Nine

4.6K 284 4
                                    

I'm Yours

Part 9

Belle's PoV

Gue merasakan ada yang menarik gue. Gue nengok, dan ternyata itu Bella. Gue memeluknya erat.

Tiba-tiba ada 5 rogue mengepung kami. Bella mengangguk ke gue. Dia mengeluarkan pedangnya dan kami saling berpunggungan.

Gue mengambil pedang gue. Sebenarnya, gue gak mahir make pedang.

Werewolf itu menyerang gue. Dengan cepat, gue hindari. Lalu dia mengeluarkan pedang nya. Gue merasa ngeri melihat pedang nya yang bergerigi.

Dia mengayunkan pedang nya. Namun dengan tangkas gue lawan. Bunyi nyaring saat pedang kami saling bertemu terdengar.

Sampai akhirnya, pedang gue terlempar. Werewolf itu menyeringai. Gue bersiap di kuda-kuda gue.

Dia kembali mengayunkan pedangnya. Hampir saja, telinga gue kena. Gue menendang rahangnya, yang mengakibatkan dia melepas pedangnya.

Werewolf itu melayangkan pukulan nya dan tepat mengenai pundak gue. Gue pun membalasnya. Gue menendang perutnya.

Saat dia kesakitan, gue ambil kesempatan ini untuk mengambil pedangnya.

Tanpa aba-aba, gue menebas kepalanya. Lalu ada werewolf menerjang gue dari belakang tangannya mencekik gue.

Dia mencekik gue kencang sehingga gue kehabisan napas. Namun, Bella menusuk werewolf itu dari belakang.

Sebelum werewolf itu jatuh, gue berguling ke samping dan mengambil pedang gue. Tinggal satu werewolf lagi.

Bella maju, dan menghunuskan pedangnya ke perut werewolf itu. Namun, dia berhasil menghindar.

Dari samping, gue menendang pinggangnya. Dia berbalik menatap gue. Saat akan memukul gue, pedang gue langsung menembus perutnya.

Darah nya muncrat mengenai pipi gue. Bau amis tercium di mana-mana.

Gue menatap ke depan. "Kita harus mengambil banyak senjata." Ucap Bella. Gue mengangguk.

Kami berjalan masuk ke tempat persenjataan. Bella mengambil katana sedangkan gue mengambil panah dan sebuah pistol.

Bella juga mengambil racun dan dia lumuri ke katana-nya. Gue melakukan hal yang sama ke mata anak panah gue.

Kami keluar, dan melihat pemandangan sekeliling. "Lo ke sana. Biar gue urus yang ini." Ucap Bella. Gue mengangguk dan mengikuti instruksinya

Gue berjalan berhati-hati ke belakang werewolf yang bertubuh besar ini.

Gue mengambil pedang yang ada di samping gue, dan menusuk perutnya. Werewolf itu berbalik, dan menatap gue bengis. Namun, dia keburu tumbang sebelum bisa membunuh gue.

Gue berjalan dan bertemu dengan rogue lagi. Saat dia akan menyerang, tiba-tiba terdengar suara ledakan. Dia menengok ke asal suara itu.

Gue langsung menembak jantungnya dan menebas kepalanya.

Gue menatap sekeliling, mencari Daniel. Gue melihatnya sedang melawan rogue yang tersisa.

Gue mengambil panah gue, dan membidik rogue yang mengepung Daniel.

Saat anak panah itu meluncur, tiba-tiba ada rogue yang menodongkan pistol nya ke kepala gue.

Gue meliriknya dan menyeringai. Gue mengambil belati yang gue simpan di saku gue, dan menusuk tangannya.

Gue menendang pistol rogue itu. Gue bersiap. Dia bangkit dan menendang rahang gue.

Gue menahan sakit di wajah gue. Dengan cepat, gue menendang perutnya, dan mengambil pistol gue.

Gue tembak kepalanya. Gue berlari menuju Daniel. Dia sedang melawan werewolf yang besar.

Gue mengambil anak panah, namun ditahan oleh Bella. Gue nengok ke arahnya. Bella menggeleng.

"Lo tahu pasukan siapa yang nyerang kita?" Tanya gue. Bella menatap gue dan menyunggingkan senyum.

"Pasukan yang ada di bawah pimpinan Drew." Gue menatapnya kaget.

"A-apa? Drew?" Tanya gue. Seketika tubuh gue lemas. Panah yang gue pegang, terjatuh.

Drew melakukan ini semua? Untuk apa?

Lalu gue mendengar suara tawa dari belakang kami. Itu Drew dengan 10 werewolf lain. Dia menatap gue rendah.

"Long time no see, Isabelle. Oh, and that little pups." Ucapnya sambil tertawa meremehkan.

Gue menatapnya kaget. Bella langsung mengeluarkan pedangnya. Drew tahu?

Gue menatapnya penuh benci. "YOU SUCH A DICK, DREW CALLISON!" Teriak gue dan mengambil pistol gue.

Gue menembak werewolf di sampingnya, dan tepat mengenai kepalanya.

Sembilan werewolf lain menyerang kami berdua. Gue mengeluarkan pedang gue.

Dengan cepat, gue menebas kepala werewolf di depan gue. Semua rasa benci gue, gue salurkan dengan nafsu untuk membunuh Drew.

Gue merasakan tubuh gue gak terkendali. Gue mengambil pedang lain di samping gue. Gue mengoyak isi perut werewolf di hadapan gue.

Setelah semua sudah tumbang, gue bisa mendengar suara tepuk tangan dari Drew. Dia tersenyum meremehkan.

Gue menatapnya penuh benci. Gue melmpar pedang gue ke sembarang arah dan menghampirinya.

Gue menendang rahang dia, namun dia berhasil menghindar. Lalu dia balas menendang rahang gue.

"Cuma segitu, huh?" Ejeknya.

Gue bangkit, dan mendorong nya. Namun dia menghindar dan menendang perut gue.

"AAARGH!" Teriak gue. Perut gue terasa sakit. Sangat sakit. Gue bisa merasakan darah mengalir dari perut gue yang menyebabkan dress yang gue pake berubah warna.

Gue memegang perut gue dan bangkit. "LO UDAH MEMBUNUH BAYI GUE!" Teriak gue dan mengambil belati secara perlahan dari belakang tubuh gue.

Drew berjalan ke hadapan gue. Gue menunduk saat sudah menggenggam belati tersebut.

Gue menatapnya sinis. "And now, it's your turn." Ucap gue pelan dan mengayunkan tangan gue dengan cepat ke kepala Drew.

Belati itu menembus tepat pelipisnya. Gue menatapnya datar dan menendang perutnya. Drew tumbang di hadapan gue.

Gue kembali menatap perut gue, dan menangis. Bayi gue, mati.

Lalu Bella merangkul gue dan semuanya gelap.

---
A/N : ini chapter paling ga jelas. Gue tau kok. VOMMENTS YA!

part selanjutnya (ten) diprivate.

I'm Yours [21/21]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang