~semua orang bisa menemani,
Tapi tidak semua orang
Bisa memahami~****
Jam istirahat sudah di bunyikan beberapa menit yang lalu tetapi Charilyn tidak minat untuk pergi ke kantin ataupun keluar kelas, ia sangat malas untuk bertemu orang-orang di luar sana ia lebih suka dengan kesunyian yang ada di dalam kelasnya ini.
"Hai Alinn kok Lo ga ke kantin" ucap Nayeshya
Saat Nayeshya keluar dari ruang OSIS ia tidak sengaja melihat Charilyn yang berdiam diri di kelas jadi ia menghampirinya untuk mengajaknya ke kantin untuk makan bersamanya.
"Aku ga kekantin dulu deh Shya" ucap Charilyn menolak ajakan sahabatnya itu.
"Lah kenapa, emang Lo ga laper, atau Lo ga di kasih uang ya sama ayah Lo" ucap Nayeshya.
"Ngga kok" ucap Charilyn yang berbohong kepada Nayeshya. Dia memang tidak di beri uang oleh ayahnya.
"Lo pasti bohong kan"
"Ngga, aku ga bohong"
"Udah ayooo nanti gue traktir deh" ucap Nayeshya menarik tangan Charilyn dengan paksa.
Nayeshya mengetahui bahwa Charilyn sudah terbiasa tidak di beri upah semacam uang dari orangtuanya. Terkadang Nayeshya prihatin dengan kondisi Charilyn, meskipun memiliki orang tua yang kaya tetapi dia tidak pernah di beri uang bahkan untuk membeli peralatan sekolahpun Charilyn harus bekerja terlebih dahulu di sebuah kafe agar bisa membeli kebutuhannya.
"E-eh ga usah" tolak Charilyn yang tidak enak dengan Nayeshya yang selalu mentraktir dirinya.
"Udah ayo gapapa"
Dengan usaha Nayeshya yang memaksa agar Charilyn mau untuk di traktir oleh dirinya dan akhirnya Charilyn pun mau. Mereka pergi menuju kantin yang tidak terlalu jauh dari kelas mereka, saat sudah sampai di dalam kantin Nayeshya menyuruh Charilyn untuk duduk saja menunggu pesanan.
"Lo tunggu di sini ya, biar gue yang pesenin makanannya" ucap Nayeshya
"Ga usah, aku ikut aja ya biar kamu ga repot" ucap Charilyn
"Em ya udah ayo"
Nayeshya menggenggam tangan Charilyn yang berada di belakangnya agar dia tidak terpisah karena antrian yang panjang. Membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan makanan akhirnya mereka mendapatkan nya. Charilyn membawa minuman yang mereka pesan sedangkan Nayeshya dia membawa makanan yang mereka pesan.
Mereka menuju tempat yang tadi mereka duduki. Nayeshya terlebih dahulu duduk di kursi yang sudah tersedia tapi tidak dengan Charilyn, ia kesulitan untuk berjalan karena berdesakan dengan siswa yang lain. Saat akan melangkahkan kakinya Charilyn tidak mengaja terdorong oleh siswa yang menyebabkan minumannya tumpah dan terkena seragam milik seseorang.
Charilyn sangat gugup ia takut karena minuman itu terkena seragam seorang Elkairo, orang yang di kagumi oleh para siswa di sekolah ini maupun di sekolah yang lain. Charilyn segera membersihkan seragam yang kotor itu dengan tisu tapi tetap saja tidak hilang.
"M-maaf kak nanti aku bersihin deh seragamnya" ucap Charilyn yang menundukkan kepalanya.
Elkairo menatap tajam Charilyn yang berada di depannya. Dengan enaknya dia bilang maaf pada dirinya sedangkan seragamnya menjadi kotor.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHARILYN
Short Story~rumah bukan lagi tempat yang nyaman, bukan juga tempat pemberi cinta dan kebahagiaan, melainkan rumah ialah tempat di mana semua air mata berasal~ CHARILYN FIONA RETTA seorang gadis yang lelah akan hidupnya. Gadis yang tidak pernah merasakan hangat...