Ruangan serba putih dengan bau yang menjadi ciri khas rumah sakit, interiornya ruangan yang di desain sedemikian rupa agar siapapun yang menempati merasa nyaman. Suara kenop pintu yang dibuka seakan mengalihkan focus semua orang yang ada dirungan dari kegiatan masing-masing, tampak sosok dengan hoodie oversize yang menggantung sampai atas lutut dengan helm yang masih terpasang dikepala, nafas yang tidak teratur menandakan gadis itu berlari untuk sampai diruangan yang ia tuju, pandangannya terfokus pada sosok yang sekarang terbaring dengan berbagai alat yang menempel pada tubuhnya. Langkahnya mulai mendekati dimana sosok itu berbaring, mulutnya diam tanpa mengatakan suatau apapun sampe sosok itu benar-benar jelas dikedua netra indahnya, helm yang sudah ia lepas meluncur bebas dari tangannya, semua hal yang menjadi ketakutannya seakan menjadi nyata.
"Anna kira tadi mama cuma bercanda" nadanya terdengar lemah namun masih terdengar oleh siapapun.
"Anna kira mama cuma ngancem Anna, supaya Anna mau ikut acara makan malam kali ini, ternyata benar ya ma?" tanya Anna pada sang Mama yang kini sudah mendekap anak gadisnya kedalam pelukannnya. "mama gak bercanda sayang, kita berdoa ya semoga papa bisa ngelewatin semuannya" Rosalina seakan menenangkan anaknya padahal siapa yang tau bahwa didalam hatinya banyak ketakutan yang dia rasakan.
Bagi kebanyakan anak perumpuan sosok papa merupakan cinta pertamanya namun lain dengan Anna, bagi Anna papanya merupakan sosok yang keras dan dingin jika dengan Anna. Perlakuan yang terlalu kontras dibedakan membuat Anna memilih untuk menjaga jarak dengan papanya.Hingga satu kejadian membuat Anna harus melunturkan semua ego yang selama ini ia awetkan dalam dirinya, Anna mulai mencari dan memahami tentang hubungan seorang anak Perempuan dan papa dalam sebuah keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNA
RandomPerihal memahami antar manusia dan hubungan seorang ayah dan anak perempuannya