duapuluhtiga💎

2.3K 94 6
                                    

Rangga kebingungan dia tak tau harus apa sekarang, tamat lah riwayat dia saat ini.

"Vin.. jangan sekarang dong.. gue belum siap di-

"None of my business" potong kavino

"Si anjing" batin Rangga

Kavino sudah tak tahan, ingin mati rasanya jika hal ini di batalkan, kavino dengan rasa tak sabar nya membuka baju Rangga secara paksa, dan kini hanya celana sekolah nya yang tersisa, baiklah rangga pasrah sekarang.

Mencium leher jenjang milik Rangga menghirup wangi khas Rangga dalam dalam, sesekali ia menjilat nya, dan memberikan tanda kissmark yang berwarna merah kegelapan, kavino tak hanya memberi kan satu namun tanda itu ada di mana mana

"Vinn jangan banyak ba-akhhh banyak ngasih nya" Rangga memperingati sang suami

seorang pria dengan Surai hitam yang ada di atas
istrinya ini tak puas dengan hanya membuka bagian atas nya saja, ia dengan kecepatan tangan nya membuka tali pinggal yang melekat di pinggak ramping Rangga.

"Vinn Jangan bego" Kavino seolah tuli ia tak mendengarkan perkataan Rangga ia memilih melanjutkan aktivitas nya, di buka nya resleting milik Rangga dan terlihat jelas seperti nya Rangga juga sudah tak tahan, liat lah Sekarang penis mungil nya itu sudah berdiri tegak bak menara Eiffel

Rangga sudah telanjang bulat, wajah ny memerah menahan malu, bukan malu karena dia telanjang tapi malu karena adik nya sangat kecil, yahh tapi tak terlalu kecil

"Lu kalo mau gitu gituan buruan~, malu nih gue" gumam Rangga yang bisa di dengarkan oleh kavino

"Gemasnyaa"

Kavino tersenyum bahagia, akhirnya dirinya bisa sampai di puncak, di mana dirinya bisa bersetubuh dengan istri nya tanpa ada tekanan

Kavino menyentuh penis Rangga, lalu mengocok nya dengan kecepatan sedang, sedang hanya sementara

"nghh" Rangga mencoba untuk menahan desahannya

"Jangan di tahan sayang"

Kecepatan tangan kavino semangkin meningkat, dan itu membuat Rangga tak bisa lagi menahan rasa nikmat nya

"aaghh"
"eumm"

"Vinn mau keluar vin..."

"Keluar kan saja sayang"

Crott

Crott

"huffff, udah ah-"

"Ck sudah bagaimana? Di sini hanya kau yang menikmati, saya belum"

"Vino anjing" batin Rangga

"Angkat kaki mu"

"Mau ngapain??"

"Menurut lah"

Rangga mengangkat kaki nya, tapi di kepit, Rangga ini bodoh apa bagaimana sih?

"Buka"

"Apanya?"

"Kaki mu"

"Ogah ah"

"Kau sudah mengatakan nya tadi"

"ck iya iya"

Rangga membuka kaki nya, Rangga malu mengangkang seperti ini di depan kavino, tapi lebih baik di depan kavino toh, ketimbang di depan jevan

"Haruskah aku longgarkan dulu?"

"Apanya yang di longgarin?"

"Lubang mu"

"Es Pino sialan"

"Jangan mengumpat nanti saja mengumpat nya"

Kavino beranjak dari kasurnya, ia lupa membeli kondom, tapi tak apa lah, Rangga kan pria tak mungkin ia akan hamil jika kavino mengelurkannya di dalam

Kavino membuka laci di samping tempat tidur nya, mengambil sebuah gel? Ia mengoleskan nya di jarinya

"Buat paan tuch?"

"Diam lah"

Rangga bungkam

"Baiklah ini tak akan sakit, ini hanya satu jari" gumam kavino yang tentunya tidak rangga dengar

Kavino memasukan satu jarinya yang terlihat lumayan besar dan panjang ke hole Rangga

"Akhhh"

Rangga kaget

"Anjeng ga make aba aba, minimal ngomong lah sat"

Kavino tak perduli, dengan umpatan Rangga tadi ia malah menambahkan dua jari untuk masuk ke lubang anal nya Rangga

"Akhhhh s-sakitt vin... Be-berapa jari...nghhh Yang Lo ma-sukin bang- akghhhh sat"

"Hanya tiga jari, ini belum seberapa dengan milik ku yang di bawah"

"Hanya tiga Lo bilang?!"

Kavino mengangguk, dan Rangga ? Rangga hanya bisa pasrah dengan keadaan

Kavino memasukan ke tiga jarinya lebih dalam

"arghhh heh pinoo!! ke-akhh kedalaman bangsat" umpat nya lagi

Kavino mengeluarkan jarinya, Rangga lega, tapi kavino belum

















































Bersambung....

Ntr lgi end


S4M3 CUTE|| bxb Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang