bab 2

232 29 4
                                    

jam menunjukkan pukul 03:02,
caine mulai mendapatkan kesadarannya setelah kepalanya di pukul oleh benda tumpul.

"ugh sakit....tunggu aku dimana?"
dengan wajah kebingungannya ia mulai mencerna kejadian yang baru ia alami,(huft caine tenangkan dirimu, sekarang aku harus pergi dari tempat ini) batin caine dengan melihat sekelilingnya untuk mencari benda yang dapat memutuskan tali di tangan caine.

"wah, wah lihat ada yang mencoba melarikan diri nih"
ucap pria yang datang entah dari mana membuat caine terkejut,
"lepaskan aku"jawab caine pada pria tersebut dengan wajah datarnya, "hah? hei apakah kau tidak sadar jika kau sekarang dalam bahaya?aku bisa saja membunuhmu sekarang jadi diamlah dan turuti perkataanku"
ucap pria tersebut.

"namaku adalah krow thornes dan....siapa namamu?"-krow
"caine chana"-caine

disaat perkenalan itu seorang wanita berambut biru tua masuk dengan beberapa orang di belakangnya,"hei krow dan uhh kau bersiaplah untuk introgasi"
ucap wanita itu,"baiklah dan caine aku akan melepas ikatan itu, jangan mencoba melarikan diri maupun berontak atau kau akan menerima akibatnya"

caine hanya mengangguk dan mengikuti krow, sepanjang perjalanan ia di bawa ke basemen yang terlihat banyak sekali bercak darah yang sudah mengering.

seluruh orang menatap sinis pada caine, "kau berlututlah disana dan jangan sekalipun berbohong saat interogasi"
sesuai perintah caine berlutut di tempat yang di tunjukkan, penglihatan caine teralihkan pada pria bersurai ungu yang di hadapannya, caine tau kalau pria yang di hadapannya adalah ketua dari mafia nomor satu yang di takuti seluruh penjuru kota maupun mafia lainnya.

"caine chana seorang pembunuh bayaran dengan identitas palsu sebagai pekerja kantoran, usianya sudah menginjak 27, itu saja informasi pentingnya pak"ucap wanita bersurai biru tua itu.

"terimakasih atas informasinya key", "tidak masalah tuan".

"caine apakah kau memiliki bendera?"ucap pria bersurai ungu tersebut, "tidak tuan saya tidak berada di pihak manapun"
"baiklah sekarang jawab jujur pertanyaanku caine", "silahkan tuan".

"siapa yang mengutus mu kesini untuk membunuhku?", tau kalau konsekuensinya jika caine berbohong ia lebih memilih untuk mengatakan yang sebenarnya, "tuan zein" setelah mengatakan nama tersebut seluruh anggota langsung menatap satu sama lain untuk mengisyaratkan sesuatu.

"jadi pak bagaimana dengan sandra ini? mau kita apakan?"
ucap krow dengan posisi sigap nya "untuk masalah itu saya ingin menanyakan pada caine"
"katakan saja tuan","caine chana saya akan memberimu dua pilihan untuk mu, pertama jika kau ingin hidup bekerja samalah bersama kami dan kedua mati di tempat ini" ucap nya dengan wajah datar yang mengerikan nya.

caine mulai berpikir sejenak untuk memikirkan kedepannya
(sebaiknya aku memilih pilihan pertama, bagaimana pun itu juga menguntungkan ku) tanpa pikir panjang caine menerima tawaran tersebut, "baiklah saya akan bekerja sama dengan anda tapi apa keuntunganku bekerja sama dengan kalian?"
"kau akan mendapatkan fasilitas yang bagus dan senjata yang lebih canggih, uang gaji juga lumayan untuk satu bulan", "baiklah aku sepakat untuk bekerja dengan kalian"

"jadi bagaiman tanggapan kalian untuk perekrutan anggota baru?"
anggota lain pun mengangguk setuju dengan pilihan caine.

"kalau begitu echi kau tunjukkan kamar dan tempat kumpul kita aku akan pergi ke ruangan ku untuk memeriksa berkas lainnya dan key, krow, riji datanglah ke ruanganku untuk membahas anggota baru kita" setelah interogasi selesai mereka mulai berpencar sesuai arahan yang di berikan oleh pria itu.

caine mengikuti gadis itu untuk melihat ruangan miliknya,
"hei namamu caine bukan?"
"ah iya itu namaku dan kau uhh echi?" "ahahaha iya itu namaku panggil echi saja agar tidak terlalu kaku" perbincangan tersebut terhenti ketika tempat yang di tuju sudah sampai.

my fucking obsessed husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang