My Lord Uchiha

🌸Sang Dewa

⚠HARGAI CERITAKU DENGAN VOTE DAN KOMENNYA YA!⚠

*

*

*

*

*

"Lalu aku berada dimana ini?" Tanya Sakura lagi.

"Anda berada di Kastil Dewa Immortal" Jawab Ikari.

"Dewa Immortal? S-Siapa dia?"

Para peri saling pandang.

"Emm..dia adalah raja dari segala raja diantara seluruh klan immortal" Jawab Darin.

Sakura mengerjap "A-Apa? Yang benar saja? Dari tadi aku menggunakan kastil ini! Astaga! A-Apa dia akan menghukumku?" Paniknya.

"Kami rasa tidak" Jawab para peri bersamaan.

Sakura menoleh "T-Tapi kenapa?".

"Karena kastil ini juga milikmu" Jawab Darin.

Sakura menghela nafas mencoba menenagkan fikirannya "Oh ayolah jangan bercanda" Ucapnya.

"Kami tidak bercanda Tuan Putri" Ucap Ikari.

"Emm bisakah kalian jangan memanggilku Tuan Putri..namaku Sakura" Sakura kembali merebahkan tubuhnya dikasur besar itu.

"Tapi kami tidak bisa melakukan itu" Darin menunduk.

Sakura terdiam. Memang benar, hidup diratukan itu sangat menyanangkan. Tapi jika harus sekaku itu, Sakura sangat canggung.

Namun tiba-tiba sebuah ide melintas difikirannya. Sakura langsung melipat kedua tangannya didada.

"Baiklah. Aku marah!" Sakura memalingkan wajahnya membuat ketiga peri kecil itu saling menatap panik. Ketiganya langsung terbang menghampiri Sakura.

"Tidak tuan putri! Maafkan kami!" Ucap ketiganya.

"Aku akan memaafkan kalian jika kalian bersikap biasa saja padaku jangan baku seperti ini!" Ucap Sakura tanpa menatap peri-peri itu.

"T—Tapi, kami hanyalah seorang pelayan" Ucap Darin.

Sakura menoleh pada mereka. "Tidak! Kalian bukan pelayan! Kalain itu makhluk yang sangat lucuuu..seharusnya kalian jadi temanku saja bukan pelayan" Papar Sakura yang berhasil membuat ketiga peri itu saling menatap tak percaya.

Teman? Dalam sejarah fairy tak pernah ada kata teman dengan majikan mereka. Bahkan mereka harus rela berkorban demi majikan mereka tanpa sebuah balasan.

"Ada apa? Kenapa kalian menatapku seperti itu?" Heran Sakura.

"Tuan putri, kami klan fairy belum pernah menjadi seorang teman dengan majikan kami" Ucap Ikari.