"mau sampai kapan terus mencari tanaman jenis itu hyung, ini sulit di cari." ujar seorang lelaki yang kini mengeluh dan menyeka keringat nya, pakaian nya basah kuyub dan berakhir duduk di bawah pohon yang berada tak jauh dari sang hyung yang masih sibuk mencari tanaman tersebut.
"sabar sebentar, aku rasa aku pernah melihat nya di sekitar sini."
"itu dulu sekali baekhyun hyung, sekarang sudah tidak ada ayo pulang." ujar lelaki itu merengek.
"bisa sabar tidak? kalau sejak awal tidak mau ikut seharusnya di rumah saja tidak usah ikut." omel nya sembari tubuh nya berjongkok mencari tanaman tersebut dengan mata teliti.
"lagi pula untuk apa racun berbahaya seperti itu." tanya nya dengan menyeka keringatnya lagi, lagi dan lagi cuaca terik yang membakar kulit membuat tenggorokan nya melengguh haus.
"untuk meracuni putra mahkota." ujar nya dengan percaya diri.
sang adik hanya berdecih dan menatap malas sang kakak yang masih sangat keras kepala. "percaya diri sekali bisa meracuni putra mahkota, dia bukan sembarang orang yang bisa di racuni semudah itu." ujar nya lagi dan mendekati baekhyun yang kini masih kekeh mencari jenis tanaman beracun tersebut.
"kenapa harus tidak percaya diri, dia lah pembunuh ayah kita, bagaimana pun aku akan membalasnya walupun nyawa taruhan nya."
"hyung, putra mahkota akan menjadi raja dalam waktu dekat, dan di waktu sesingkat itu tidak akan ada kesempatan bahkan untuk mendekati istana, sudah lah hyung kita tidak akan berhasil."
"jangan lupakan betapa kejam nya puta mahkota membunuh ayah! aku sebagai anak tertua tidak akan tinggal diam dan menerima ketidak adilan terjadi begitu saja, aku akan membalas kematian ayah bagaimana pun caranya, setidaknya demi ibu."
"hyung dengar kan aku! nyawa mu bisa saja terancam, apa kau tidak tau betapa kejam nya putra mahkota? dia adalah iblis tidak berperasaan, dia akan memenggal kepala mu sebelum kau hendak meracuni nya."
YOU ARE READING
THE KING 🔞
Fanfictionbaekhyun mendengar desas desus bahwa pembunuh ayah nya adalah orang penting yang tinggal di istana, ia nekat mengambil keputusan besar menjadi pelayan istana hanya untuk mencari tahu siapa orang penting tersebut yang telah mengambil nyawa sang ayah.