I. Forever In My Heart🖤

1.2K 116 38
                                    

Naruto duduk di kursi kemudi, ini sudah pukul duabelas malam, namun ia baru saja keluar dari basemen kantor nya sebab lembur semalaman.

Lelaki itu melajukan mobil dengan sedikit cepat seraya membelah jalanan Tokyo dengan perasaan lelah dan letih, sesekali lelaki itu menguap, semenjak menjadi CEO, sering kali dirinya pulang larut atau bahkan menginap di kantor.

Lelaki itu memasuki rumahnya dengan langkah gontai, menaruh tas di sofa ruang tengah, lalu melangkah menuju dapur untuk mengambil segelas air.

Sesaat sampai di sana, netra biru milik lelaki itu pun terfokuskan pada sebuah gelas yang berisikan Cafe Au Lait yaitu kopi dengan madu di campur susu minuman kesukan nya di atas meja makan, lelaki itu pun tersenyum tipis tatkala melihat sepucuk surat kecil di bawah gelas itu, ia pun meraih kertas itu dan kembali tersenyum membaca isi inya.

-Sayang ku jangan lupa di minum =^.^=, aku tidur duluan-

Lelaki itu beralih duduk di bangku meja makan, ia kembali meletakan surat itu seraya di usapnya dengan sayang, lalu menyambar gelas yang berisikan minuman yang kini sudah tidak panas lagi, ia menyesapnya dengan beberapa kali tegukan hingga akhirnya tandas.
.
.
Naruto membuka pintu kamar dengan perlahan sebab tak ingin wanita nya terusik dan terbangun.

Lelaki itu melangkah pelan dan mendapati sang istri kini telah tertidur pulas, ia memang meminta sang istri agar tidak perlu menunggu nya jika ia sedang lembur di kantor, ia tak ingin Hinata bosan dan lelah menunggu.

Langkah lebar itu terhenti tepat di samping kasur KingSize mereka, ia sedikit membungkuk dan mengecup sayang kening istrinya "aku pulang" bisiknya pelan seraya mengelus sayang kepala sang istri dan kembali mencium kening nya, lalu beranjak pergi dan bersiap untuk mandi.

Selesai mandi, dengan perlahan ia naik ke kasur dan memeluk sang istri, baru sepersekian detik mata nya terpejam, lelaki itu mendengus kesal ketika teringat bahwa ada beberapa hal yang terlupa dan harus selesai malam ini.

Perlahan, Naruto kembali beranjak, Dengan langkah gusar lelaki itu bergegas ke ruangan sebelah yang mana ruang kerjanya berada. Lelaki itu menguap seraya memfokuskan mata menatap layar laptop, sesekali keningnya mengernyit dan jemarinya kembali mengetik lagi.

Walau lelah dan letih, lelaki itu bekerja dengan rasa yang begitu semangat, ada sebuah proyek besar yang sedang di persiapkan nya.

Jika proyek itu berhasil, sang ayah telah berjanji akan memberikan perusahaan cabang yang kini sedang ia pimpin untuk menjadi miliknya.

Janji itu mengharuskan dirinya untuk memutar otak dengan keras agar mendapatkan banyak investor, serta mendapat persetujuan dari sang ayah selaku Komisaris dari Namikaze Group, dimana ia kini adalah CEO dari perusahaan cabang incaran nya itu.

Berjam-jam dengan puluhan berkas serta layar laptop yang terus menyala, membuat matanya menjadi begitu lelah, bahkan kantong mata pun sudah muncul di wajah rupawan nya.

Naruto sesekali memijit keningnya yang sedari tadi terus terasa berdenyut, lalu beberapa saat kemudian setelah meranpungkan pekerjaan nya, akhirnya lelaki itu pun tertidur dengan kepala yang berada di atas meja kerja nya.

•••

Sepasang mata amethys perlahan terbuka, lalu mengerjap perlahan, ia membalikan tubuh nya ke samping kanan dimana seharusnya sang suami berada.

Wanita itu menghela napas, lagi-lagi sang suami tidak berada di sampingnya, kemarin sore lelaki itu berkata bahwa pagi ini lelaki itu ingin sekali sarapan dengan nya.

Hinata teringat sesuatu, wanita itu dengan tergesa bangkit dan melangkah cepat menuju ruangan samping kamar nya seraya mencari keberadaan sang suami, dan benar saja ternyata lelaki itu kini sedang tertidur di ruang kerja.

Still In My Heart -NaruHina- ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang