5

213 36 12
                                    

Suatu hari, ketika mereka sedang duduk di kantin. "Guys nanti temenin gw ke mall yuk, gw mau belanja baju" ujar Gulf

"Yah, gw ada janji hari ini gak bisa ikut lo" ujar Gun

"Gw juga gak bisa Gulf ada urusan, sama Mew aja tuh" ujar Win

"Boleh, gw bisa kok" ujar Mew

"Okey, nanti selesai kelas kita langsung pergi aja ya" ujar Gulf

Sampai di mall Gulf langsung memasuki sebuah toko pakaian diikuti oleh Mew dibelakangnya

Sampai di mall Gulf langsung memasuki sebuah toko pakaian diikuti oleh Mew dibelakangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mew yang ini bagus gak?" tanya Gulf sambil menunjukkan salah satu pakaian

"Gw gak ngerti fashion Gulf tapi kayaknya apapun yang lo pake udah pasti bagus deh" puji Mew

"Bisa aja lo, oh iya lo sekalian aja pilih-pilih baju disini gw yang beliin" ujar Gulf

"Emmm gak usah deh, kayaknya gak ada yang cocok di gw" ujar Mew

"Yaudah gw yang pilihin buat lo, gak ada penolakan" ujar Gulf

"Makasih Gulf" ujar Mew

Duarr

Saat sedang asyik berbelanja tiba-tiba terdengar suara letusan balon dari salah satu anak-anak disana, tapi dengan sigap Mew langsung memeluk Gulf dan melindunginya seakan-akan ledakan balon itu sangat berbahaya

"Mew, lo ngapain sih?" tanya Gulf

"Sorry, tadi gw kaget gw kita tadi suara tembakan makanya gw berusaha lindungin lo" ujar Mew sambil melepaskan pelukannya

"Heh!! Lo kira kita di medan perang, ini di mall loh Mew, jangan-jangan lo emang mau modus ya sama gw" ujar Gulf

"Eh enggak kok, tapi kalo lo mau ya gapapa" canda Mew

"Dih gak jelas" ujar Gulf

Selesai berbelanja MewGulf memutuskan untuk pergi makan ke sebuah Cafe

"Nah lo tau gak di cafe ini sushi nya paling enak" ujar Gulf

"Iya kah?? Gw gak tau, yang gw tau thoriq umur 2 bulan udah haji Gulf" ujar Mew

"Astagfirullahalazim, kok lo bisa-bisanya tau begituan" balas Gulf

"Btw lo Kristen kan Gulf? Ngapain istighfar?" Tanya Mew

"Gara-gara keromdoman lo Mew Suppangsit" kesal Gulf

"Nama gw Suppasit bukan Suppangsit" ujar Mew membenarkan

"Mew, lo mau bantuin gw gak?" Tanya Gulf memancing Mew

"Bantuin apaan?" Tanya Mew

"Dateng ke acara pesta perusahaan gw, mainin 1 lagu aja pake piano, lo kan jago" minta Gulf

"Uhukkk uhukkk" Mew tersedak mendengar permintaan Gulf

"Gulf, gw gak bisa main piano woiii, kan waktu itu gw udah pernah cerita gw cuma bisa main gitar" ujar Mew

"Oh iya kah, gw lupa" bohong Gulf

"Mew, lo kayaknya ganteng deh kalo ganti warna rambut jadi silver" ujar Gulf

"Gak, gak mau nanti rambut gw rusak kalo diwarnai" tolak Mew

"Btw, lo berapa bersaudara sih Mew?" Tanya Gulf lagi

"Gw anak tunggal Gulf, kalo lo sendiri?" Tanya Mew balik

"Gw punya adek cewek satu, tapi dia di tinggal di Jerman bareng bokap" ujar Gulf

"Ohh, kenapa kalian tinggalnya pisah?" tanya Mew

"Urusan bisnis, perusahaan ortu gw yang di Jerman diurus sama bokap, kalo yang di Indonesia diurus sama nyokap, gw sama adek gw dipisah supaya bisa bantu mereka ngurus perusahaan itu" jawab Gulf menjelaskan

"Berarti nanti lo bakal gantian nyokap lo dan adek lo yang gantiin bokap lo ya?" Tanya Mew memastikan

"Yah begitulah" jawab Gulf singkat

Setelah sedikit mengobrol Mew dan Gulf melanjutkan makan mereka

Sesudah makan mereka berdua memutuskan untuk langsung pulang tapi ternyata ada insiden lagi yang tak terduga

Brakk!!

Brukk!!

Mew terjatuh karena kakinya tidak sengaja tersangkut oleh kaki meja dan parahnya lagi mejanya ikut jatuh dan menimpa Mew

"Astaga Mew, lo gak papa?" Tanya Gulf panik

"Nggak, gw gakpapa kok" jawab Mew

"Lo ada yang luka gak? Bagian mana yang sakit?" Tanya gulf khawatir

"Sakitnya itu sih gak seberapa tapi malunya itu loh" ujar Mew

"Lo ada-ada aja sih Mew, udah deh kita langsung pulang yuk" ujar Gulf

"Terus ini meja gimana?" Tanya Mew

"Yah nanti diurus sama pegawainya, sekalian nanti sekretaris gw dateng buat bayar ganti rugi" jawab Gulf

"Maaf ya Gulf, gw ceroboh banget sampai ngrepotin lo" ujar Mew

*gak mungkin orang ceroboh kayak Mew ini pianis baru yang terkenal itu kan?* Tanya batin Gulf

Gulf lalu mengatakan Mew pulang ke rumah Gun baru setelah itu Gulf kembali ke rumahnya

~~~

Baru saja tiba di rumah setelah seharian penuh dengan aktivitasnya, Gulf disambut oleh beberapa pembantu yang tampak sibuk dan kepala pengurus rumah yang menyerahkan pesan bahwa Nyonya Prita telah menunggu untuk bertemu dengannya di ruang kerjanya.

"Tuh nek, lampir gak bisa biarin gw istirahat dulu apa," keluh Gulf sambil melangkah menuju ruang kerja ibunya dengan langkah cepat.

Tok.. Tok... Tok... Suara pintu diketuk sebelum akhirnya Gulf mendapat izin untuk masuk ke dalam ruangan itu.

"Ada apa, Mommy, mencariku?" tanya Gulf dengan nada penasaran begitu masuk.

"Gulf, sebenarnya hari ini ada satu pesta pernikahan dari salah satu kolega bisnis kita. Sayangnya, Mommy tidak bisa hadir karena urusan yang sangat mendesak," jelas Nyonya Prita seraya menatap anaknya.

"Jadi, aku harus menggantikan Mommy untuk menghadiri pestanya ya?" tebak Gulf, tanpa terlalu terkejut.

"Iya, dia merupakan salah satu kolega penting kita. Kehadiran kita di acara ini bukan hanya untuk mendukungnya tapi juga untuk menjaga hubungan baik antara perusahaan kita dengan mereka," tambah Nyonya Prita dengan serius.

"Sudah kuduga," gumam Gulf dalam hati, sudah terbiasa dengan tanggung jawab dan ekspektasi yang selalu diberikan oleh keluarganya.

*Hmm, mungkin saja aku bisa bertemu lagi dengan Pianis itu di pesta kali ini,* batin Gulf, mengingat pertemuan singkat mereka yang mengesankan beberapa waktu lalu.

"Jadi sebaiknya sekarang kamu bersiap-siap. Acaranya akan dimulai tidak lama lagi," lanjut Nyonya Prita, memberi instruksi tegas.

"Baiklah, Mom," jawab Gulf dengan patuh, segera pamit untuk menyiapkan diri.

Dalam kamarnya, Gulf memilih pakaian yang tepat untuk acara tersebut. Setelah memastikan semuanya rapi dan sesuai dengan protokol, dia melangkah keluar untuk menunggu mobil yang akan membawanya ke lokasi pesta. Pikirannya melayang pada potensi jaringan bisnis yang bisa dia bangun di acara ini, namun juga pada harapan untuk bertemu kembali dengan pianis yang pernah dia temui.

Di luar, mobil sudah menunggu. Gulf melangkah masuk dengan mantap, siap menghadapi apa pun yang akan terjadi di malam ini. Meskipun terkadang merasa terbebani dengan ekspektasi keluarganya, dia juga menyadari bahwa kesempatan seperti ini adalah bagian tak terpisahkan dari hidupnya sebagai pewaris sebuah perusahaan besar.

Secret Mission || MewGulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang