Fortune Cookie in Love

1.2K 111 12
                                    

Greshan x Zeesha

.

.

.

Brakkkkkk

aaaaaaaakkkkkk

tolongggggggggggggggggggggg

"eunghhhh, awssss"

Seorang pemuda telah bangun dari pingsannya dan menoleh ke samping dimana temannya berada.

"Kak, bangun kak" ucap Pemuda itu.

"eunghh awwww" lirih pemuda satunya.

"Kak bangun cepet, kita dimana" paniknya.

Setelah beberapa saat pemuda yang lebih tua itu menyadari sesuatu.

Jreeeengggggg

Ia menatap sekelilingnya. Sangat asing.

"Zee kita dimana?"

"Ga tau kak" ucap Zee yang hampir menangis.

Gracio, pemuda yang lebih tua dari Zee 5 tahun itu mengernyit heran.

"Kakak juga gatau Zee ini dimana" jawab Gracio.

"Ayo pulang kak, aku mau pulang" tangis Zee akhirnya pecah.

Gracio menatap Zee malas. Adiknya ini memang sangat cengeng dan penakut.

"Sabar dulu, kita tanya orang siapa tau ada yang bisa bantu kita" ucap Gracio menenangkan Zee.

Gracio mengajak Zee untuk berjalan mencari orang.

Tak lama mereka menemui sebuah perkampungan. Gracio merasa ada yang aneh. Tempat ini sangat asing baginya. Seperti di buku yang pernah ia baca.

Tak lama mereka berpapasan dengan seorang laki-laki paruh baya.

"Permisi pak, maaf saya mau tanya" sapa Gracio ramah.

Lelaki paruh baya itu menatap Gracio dan Zee heran. Dua pemuda dengan dua ransel besar yang mereka gendong. Serta style berpakaian mereka yang sangat asing baginya.

"Ah ya, ada apa, ada yang bisa saya bantu" ucap lelaki itu.

"Kalau boleh tau ini tempat apa ya pak, saya rasa ini sangat asing bagi kami" tanya Gracio.

"Kalian dari mana nak?" tanya Bapak itu.

"Kami dari Jakarta pak" jawab Gracio. Bapak tua itu pun keheranan. Ia baru pertama kali mendengar kota yang bernama Jakarta.

"Jakarta itu mana?" heran bapak itu.

Gracio dan Zee saling berpandangan, seolah-olah mengerti apa yang mereka kejutkan. Jaman sekarang tidak tau Jakarta.

"Jakarta itu ibukota Indonesia pak" Ucap Zee tiba-tiba.

"Saya baru kali ini mendengar Jakarta" jawab bapak tersebut.

Gracio dan Zee makin bingung. Akhirnya bapak itu mengajak Gracio dan Zee untuk kerumahnya.

Setelah sampai dirumah dan mempersilahkan mereka masuk, bapak itu memanggil istri dan anaknya.

"Bu, diluar ada dua pemuda, sepertinya mereka nyasar ke kampung kita" ucap Bapak.

"Siapa pak, jangan-jangan penjahat pak, bapak gimana sih kok ngajak orang kerumah padahal tidak kenal" omel ibu.

Tak lama bapak, ibu dan anaknya keluar menemui Gracio dan Zee.

"Ganteng juga pak" ucap ibu pelan.

"Makanya bu, dari wajahnya juga anak baik-baik" ucap bapak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ETERNITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang