Please vote!!!
•••
The countless days
I've been without you
(you were the one I need)
You know, besides I won't find nobody
To give my a whole life to you, oh you.
-Peach Eyes
By. Wave to Earth-Selamat Membaca-
Begitu banyak waktu yang bisa aku berikan untuk kamu. Sebanyak bintang berkilauan ketika kamu akan datang, yang seakan menyambutmu begitu lantang.
"Kana!!"
Aku tidak pernah membiarkan siapa pun memanggilku dengan panggilan itu, selain kamu.
"Kenapa lama banget, Ka. Aku tunggu kamu di atas dari tadi, kamu dari mana?"
Aku tidak pernah bisa menghentikan senyum ku timbul tiap kali kamu ada dihadapan ku.
"Maaf... Aku abis angkat telepon tadi. Kamu udah makan? Jaket kamu mana?"
Senyuman itu selalu bisa membuatku resah.
Aku tidak pernah bisa mengetahui ada apa dibalik senyuman itu.
"Aku simpan di kamar. Malas ah aku bawa jaket itu terus, bosen tau!!"
Aku tidak akan menolak permintaan mu kali ini.
"... Kamu mau makan apa?" Sambil mengelus pipi mu dengan lembut, aku kembali menatap mu. Tatapan paling lama yang aku berikan selama sebulan ini. Ah, tatapan itu akhirnya membuat aku tersadar ternyata aku begitu merindukan mu, Ra. "Biar aku pesan. Kamu mau apa, hm?"
Kamu menggeleng, masih dengan senyum mu yang tidak pernah kamu hilangkan hanya untuk membuat ku tersadar, kalau aku mulai ketakutan setengah mati.
Aku baru menyadari kalau banyak hal yang aku lewatkan, kalau banyak hal yang tidak aku sadari lebih awal. Aku takut, demi Tuhan, aku takut, Ra.
"Gak ada, aku gak mau apa-apa." Bahkan, pelukan yang kamu berikan hanya untuk aku kenang selamanya ini, terasa menakutkan.
"Kamu ingat waktu lamar aku di pantai waktu itu?"
Kalau aku berbicara pasti kamu akan tahu sekarang aku sedang menahan tangis sekuat tenaga, jadi aku hanya menggeleng untuk kembali terdiam.
"... Kamu bilang kalau kamu akan buang satu menit ku untuk menghentikan waktu. Untuk bersama dengan ku lebih lama, kan?" Kamu memeluk ku lebih erat sampai aku bisa mendengar helaan nafas mu yang berat. "Makasih, Ka. Makasih udah menghilangkan satu menit itu dan membuat hidup ku terasa lebih lama selama bersama mu."
Kamu terkekeh, tapi di antara suara tawamu yang manis itu aku dapat mendengar kamu menahan tangis. Ah, aku harap waktu berhenti.
"Makasih... Karena kamu selalu buang satu menit itu, Ka. Sungguh, waktu ku terasa berjalan begitu lambat selama bersama mu."
Aku tidak pernah bisa melepaskan kamu dengan mudah, tidak akan.
"Ra..."
"Aku dulu yang bicara. Karena kamu punya banyak waktu, jadi dengarkan aku dulu, ya..." Kamu menghela nafas, kemudian melepaskan dekapan mu yang memabukkan hanya untuk menatap ku yang terlihat menyedihkan. "Aku juga punya banyak waktu!! Baru aja aku bilang kalau kamu udah buang tiap satu menit kita ketika bersama, maka akan aku ambil itu kembali nanti!! Tiap menit yang kita buang itu akan aku rebut kembali."
Aku dapat merasakan tangan mu mengelus pipi ku begitu lembut, kemudian menggenggam tangan ku dengan erat.
"Jadi... Ketika menit itu datang kamu harus jaga dengan kuat. Menit itu hanya untuk aku berikan kepada mu, agar ketika kamu ingat nanti-" Dengan tatapan yang begitu teduh itu kamu tersenyum lebih lebar, "kamu akan mengingatku untuk waktu yang lama. Menit-menit itu aku kumpulkan lagi untuk kamu simpan dan jaga. Aku berikan waktu itu untuk menemanimu, Ka."
Aku kira kita tidak akan menangis, karena aku mau kamu mengingat wajah ku yang terlihat kuat dan tersenyum dihadapan mu, aku kira aku cukup kuat, tapi kenyataannya aku hanya sebuah tisu yang akan hancur ketika melihat mu menangis.
Aku terkena air yang tidak ingin aku hilangkan.
"Ra... Lihat aku, hei- lihat sini."
Bagaimana cara mu mengalihkan pandangan ketika tidak sedang tersenyum adalah hal yang paling aku benci. Aku ingin melihatmu pada keadaan apapun itu, selama apapun, Ra.
"Aku- aku minta maaf... Ka, aku takut. Aku gak mau pisah dari kamu. Aku mau selamanya ada di sisi kamu, aku mau liat wajah mu lebih lama lagi. Aku- aku mohon, Ka..."
Aku memelukmu, dan kali ini aku tidak peduli dengan suara tangis ku yang terdengar di telinga mu. Aku hanya ingin memeluk mu lebih lama, selamanya.
Waktu yang aku buang agar kamu begitu lama berada dihadapan ku, ternyata sekarang tidak lagi ada eksistensi nya. Waktu itu sudah melayang dan aku tidak pernah lagi bisa membuat waktu terasa lambat untuk kita.
Aku selalu mencintaimu, aku akan selalu mencintaimu selama nafas ini aku dapatkan karena waktu yang kamu berikan.
Aku akan hidup dengan kenangan yang kamu berikan dari waktu yang kita hilangkan.
Aku akan terus hidup, karena kamu memberiku alasan untuk tetap hidup.
Aku akan hidup untuk mengenangmu, selamanya.
"... Dua puluh sembilan menit, di menit ke tiga puluh kamu harus buang satu menit itu. Lupakan satu menit itu. Tolong, ingat aku selama dua puluh sembilan menit ini saja, ya?"
Bukan ini yang aku maksud.
Dua puluh sembilan menit adalah bentuk waktu yang dihilangkan untuk mengenangmu dengan begitu indah.
Bukan seperti yang kamu katakan, Ra.
Fin.
Makasih udah baca, ayo votenya dipencet!!
Sisa ending aku serahkan sama kalian!!
WKWKWK.
So, gimana perasaan kalian selama baca?
Puas gakk??
Kalau kalian tertarik baca oneshoot ini yang lain silakan komen mau what if kayak gimana!!
Siapa tau mau yang bahagia, fluffy, manis, dan ceria hehe just let me know yaa!!!
Silakan di intip profil ku buat cerita yang tamat atau kalau kalian ada pesan dan kesan silakan komen aja ya!!!
Sampai nanti.
With luv,
Olin.
KAMU SEDANG MEMBACA
29 Minutes With You
RomanceSatu menit milikmu akan aku hilangkan untuk menatap kamu di bawah bulan yang begitu terang, tanpa kamu sadari aku terjatuh begitu dalam, dan kamu terbuai tanpa tau ruang. "... Dua puluh sembilan menit, di menit ke tiga puluh kamu harus buang satu m...