Experiment: Part 3 - END

513 58 7
                                    

Hari itu menjadi titik balik 'hubungan' Haechan dan Renjun. Setelahnya, mereka tidak sekali dua kali melakukan 'percobaan'. Mengulanginya, kapanpun ada waktu luang.

"Bagaimana kalau ada orang yang melihat kita?"

"Orang jarang datang ke sini jadi tidak perlu takut."

Mereka melakukannya di sekolah. Di berbagai tempat, mulai dari gudang, kelas kosong, ruang kesehatan. Berbagai macam hal, seperti oral seks, blowjob, handjob, dry sex dan juga mencoba gaya seks apapun dari doggy style, spooning, the cheat sheet. Apa saja. Semuanya demi menjawab rasa penasaran dan menenangkan pikiran Haechan yang ribut.

Begitu terus tanpa adanya ikatan, sampai tidak terasa setahun sudah berlalu. Dan disinilah mereka, dengan 'percobaan' lain di atas kasur di kamar Renjun.

"Kasi pose peace dengan kedua tanganmu," perintah Haechan usai pergulatan panas yang selalu ditutup olehnya dengan mengambil beberapa gambar.

Renjun yang masih tak bertenaga setelah pelepasan pun mengangkat tangan mengikuti perkataan Haechan, dia sudah sangat tahu kebiasaan 'teman' nya satu itu.

"Yes, pretty."

Kemudian Haechan beranjak dari ranjang, "Aku langsung pulang." Dia sudah mengancingkan kemeja untuk merapikan penampilannya.

"Ya...," jawab Renjun yang masih terbaring lemas.

"Oh ya, rasanya aku sudah melakukan semua yang ingin aku tahu. Sepertinya aku akan berhenti melakukan 'percobaan'. Bagaimana menurutmu?"

Renjun tertegun sebentar, "Aku senang, akhirnya ini berakhir," katanya kemudian.

"Oke, ayo lakukan itu. Terima kasih sudah membantuku selama ini, Renjun." Dia sudah selesai bersiap untuk berpamitan, "Sampai ketemu besok di sekolah." Tangannya melambai-lambai bersama tubuhnya yang mulai menghilang di balik pintu.

"Iya."

Haechan menutup pintu.

"Finally, its over."

🐻🦊

Seminggu terlewati...

Renjun duduk melamun di kursinya yang berseberangan dengan meja Haechan. Kepalanya dipenuhi banyak tanya, Aku penasaran apa dia serius. Tetapi dia memang lagi-lagi tidak melakukan apa-apa hari ini.

Haechan benar-benar berhenti.

Benak Renjun berperang. Mata rubahnya sesekali melirik ke samping. Dia sangat mendesak saat pertama kali memulainya dan sekarang dia juga berhenti tiba-tiba. Pikirannya tidak berhenti berkecamuk.

Dia memang suka seenaknya. Cibir si pemuda Huang dalam hati, Biarin sih, akhirnya hari-hari damaiku kembali.

Tapi, sejujurnya, jauh dalam lubuk hati pria itu...Dia merasakan ada sesuatu yang berubah dari dirinya. Setiap kali tubuhnya mulai memanas, dia menjadi tidak tenang. Seperti malam tadi misalnya.

"Sial, jariku tidak sampai. Ini tidak cukup, aku mau lebih."

Renjun kesal. Dia merindu tangan besar dengan jemari panjang yang biasa melingkupi tubuhnya. Meraba kulitnya. Memberinya kehangatan. Sentuhan nikmat di sekujur tubuhnya. Suara erangan berat yang memanggil namanya lembut. Keringat pria itu yang mengalir selagi bergerak dalam penyatuan mereka, sangatlah seksi. Belum lagi, Ahhh-

Goresan Pena [HYUCKREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang