bab 1.

280 28 0
                                    

jam menunjukkan pukul 23:55,
di sebuah kantor polisi pria berambut surai merah tersebut menghela nafasnya di kala ia lelah dengan pekerjaannya tersebut karena ia disuruh lembur pada malam ini.

"hwaaa akhirnya pekerjaan ini selesai jugaa, huft aku lelahh..."belum melanjutkan kata²nya ia melihat ruang atasannya dimana ia melihat bahwa atasannya tersebut juga sudah selesai, dengan perlahan ia mulai membereskan peralatan kantornya untuk segara pulang karena sudah lelah dan jam sudah menunjukkan tengah malam dini.

"pak makomi saya izin pulang.."
ucap caine dengan nada sopannya, "uh iya hati² di jalan caine " jawab pak makomi dengan nada berat nya karena ia juga lelah dengan pekerjaanny
saat mendengar jawabannya caine langsung ingin putar balik saat merasa caine sudah pulang ia segera menyenderkan tubuhnya pada kursi, namun ia tidak tahu bahwa caine belum pulang karena melihat makomi yang kelelahan ia merasa mungkin sebaiknya ia membuatkan kopi agar bos nya tidak ketiduran, caine memang terkenal dengan sifat baik hatinya walaupun jarang berbicara namun hatinya baik hati.

"pak makomi" ucap caine dengan menaruh kopinya di meja pak makomi, "astaga caine aku kira kau sudah pulang, kau mengejutkanku ya ampun"jawab pak makomi dengan ekspresi yang tidak bisa terjelaskan,
"hahaha itu karena bapak tidak fokus makanya saya buatkan"
"terimakasih untuk kopinya caine" ucap makomi dengan senyum tipisnya, "sama² pak saya izin pulang terlebih dahulu"
"baiklah dan jangan lupa pesanku caine", "baik"..........

~skip sampai di rumah~

"akhirnya aku sampai setelah pekerjaan yang menyebalkan itu"ucap caine dengan nada nya yg melemah karena ke lelahan

jam sudah menunjukkan waktu
07:13 "ugh jam berapa ini?" ucap caine dengan mata sayunya karena masih mengantuk "sudah pagi sebaiknya aku segera mandi" caine dengan kesadarannya pun segera mengambil handuk dan bergegas ke kamar mandi.

~after take a bath~

setelah mandi caine juga mahir memasak berkat ajaran almarhum ibunya yang telah meninggal 16 tahun lalu karena insiden mengerikan, dengan bakatnya tersebut ia langsung mengambil posisi dan segera masak saat memasak ia mendengar suara notif hp nya,
ekspresinya berubah drastis ketika melihat pesan tersebut dan segera mematikan kompor karena sudah matang ia segera menuangkannya kedalam mangkok dan menaruhnya di meja setelah sarapan tidak lupa caine juga izin pada makomi kalau ia mengambil cuti tiga hari.

pada pukul 01:22 caine mengambil motorny yang sudah ia panaskan dan bergegas pergi saat malam itu juga...

"permisi atas nama zein? dengan pesanan lock one?" ucap caine dengan nada dinginnya pada pria yang di hadapannya tersebut, "ah iya kau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"permisi atas nama zein? dengan pesanan lock one?" ucap caine dengan nada dinginnya pada pria yang di hadapannya tersebut, "ah iya kau...si mata elang itu bukan?" jawab pria yang bernama zein untuk meyakinkannya pada caine bahwa ia tak salah orang.

"ya itu adalah saya jadi dimana target ku?"

-explanation-


caine adalah seorang pekerja kantor sekaligus pembunuh bayaran ia sengaja bekerja kantoran untuk menutupi identitasnya sekaligus berlindung di perusahaan milik makomi karena sistem teknologinya yang bagus membuat musuh susah membrantas internet di perusahaan tersebut dan itu adalah kesempatan bagus untuk caine bersembunyi itulah mengapa ia bekerja kantoran meskipun ia adalah pembunuh bayaran.

untuk julukan mata elang karena caine adalah sniper terbaik di pekerjaannya yang kotor itu dan jasa untuk menyewa caine pun termasuk mahal karena misinya yang selalu berhasil tanpa kegagalan dia juga di takuti oleh beberapa perusahaan karena sosoknya yang mengerikan, orang² pernah berkata bahwa pembunuh bayaran tersebut selalu melaksanakan tugasnya dengan sempurna dan tidak menjejakkan bukti sampai polisi susah menemukan caine.

"aku akan memberimu upah lebih jika kau menuruti permintaanku" ucap zein dengan senyum smirk nya " katakan saja apa yang kau inginkan aku ingin segera menyelesaikannya " jawab caine dengan ekspresi datar.


"aku ingin kau membunuh seorang mafia gangster bernama
rion kenzo karena aku benci dengan cara mainnya yang licik saat berbisnis" ucap zein dengan nada kesalnya sambil mengoceh tentang rion tersebut, caine sedikit terdiam saat zein mengucapkan nama tersebut ia merasa pernah mendengar rumor tersebut bahwa mafia tersebut terkenal di seluruh kalangan bawah dengan tokohnya yang tak kalah kejam karena ia adalah mafia nomor satu dengan anggotanya yang banyak dan sifatnya yang bisa di bilang seperti iblis karena tidak pernah membiarkan targetnya kabur tanpa berlumuran darah.

"baik aku akan segera laksanakan, sekarang kirim aku lokasinya dan uangku" ucap caine.


"ini uang dan lokasinya akan segera ku kirim"- zein
"baiklah aku pergi duluan"ucap caine dan segera naik motornya untuk pergi ke lokasi sesuai yang di arahkan oleh zein.

"entah kenapa firasatku buruk tentang misi ini..." ia pun turun karena tujuannya sudah sampai, caine dengan bergegas mengeluarkan senjata laras panjangnya untuk melihat target lebih teliti.


sesuai informasi pada pukul 02:10 ia melihat pria bersurai ungu sedang berbicara serius dengan lelaki yang tidak terlalu jelas tampaknya,"target telah terlihat", entah kenapa hawa disini terasa menyeramkan sebaiknya aku segera selesaikan ini batin caine dengan menghembuskan nafas untuk menormalkan kondisinya.

saat caine membidik target ia terkejut bukan main, karena pria bersurai ungu tersebut tiba² menoleh pada caine yang sedang memperhatikannya dengan serius, "sial! dia melihatku, gw harus mundur " batin caine dengan jantungnya yg berdebar dan segera bersembunyi untuk melanjutkan misinya, ia tahu bahwa yang ia hadapi kali ini bukan orang biasa tapi demi uang caine rela melakukan apapun demi uang.

(sial, sial, sial! aku harus membunuh nya!!)batin caine lagi dengan keringat yang sudah mengalir deras, ia menemukan pohon besar yang tidak jauh dari tempat target dan bersembunyi tidak takut lagi caine mengambil posisi untuk menembak mafia tersebut.

"sedikit lagi..."

"sedikit apa?"ucap seseorang di belakang caine yang sedari tadi memperhatikan caine,
"WHAT?" jawab caine dengan ekspresi yang kaget tidak main²,
alih² ingin melarikan diri ia tak sempat karena orang tersebut telah memukul kepala caine dengan senjatanya, saat kesadarannya mulai habis ia sempat melihat wajah orang tersebut, orang tersebut seperti memberi tahu kepada teman lainnya bahwa ia menemukan sandra "sungguh malang padahal kau bisa kabur tadi jika tidak sembunyi, selamat tidur"

"sialan ughh..." caine tergeletak tak sadarkan diri di depan pria tersebut.











maaf telat up karena author kelupaan up nya ehe🤭....

my fucking obsessed husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang