Chapter 1

42 1 0
                                    

Tepukan tangan meriah memenuhi vanue, kedua mempelai pria dan wanita kini sudah menaiki panggung pelaminan.

Para tamu tampak bahagia, tapi tidak dengan kedua mempelai, mereka tampak tertekan menjalani pernikahan itu, namun tetap harus tersenyum meski terpaksa. raut wajah mempelai pria kini kian berubah saat matanya menangkap seorang wanita yang berdiri diantara para tamu.

Dia adalah Gariella, kekasih dari aldefrans sang mempelai pria.

Wanita itu tampak menenteskan air mata, keduanya kini saling tatap mata.

"maafin aku" begitulah yang tersirat dimata mempelai pria.

"why?" dan inilah yang tersirat dimata tamu wanita itu.

Tak kuat menahan rasa sakit, akhirnya Gariela memutuskan pergi dari sana. Dengan tertatih, dia berjalan meninggalkan vanue.

Saat tiba dihalaman depan, ia malah bertemu seorang pria, "Gariel, hey riel? you okey?" tanya pria itu.

"I'm fine" jawab Gariella

"You're lying" ujar pria itu.

wanita itu tersenyum tipis, senyumannya berisikan rasa sakit, "aku pulang dulu, lelah" ujarnya

"aku antar ya, ini udah malam" ujar pria itu.

"no, it's your bro wedding. kamu harus tetap disini. I'm fine, don't worry. aku permisi." ujar Gariella

Tanpa menunggu jawaban pria itu, ia langsung pergi dari sana menuju mobilnya.

Setelah di mobil, dia langsung menginjak pedal gas dan melajukan mobilnya. Masih dalam keadaan menangis, ia melajukan mobilnya dengan keadaan kencang. Karena menangis sedari tadi, ia merasa pusing, kepalanya sangat sakit karena pasokan udara yang kurang akibat menangis. matanya pun mulai kabur, lalu gelap, dia mengalami pitam, tubuhnya terasa lemas, namun kecepatan mobilnya tidak dikurangi.

lalu dari arah depan, ia melihat sorot cahaya. ya, ada mobil di depan sana, matanya terasa silau tiba-tiba, dia membantingkan setir mobilnya ke arah kiri. ia mengalami kecelakaan, mobilnya menabrak trotoar hingga hampir jatuh kesungai, sementara Gariella tercampak dari mobil karena tidak mengenakan sabuk pengaman. tubuhnya terhempas ke arah kanan, dan kepalanya mengenai trotoar hingga berdarah banyak, Gariella pingsan ditempat.

Besok paginya, kabar kecelakaan itu memenuhi laman berita.

Aldefrans kini sedang berada diruangan kantornya, lalu tiba-tiba saja pintu terbuka, ternyata adalah Theo, sepupunya tadi malam.

"Frans, udah liat berita?" tanya Theo

"belum bang, why?" tanya frans.

sepupunya langsung menghampirinya dan memberikan ponsel yang berisikan laman berita.

"SEORANG WANITA BERUSIA 22 TAHUN DIDUGA MENGALAMI KECELAKAAN TUNGGAL MOBIL... MOBIL DENGAN PLAT ****3FG.... KORBAN MENGHILANG DAN SAAT INI MASIH DALAM PENCARIAN"

"lo udah coba hubungi ariel?" tanya frans.

"udah, ponselnya ngga aktif" jawab Theo.

"ngga mungkin Ariel kan?" tanya frans dengan cemas.

lalu tiba-tiba saja ponsel frans berdering, ternyata itu adalah zavier.

"lo udah liat berita kan?" tanya zavier dari sebrang sana.

"frans... Ariella, frans.. Ariella" ujar zavier dengan takut.

"ariel kenapa vier?" tanya frans yang mulai takut juga.

"Gue liat Ariella di ruang ICU, frans. keadaannya kritis" jawab zavier.

"lo bercanda kan vier? Ngga mungkin Ariel kan yang kecelakaan itu" ujar Frans.

"gue ngga bercanda" ujar zavier.

To Be Continued

unfinished loveWhere stories live. Discover now