bab 2 dua sisi cahaya

322 34 5
                                    

Noya kali ini sedang istirahat di Piramida aliansi yang sudah ditinggal. dia tertidur di kamar miliknya dan dia berpindah ke suatu tempat yaitu alam sang Dewi cahaya

"Salam hormat ku Dewi"ucap Noya dengan sopan

"Salam juga noya,kau pasti bertanya kenapa kau ku panggil kesini kan"ucap sang Dewi. Noya hanya mengangguk saja

"Baiklah,akan aku bilang saja kau tau semua hal yang kita lakukan untuk mencegah senjata tersebut membuka segel darkness, telah kita sedikit ubah agar 7 senjata legendaris tidak cukup untuk membuka segel dari darkness" Dewi

"Namun masalahnya bukan itu, masalahnya adalah kakakku sepertinya akan ikut campur akan masalah ini."jelas sang Dewi (my au pelambangan cahaya ada 2 yaitu Dewa dan Dewi. Dewi yang bersama Noya dan dewa cahaya kakak dari sang Dewi sendiri. Nama bakal ke reveal nanti di bab yang akan datang tapi bukan bab selanjutnya)

"Jadi kakak dewi atau dewa cahaya juga akan ikut campur masalah ini"Noya yang mengerti situasi buruk ini.

"Ya.noya kau tau dewa cahaya atau kakak ku sangat membenci darkness, berbanding dengan diriku yang ingin setidak membuat darkness dan pengikutnya setidaknya tidak terlihat seperti penjahat yang buruk"ucap Dewi dengan nada sedih

"Baiklah Dewi aku akan waspada" Noya menjawabnya dengan serius. Noya telah mendengar beberapa isu tentang dewa cahaya. Walaupun hanya omongan belaka tapi dewa cahaya memang benar sangat membenci kegelapan, bahwa tak segan segan meminta para utusannya membunuh para pemuja kegelapan atau pun utusannya.bahkan hal tersebut terkadang membunuh orang yang tak bersalah.

Hal yang bahkan tidak diketahui oleh darkness adalah cahaya sekarang terbagi menjadi dua kubu.yaitu sang Dewa cahaya yang menolak keras adanya kegelapan untuk cahaya yang berkuasa atau mendominasi dan sang Dewi yang masih menerima kegelapan untuk suatu keseimbangan dunia yang merugikan sekaligus menguntungkan.

Noya adalah orang yang mengikuti kubu sang Dewi yang masih mau menerima kegelapan demi suatu keseimbangan tanpa penindasan satu sama lain tanpa ada yang saling berkuasa.

"Jika dewa cahaya meminta aku ikut dengannya aku akan berusaha menolak hal tersebut"ucapan Noya membuat Dewi merasa senang.noya sebenarnya merasakan akan kehilangan seseorang jika ada yang mati saat dewa cahaya datang.

'tunggu siapa yang aku pikirkan,jika yang dilakukan dewa cahaya baik, namun aku merasa akan kehilangan orang yang sangat dekat dengan diriku.ini saja juga sudah cukup menggangguku apa lagi adanya dewa cahaya aku harus sangat-sangat berwaspadalah'batin Noya

"Noya apa ada yang ingin kamu tanyakan lagi"ucap sang Dewi. Noya menggunakan kesempatan ini untuk bertanya tentang ingatan itu

"Dewi sebenarnya yang aku lihat ini ingatan siapa?,apa ini ingatan diriku?, lalu siapa mereka yang aku lihat." Tanya Noya yang sangat penasaran akan ingatan tersebut Dewi yang mendengarnya hanya bisa diam.

"Maaf Noya aku tak bisa menjawabnya itu adalah pertanyaan yang harus kau jawab sendiri"jawab sang Dewi

'maaf Noya aku ingin memberitahumu namun, aku mempunyai kontrak dengan ibumu jadi tak bisa membantu. kau dengan dia sangat menyedihkan, takdir memisahkan kalian.'batin Dewi

"Baiklah Dewi, *pasrah dan menghela nafas* apa aku boleh pergi dan beristirahat"Noya

"Istirahatlah kau pasti sangat lelah karena lah yang terjadi, tidurlah dan bermimpi yang indah noya"salam sang Dewi sambil meteleportasi Noya kembali ke dalam mimpi indahnya

Sang Dewi lalu ngeluarkan mawar hitam yang ada sedikit warna merah yang justru melambangkan kegelapan

"Kau tau aku masih mencintaimu namun, kita tak bisa bersatu kakak sangat menentang cinta kita dan takdir juga, kita memang berbeda itu sebabnya cinta kita tak bisa bersatu"ucap sang Dewi dengan sedih tanpa sadar meneteskan air matanya.

Darkness yang sedang berbincang dengan vel dan zero merasakan kesedihan dan tangis sang pujaan hati
(Cie.. pujaan hati gak tu) dari bunga yang ia berikan. Dia tak bisa apa apa namun dia tak ingin Dewi menangis

"Sabarlah ini akan berakhir ketika aku bangkit"darkness dengan teguhnya

Vel dan zero hanya menatap satu sama lain mendengar kebucinan dewa mereka

"Darkness nt"kata zero tanpa bersalah

"Kayak kaira sama Jerry"vel mengerti apa yang dirasakan oleh darkness dan Jerry mengingat adiknya diambil cahaya

"Kalian berdua diamlah. lebih baik kalian minta anak buah kalian segera berkontrak dengan para iblis-iblis tersebut"tegas sang darkness

"Baik"ucap mereka berdua meninggalkan kesadaran darkness yang sedang mengingat kenangan bersama Dewi cahaya tersebut, walaupun sekali mereka harus bertarung satu sama lain karena perbedaan yang sangat Bertolak belakangan

"Walaupun kita sangat berbeda aku akan tetap mencintaimu sampai kapanpun"ucap sang darkness dengan  lembut terdengar seperti suara yang merindukan kasih sayang dari sang kekasihnya

Maaf jika jelek karena ini baru pertama kalinya saya menulis sebuah cerita.maaf jika jelek ada kesalahan dalam kata kata dan saya hanya meminjam karakter saja jangan dibawa ke Canon nya apa lagi real life.sekian terima kasih telah membaca cerita saya see you👋

Takdir menyedihkan kakak adikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang