2 | Jerald and his pov

87 10 10
                                    


flashback on POV dari Jerald

Jerald sebetulnya bukan mahasiswa rajin atau teladan, ia bahkan beberapa kali berniat bolos mata kuliah dan beberapa kali juga berniat mangkir tugas (walau akhirnya tetap ia kerjakan dengan diiringi ocehan teman-temannya).

"Gue tau lu sangat berjiwa organisasi tapi tolonglah man, kerjain tugas lu, nanti yang kena semprot dosen kita-kita juga." Keluh temannya setiap ia mengatakan malas mengerjakan tugas.

Padahal temannya juga menyewa jasa tugas, tcih.

"Turun kan hari ini?" Tanya Cherry memastikan, teman satu divisinya di organisasi internal kampus yang dikenal dengan nama Hima.

Jerald mengangguk. Hari ini ada acara kampus, program kerja tahunan BEM yang melibatkan internal jurusan. Yang berpartisipasi pada program kerja ini kebetulan divisi Jerald, yaitu minat dan bakat.

"Males sih, Cher, boleh gak kalau gue skip dulu?"

Cherry hanya memandang wajahnya malas. "Ngomong sama Kadiv lu."

"Ah, si Nauval tuh rese banget."

"Lu yang rese."

Kadiv atau singkatan dari ketua divisi. Divisi Jerald kebetulan diketuai oleh Nauval, temannya sendiri, namun masalahnya adalah Nauval sangat menyebalkan, karena tanpa sebab ia tiba-tiba ditunjuk menjadi manager kegiatan ini.

"Lagian kenapa yang turun jaga senam gue ya? kan ada lu."

"Lu emang mau ngurus duta jurusan? hah!?" Semprot Cherry kesal.

Kalau disuruh milih sih Cherry lebih memilih ikut senam karena yaaaaa senam lebih seru saja. Acaranya di lapangan audit, akan bertemu banyak orang dan jangan lupakan makan snack box bersama manager jurusan lain. Bisa sharing pengalaman atau sharing medsos buat modus, kalau sempet.

"Hehe, gak dulu. Konten acara duta jurusan boring buat gue yang gak bisa duduk diem."

"Makanya, terima aja. Lagian lu managernya bego."

"Iyadah, maaf. Yaudah gue ke depan ya? Nitip anak duta." Jerald berjalan santai keluar audit.

"Harusnya gue yang bilang gitu soalnya lu suka mangkir woy!" Cherry membalas berteriak.

"Hari ini enggak, gue mau ikut senam sama Bu dekan soalnya."

"Najis."

Seperti itulah akhirnya Jerald bertugas menjaga anak-anak jurusannya yang berbaris rapih seperti anak bebek. Senyumnya merekah sempurna. Tidak buruk juga memantau anak-anak jurusannya bergerak serentak mengikuti irama, pikirnya dalam hati.

Ia menikmati waktunya menjadi budak organisasi sekarang. Walaupun beberapa waktu seringnya merasa sebal, sih, karena divisinya terlalu sibuk.

Matanya berkeliling, melihat banyak wajah yang ia kenal. Senyumnya tercetak bermaksud menyapa beberapa manager dari jurusan lain.

Mungkin banyak waktu yang divisinya habiskan untuk berkolaborasi program kerja atau agenda dengan jurusan lain hingga hampir semuanya ia kenal, belum lagi mereka (para pengurus mibat) mempunyai grup besar satu universitas.

Senyumnya berhenti ketika matanya tertuju pada sosok asing bersenyum cerah di samping jurusannya yang sedang bersemangat bergerak mengikuti irama. Yang membuat Jerald menatapnya penasaran adalah, dia tidak memakai dress code senam, ia berpakaian rapi berjas almamater seperti dirinya.

"Oy!" Panggil Jerald iseng, niatnya sih ingin memastikan.

"Maaf kak, panggil saya?"

Jerald mengangguk sebagai jawaban.

✎ᝰ໋᳝݊┊ Festival Kampus - Jaemle / Minle (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang