membuat mereka merasa bosan karena menunggu, udara dingin itu tidak cukup bagus untuk tubuh mereka yang tidak mendapat istirahat akhir-akhir ini.

Renjun melamun sambil menatap mobil yang ada di depannya, sorot mata dia sangat gelap dengan tatapan kosong yang dapat di lihat dengan jelas oleh orang-orang yang melihatnya.

Tapi kenyataannya, tidak ada yang memperhatikan apa yang terjadi pada Renjun.
Semua orang sangat sibuk mengeluh dengan cuaca dingin saat itu,

Satu orang yang berada di belakang Renjun, sudah memperhatikannya dati awal sampai Renjun berkahir melamun sendirian di sana.
Dan langkah kaki itu tidak bisa di tahan,

Jaemin menghampiri Renjun lebih dekat di depannya, bahunya berbenturan dengan Jeno yang berdiri cukup dekat di belakang Renjun, Hanya lebih ke samping dari posisi Renjun berdiri.
Itulah kenapa, Jaemin tidak bisa menghindari bagaimana bahu nya untuk tidak menyentuh bahu Jeno jika matanya hanya tertuju pada orang lain yang sedang larut dalam lamunannya.

Jaemin adalah salah satu member yang cukup terobsesi dengan perhatian dan apa pun yang ada dalam diri Renjun,
Bahkan Suara, keimutan, tubuh dan hal lainnya dari Renjun, Jaemin akan sangat menyukainya.

Meskipun terkadang Dia mendapat penolakan dari Renjun, Jaemin tidak bisa mundur begitu saja untuk mengagumi Renjun. Bahkan jika dunia akan kehilangan warnanya jika Renjun berada di dekat dia, mungkin Jaemin tidak peduli selama Renjun berada di dekatnya dan tetap bertingkah lucu.

.

.

Mereka juga sudah cukup dekat dari saat Trainee, dan kesan pertama Renjun tentang Jaemin cukup baik sampai membuat Jaemin merasa beruntung dan cukup berani untuk menjalin hubungan lebih dekat dengan Renjun.

Dan sekarang, mereka sudah hidup bersama di tahun ke sepuluh.
Bayangkan saja, Bagaimana hubungan mereka sudah terbentuk dengan baik dari satu sama lain.

The Weird Condition. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang