Chapter 3

28 1 0
                                    

Pagi hari tiba, Defrans pulang pagi-pagi sekali kerumahnya dan membawa bungkusan plastik. Ia masuk ke rumahnya dan langsung disambut istrinya.

"kamu mau sarapan? aku tungguin kamu daritadi" ujar Athelya.

"aku udah makan." ujar Defrans dan memberikan bungkus plastik tersebut pada istrinya, "nih, aku beli lebih tadi. kalo kamu ngga mau simpan aja di kulkas. jangan dibuang" lanjutnya.

Setelah memberikan itu, defrans langsung masuk ke salah satu kamar dan mengunci pintu. Ia langsung memasukin kamar mandi dan mandi setelah selesai ia keluar dan mendengar ketukan pintu.

"aku akan ke kantor dan akan melakukan perjalanan dinas sore ini sama Theo. makanan, sudah aku minta art untuk siapkan, jika butuh sesuatu minta tolong art saja." ujar Athelya dari luar.

Mendengar ucapan istrinya, frans langsung membuka pintu dengan dirinya yang hanya tertutupi handuk putih.

"aku tidak butuh apapun, kalo kamu tidak dirumah, suruh pulang saja art nya. aku bisa melakukannya sendiri." ujar Frans.

Athelya tidak menggubris hanya merespon dengan anggukan pelan, lalu pintu pun ditutup oleh suaminya dan terdengar suara kuncian pintu.

Athelya pun langsung pergi berangkat ke kantornya. Hingga malam hari pun tiba, Athelya pulang agak larut malam dan melihat rumah yang cukup bersih dan rapi. namun ada sesuatu yang mengganjal, ia melihat piring di wastafel yang sudah dicuci, jumlahnya lebih dari 1 sementara dirumah hanya ada defrans seorang.

Besok paginya, mereka berdua sarapan. Defrans mengambil piringnya sendiri, namun tidak hanya satu, tapi 2. ia meletakkan makanan di piringnya, sementara piring satunya dibiarkan kosong, ditaruh disebelahnya.

"itu piring untuk siapa frans?" tanya Athelya.

"ngga perlu tau ly, kamu makan punyamu aja" jawab frans singkat dan melajutkan aktifitasnya.

"ayah tempatin aku di kantor cabang, jadi mungkin bakal jarang pulang. kamu jangan coba-coba masuk kamar utama" ujar frans dan langsung meninggalkan meja makan.

"frans" panggil Athelya membuat frans berhenti sesaat.

"kapan kamu jalani kewajiban kamu sebagai suami?" tanya Athelya.

"gaji yang aku kasih kurang? yaudah aku coba kerja lebih keras lagi ya" jawab frans dan melanjutkan langkahnya.

"bukan gaji frans, aku punya uangku sendiri, tapi aku seorang istri yang ingin diperlakukan sebagai istri" ujarnya dalam hari.


To Be Continued

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 21 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

unfinished loveWhere stories live. Discover now