Para pelayan dan juga para kasim kini sibuk dengan kelahiran putra mahkota baru dari permaisuri jang nara, mereka semua bersiap siaga menunggu di depan pintu sang permaisuri ratu dengan menundukan kepala.
yang mulia raja melangkah kan kaki nya untuk masuk ke aula permaisuri dan ikut menunggu di depan pintu dengan cemas, ia melangkah kan kesana kemari menunggu proses kelahiran putra mahkota baru.
"di mana putra mahkota?" tanya yang mulia raja kepada sang kasim yang kini menunduk kan kepala.
"ampun yang mulia raja, putra mahkota sedang bepergian sejak pagi, dan kini belum kembali." ujar nya takut takut.
"sudah ku peringatkan untuk melarang putra mahkota bepergian! harus ku katakan berapa kali kasim kim?" yang mulia raja terlihat murka, pasalnya putra mahkota sama sekali tidak mendengar titahnya.
"sudah hamba peringatkan putra mahkota untuk tidak bepergian yang mulia raja, tapi putra mahkota tidak mau mendengar, saya kira putra mahkota punya urusan penting di luar sana."
"urusan apa yang lebih penting dari kelahiran puta mahkota kasim kim?!"
"ampun yang mulia." Kasim kim menunduk takut membuat yang mulia raja menghembus nafas kasar.
"jika putra mahkota kembali, langsung perintahkan ia mengunjungiku, aku ingin bicara padanya." ujar nya kepada si kasim.
"baik yang mulia, akan hamba laksanakan."
"kasim kim, kau sudah menemani putra mahkota bertahun tahun, beritahu putra mahkota untuk tidak terus menerus membangkang dan tak mendengar titahku, atau ia akan menjadi pembicaraan para kasim lain dan juga perdana mentri karna menjadi putra mahkota yang tidak memenuhi dasar untuk menggantikan ku menjadi raja dari negri ini."
"baik yang mulia." ujar sang kasim kim jumyeon dan undur diri untuk mencari di mana keberadaan putra mahkota berada.
kasim kim berlari kesana kemari mencari keberadaan putra mahkota yang kini entah dimana, sudah menjadi kebiasaan putra mahkota untuk bepergian seorang diri dengan memakai pakaian sederhana, hal itu membuat kasim kim risau.
"kemana lagi aku harus mencari keberadaan putra mahkota, dia sangat sulit di atur." ujar nya dengan nafas yang tersendat sendat.
"kasim kim!" Panggil seseorang di depan sana membuat si kasim mengangkat kepala dan reflek berlari untuk menyapa seseorang tersebut.
"yang mulia." ujar kasim kim menunduk.
"jangan panggil aku seperti itu, aku bukan putra mahkota." ujar nya sembari tertawa kecil.
"tetap saja kau adalah seseorang yang harus di hormati tuan muda oh sehun." oh sehun hanya tersenyum kecil.
"kau sedang mencari siapa?" tanya nya membuat kasim kim mendongak kan kepala. "saya sedang mencari keberadaan putra mahkota tuan, hari ini adalah hari besar, permaisuri jang nara telah melahirkan calon putra mahkota baru, saya di minta yang mulia raja untuk mencari keberadaan putra mahkota chan-yeol untuk mengunjungi permaisuri dan juga yang mulia raja."
"aku melihat putra mahkota sedang mengunjungi makam permaisuri park min-young kasim kim, coba cari kesana, hari ini adalah hari kematian permaisuri jadi sudah pasti ia berkunjung kesana."
"baik tuan muda, terima kasih banyak untuk bantuan mu, saya akan segera mencari keberadaan putra mahkota, demi tuhan dia tidak mau mendengar perkataan siapa pun."
"tapi hanya kau satu satu orang yang di dengar kasim kim, pelan pelan saja, putra mahkota memang seperti itu."
YOU ARE READING
THE KING 🔞
Fanfictionbaekhyun mendengar desas desus bahwa pembunuh ayah nya adalah orang penting yang tinggal di istana, ia nekat mengambil keputusan besar menjadi pelayan istana hanya untuk mencari tahu siapa orang penting tersebut yang telah mengambil nyawa sang ayah.