Nyai Iroh kemudian meminumkan ramuan itu kepada Nyimas Tanjung Wangi dan setelah itu keajaiban pun terjadi
Ramuan itu bekerja dengan cepat, cahaya putih dan hijau menjadi satu dan membentuk bunga Melati Raja dan semerbak wangi bunga itu tercium menghidupkan tanaman sekitar yang lalu kini kembali subur
"Subhanallah sungguh indah keajaiban ini"bathin Kiranawati
"Karena Nyimas Tanjung Wangi memiliki setengah darah bidadari maka penyembuhan efek Ajian itu bekerja dengan cepat.. Alhamdulillah"ucap Nyai Iroh
"Benar Nyai lebih tepatnya Tanjung Wangi memiliki 3 darah keturunan, darah bidadari dari ibunya, dan darah manusia biasa setengah dewa langit dari ayahandanya"balas Kiranawati yang tak sabar menunggu Tanjung Wangi membuka mata indahnya
"Masyaallah Allah SWT menganugerahkan kekuatan yang luar biasa kepada Nyimas Tanjung Wangi"jawab Nyai Iroh
"Itu benar Nyai, setelah ini aku lebih senang lagi, tepat saat bulan purnama usia Tanjung Wangi genap 17 tahun Tanjung Wangi akan menguasai ilmu nya dengan sempurna dan dalam aliran darahnya tak ada lagi darah manusia, yang ada darah dewa langit dan darah bidadari menjadi satu membentuk kekuatan kebaikan yang luar biasa"
"Dan tak hanya itu Tanjung Wangi akan mewarisi senjata ibundanya Tusuk Melati Gading, senjata suci dari alam Bidadari"
"Namun yang aku takutkan, saat usianya tepat 17 tahun ketika dua darah menjadi satu, 1 tetes obat itu bisa menjadi obat untuk berbagai penyakit dan aku yakin golongan hitam pasti akan berusaha mencuri setetes darah Tanjung Wangi untuk kejahatan sama halnya mereka ingin mencuri darah suci Raden Kian Santang"lanjut Kiranawati
Keheningan pun melanda malam sunyi itu
Manik yang semula berwarna coklat gelap kini berganti warna menjadi hijau gelap..
Yah Tanjung Wangi telah sadar
"Astaghfirullahalladzim"ucap Tanjung Wangi dengan lirih karena ia masih merasa sakit pada tubuhnya
"Alhamdulillah Nyimas kamu telah sadar"ucap Kiranawati yang antusias
"Maaf Nyimas jika membuat Nyimas khawatir"jawab Tanjung Wangi yg lirih namun masih bisa didengar
"Nyimas Tanjung Wangi, Nyimas rileks dulu ya Nyai akan menyalurkan hawa murni Nyai agar mengurangi rasa sakit di tubuh Nyimas"ujar Nyai Iroh
Kiranawati kemudian membantu Tanjung Wangi duduk agar Tanjung Wangi bisa mengatur hawa murni yang disalurkan Nyai Iroh
______________
"Bagaimana Nyimas sudah mendingan?"tanya Nyai Iroh
"Alhamdulillah sudah nyai terimakasih banyak atas bantuan Nyai"balas Tanjung Wangi dengan senyum manisnya
"Sama sama Nyimas, itu sudah menjadi tugas Nyai"balas Nyai Iroh
Tanjung Wangi pun kemudian menoleh kepada wanita di samping Nyai Iroh
"Tunggu sepertinya aku pernah melihat Nyimas"Tanya Tanjung Wangi yg melihat wanita itu dari atas sampai bawah
"Saya Dewi Purwati dari Kadipaten Dayeuhluhur Nyimas"Purwati sedikit menunduk hormat
"Pantas aku tak asing denganmu Nyimas, senang bisa bertemu dengan dirimu"jawab Tanjung Wangi yang senang
"Saya juga merasa terhormat bisa bertemu dengan putri dari Senopati agung Tanjung Lasih"balas Purwati
Tanjung Wangi hanya membalas senyuman hangat dan manis khasnya
Ia kemudian melirik ke arah pemuda yang sedang tertidur pulas namun wajahnya di tutupi oleh topi capil

KAMU SEDANG MEMBACA
THE PADJADJARAN PALACE
Teen Fiction( sebagai mengambil dari sejarah dan sebagian besar hasil pemikiran sendiri, jadi ini buat hiburan semata)