bonus chapter

3.8K 158 0
                                    

Author's PoV

Isabelle tersenyum kepada lelaki di hadapannya. Dia menatapnya sendu, sambil mengusap pipinya.

Semua yang mereka alami sangatlah berat, perang, kematian, dan kehilangan sudah mereka jalani dengan tabah.

Tanpanya, mungkin Isabelle akan mati di tangan Drew sejak awal. Tanpanya, mungkin kehidupan Isabelle akan tetap kelam.

Senyuman yang terukir tulus di wajah Isabelle terhapus saat mendengar suara tangisan dari halaman depan rumahnya.

Dia menatap ke jendela, melihat Nathania yang terjatuh. Dengan sigap, Isabelle menghampirinya.

Menanyakan apakah dia terluka. Tangisan Nathania tidak berhenti, justru semakin keras.

Isabelle melihat sekujur tubuh buah hatinya tersebut, tidak ada yang terluka.

Air mata yang mengalir di pipi gembul Nathania semakin deras. Isabelle mengusap pipinya, dan tersenyum.

Dia memeluk anak perempuannya itu erat, membisikkan bahwa tidak ada yang harus ditakuti.

Isabelle menggendong anaknya masuk ke dalam rumah. Saat dia hendak mengambil air hangat, Nathania berkata bahwa tadi dia melihat seekor serigala yang sangat menyeramkan.

Serigala itu terlihat ingin memakannya, sehingga Ia berlari menuju rumah namun kakinya tersandung.

Serigala tersebut mendekatinya hingga moncong panjangnya mengenai hidung Nathania.

Isabelle duduk di samping Nathania dan memeluknya, kembali berkata bahwa serigala itu adalah rogue yang iri pada kehidupan Nathania, dan semuanya baik-baik saja.

Tak lama, Daniel menghampiri mereka. Sorot matanya menatap Isabelle serius.

Isabelle mengecup kening anaknya dan mengajak Daniel berbicara di dapur.

Daniel berkata kalau mereka berada di tempat perkumpulan rogue, dan nyawa mereka bisa saja terancam di sini.

Isabelle teringat perkataan anaknya barusan, dia menceritakan hal tersebut pada Daniel.

Daniel langsung memerintahkan Isabelle untuk mengemas barang-barang mereka.

Saat Isabelle akan pergi ke kamar Nathanie, terdengar suara benda yang jatuh dari arah ruang depan.

Isabelle langsung berlari dan menemukan pintu depannya terbuka. Dia melihat sekeliling dan mendapatkan foto mereka bertiga terjatuh.

Daniel langsung memeluk Isabelle dan berkata bahwa mereka akan baik-baik saja.

Isabelle terisak dan langsung mengemas barang-barangnya. Kali ini, ia berjanji pada dirinya sendiri siapapun yang melukai anaknya akan dia bunuh tanpa rasa kasihan.

Namun, siapa kali ini yang melakukannya? Musuh bebuyutannya, Anna sudah mati.

Lantas, siapa?

Tiba-tiba Isabelle ambruk. Dia pingsan. Dalam pingsannya, dia bertemu Valencia.

Valencia berkata kalau anaknya diculik oleh rogue yang waktu itu ikut menyerang istana.

Rogue tersebut ingin balas dendam, karena putranya yang ikut perang itu mati.

Dan sekarang, Ia menculik Nathania sebagai umpan agar mereka datang dan terjebak.

Valencia berkata kalau mereka harus mengumpulkan pasukan sebanyak-banyaknya agar dapat melawan rogue tersebut.

Isabelle hanya terdiam, lalu semuanya kembali gelap. Tak lama, dia sadar dan menceritakan hal tersebut pada Daniel.

Dia pikir, akhir bahagianya sudah datang.
Dia pikir, perang sudah berakhir.

Namun dia salah. Dan sekarang, dia harus kembali merasakan hal tersebut atau kehilangan buah hatinya selama-lamanya.

Perang akan dimulai, dan Isabelle tidak takut akan hal tersebut.

THE END

---
A/N : hai hai haiiiiiiiiii, bonus chapter nya gantung? Iya! Sengaja, soalnya biar pada kepo.

Kalo pada nanya kelanjutan cerita Isabelle ini, harap tunggu *devil laugh*.  Mungkin, gue pertegas MUNGKIN akan ada sequelnya. Tunggu Aja yaaaaaa!

Love,
Author xx

I'm Yours [21/21]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang