Gemi bangun dari tidurnya saat merasakan pergerakan seseorang yang tidur di sampingnya. Pagi ini tidak jauh berbeda dari pagi biasanya, pinggangnya sakit dan rasa nyeri menghampiri tubuh bagian wajahnya. Dengan susah payah Gemini berusaha berdiri menyelimuti tubuh telanjangnya dengan selimut tebal lalu kemudian pergi ke kamar mandi.
Menatap dirinya sendiri di depan cermin. Leher serta dadanya penuh dengan bekas merah serta mata bulat seperti anjing kecil itu sembab akibat banyak mengeluarkan air mata. Beberapa malam terakhir begitu melelahkan untuknya, tidak biasa Fourth meminta dimanjakan. Tubuhnya hampir tidak bisa digerakkan akibat ulahnya dan beruntung Fourth masih memiliki belas kasian, Fourth membiarkan Gemini istirahat saat merasa sudah lelah.
Setelah membasuh muka dan mandi dengan bersih dirinya keluar membawa handuk berukuran lebar menutupi seluruh tubuhnya, selimut tebal yang ia bawa tadi ditaruh pada keranjang laundry untuk dicuci. Membuka pintu Gemini tidak dapat melihat siapa pun di kamar selain dirinya. Sosok yang setiap malam tidur dengan tidak terlihat oleh mata, Gemini harus menarik nafas panjang. Fourth mungkin sudah mandi dan bersiap di kamar mandi bawah lalu berangkat untuk bekerja.
"Kasurnya basah lagi," gumam Gemini merasa lelah dan berjalan menuju lemari mengambil pakaian untuk dipakainya.
Kaos lengan pendek berwarna merah muda dengan celana kain panjang tidak lupa memakai parfum dan sedikit lip balm agar terlihat cerah berkilau tanpa dinilai pucat. Mengamati diri sendiri di cermin kemudian tersenyum ria siap menjalani hari sampai dirinya teringat belum menaruh sarung bantal dan juga sprei kasur ke dalam keranjang laundry. Gemini memasang wajah kesal.
Dirinya menahan rasa tidak nyaman dan melepas kain kotor nan basah itu dan di bawa ke kamar mandi yang ada keranjang laundry. Setelah selesai dengan urusan pribadi Gemini lantas turun mencari sarapan hingga pintu utama atau bisa disebut pintu masuk diketuk kencang beberapa kali berturut-turut.
"Itu siapa?" tanya Gemini penasaran langsung menuju pintu dan membukanya.
Seorang wanita berkacamata hitam, rambut panjang tergerai, dan dress pendek berwarna putih tanpa lengan itu. Dia beraroma wangi bak kasturi. Gemini agak bingung melihat orang asing menampilkan wajah sombong serta mengintimidasi pada dirinya seakan ialah pemilik rumah ini. Namun, karena takut dianggap tidak sopan Gemini mempersilahkan masuk membuat wanita tersebut menaikan satu alis setelahnya tersenyum licik.
Sikap dan sifat anehnya membuat Gemini merasa tidak nyaman. Dirinya hendak memanggil salah satu pelayan yang ada di dapur tapi terhenti saat wanita tersebut berdehem pelan sembari membenarkan kacamata yang hampir merosot.
Gemini terdiam sebentar sampai dirinya sendiri mempersilahkan wanita cantik itu duduk di sofa sementara dirinya pergi ke dapur untuk membawakan air limun. Di dapur ia melihat salah satu pelayan yang dekat dengan dirinya selama beberapa hari terakhir, Gemini mendekat lalu berbisik pelan.
"Bi, ada wanita masuk."
"Siapa?" tanyanya membuat Gemini juga bingung sendiri, menggelengkan kepala tidak tau.
Gemini meminta tolong agar membuatkan air limun tapi pelayan tersebut malah ijin dikarenakan ada urusan mendadak. Akhirnya mau tidak mau Gemini hanya menyiapkan secangkir kopi susu hangat dan biskuit kepala lalu kembali lagi ke ruang tamu di mana wanita tersebut masih anteng melihat-lihat interior rumah. Dengan tangan bergetar Gemini menyajikan minuman hangat tepat di depan wanita itu, mempersilahkan untuk mencoba.
Tapi, sepertinya wanita itu tidak tertarik malah berdiri dan mulai berkeliaran berkeliling rumah mengakibatkan Gemini gelapan sendiri takut orang asing merusak barang-barang mahal milik Fourth. Dari belakang Gemini mengikuti sembari mencoba untuk bertanya akan nama, alamat, dan tujuannya berkunjung. Tepat kala berhenti di depan kamar Fourth dan wanita asing tersebut mencoba masuk Gemini segera mencegahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/358715191-288-k866386.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mon Amour || FourthGemini
FanfictionMon Amour || FourthGemini Area❗👊 Fourth yang tanpa sengaja melihat anak teman kerjanya itu duduk di pinggir jalan.