Prolog

91 59 111
                                    

~hai semuanya semoga kalian sehat dan bahagia selalu ya🤗 selamat membaca, jangan lupa untuk memberikan dukungan melalui vote ya teman-teman semua🎀💘jika ingin memberikan kritik dan saran bisa di komentar ya teman-teman -!! selamat membaca 🤗🤍

*****************************************
Semua yang terjadi di dunia ini selalu di awali dengan perkenalan, jadi mari kita mengenal lebih dalam. Saat ini, di perumahan yang bisa dibilang baru-baru saja di buat, namun sudah banyak orang yang memilih tinggal di sana. Karena fasilitasnya bagus, mulai dari bangunan, jalan, bahkan hingga lapangan, tersedia 3 lapangan besar, lapangan itu berisi rumput segar yang selalu basah karena embun setiap pagi  harinya, ditambah ada lapangan badminton di perumahan bagian belakang, ada lapangan basket di perumahan bagian samping kanan, membuat banyak orang yang tertarik untuk pindah kesana. Untuk bangunan nya seperti perumahan pada umumnya rumah tipe 45 umumnya dibangun dengan dimensi 6 x 7,5 meter.

Keluarga Aneisha, terdapat 2 orang di keluarganya, Bu Anei, dan putri kecilnya Adiba Aneisha. Bu Anei adalah seorang single parent yang mengasuh putri kecilnya, ia dan mantan suaminya pisah karena sang mantan suami tidak memperdulikan dirinya dan Adiba sedari Adiba lahir, ia sibuk pada urusan kerja dan dirinya sendiri, dan fakta nya mantan suami Bu Anei tidak merasa marah ataupun kecewa saat Bu Anei meminta cerai, ia menerima dengan ikhlas dan siap untuk ke pengadilan, ia juga tidak ingin mempermasalahkan hak asuh anak, ia dengan sukarela memberikan hak asuh anaknya kepada Bu Anei, mereka resmi bercerai saat umur Adiba berumur 1 tahun. Setelah itu Bu Anei mulai menjaga Adiba di rumah orang tuanya, menumpang dan mulai mencari pekerjaan, mulai menabung sampai pada akhirnya di umur Adiba yang ke 3 tahun, Bu Anei memutuskan pindah ke perumahan itu bersama putri kecilnya. Bu Anei memiliki badan yang ideal untuk seorang ibu yang sudah memiliki satu anak, Bu Anei juga cukup menjaga kesehatan, pola makan. Tak jarang ia pergi jogging sembari mengajak Adiba.

Rasanya satu tahun berjalan begitu cepat, sudah satu tahun sejak masa pindahnya Bu Anei ke perumahan ini, Bu Anei merasa nyaman karena jika ia bekerja ia biasa menitipkan Adiba kepada tetangga sebelah kirinya. Kita sebut saja ia Bu Ningsih, Bu Ningsih ini memiliki seorang putri yang bernama Aqila, keebetulan Aqila dan Adiba lahir di tahun yang sama. Jadi Adiba memiiki teman main, dan untungnya saja mereka akrab. Adiba dan Aqila di daftarkan di sekolah TK yang sama. Adiba dan Aqila, gadis kecil berusia 4 tahun yang sama-sama tak memiliki sosok ayah itu terlihat sangat bahagia menjalani hidupnya. Hari ini, Adiba dan Aqila sedang berjemur pagi di lapangan, kebetulan rumah mereka di belakang dekat dengan lapangan badminton. Alih-alih meminta Adiba dan Aqila berjemur, Bu Anei dan Bu Ningsih meminta Adiba dan Aqila untuk bermain di lapangan, agar mereka sembari bersenang-senang disana.

Hari ini, hari sabtu. Rumah sebelah kanan Bu Anei akan ada yang mengisi mulai hari ini, keluarga Shaga akan pindah hari ini, benar saja saat jam 8.15 truk bermuatan barang datang, truk dengan ukuran besar itu membuat Adiba dan Aqila takjub melihatnya, truk itu di pimpin oleh satu mobil yang cukup besar juga yang berisi keluarga Shaga. "Itu gede banget kan mobilnya"- ucap Adiba kagum, saat mobil berhenti Bu Anei dan Bu Ningsih keluar dari rumahnya, keluarga Shaga turun dari mobil, terdapat sepasang suami istri disana, dan 3 anak laki-laki, keluarga Shaga menghampiri Bu Anei dan Bu Ningsih, "adek sini dulu adek"- panggil Bu Anei kepada Adiba dan Aqila yang sedang ikut memperhatikan pergerakan truk yang berhenti di area rumah mereka. Dengan cepat Adiba dan Aqila menghampiri ibunya. sembari melihat truk besar itu sih, mata mereka tertuju kesana.

"Halo ibu, ini suami saya bisa panggil Pak Shaga aja"- Bu Dina adalah ibu di keluarga Shaga ini, ia memperkenalkan suaminya yang berdiri di sebelah kanannya, Pak Shaga terlihat laki-laki yang gagah, "ini anak pertama saya namanya Kevin"- selanjutnya Bu Dina merangkul anak berusia 9 tahun yang berada di samping kirinya, kevin tersenyum ramah, "ini anak kembar saya, kakaknya yang ini namanya Aden, adiknya yang ini namanya Alden"- selanjutnya Bu Dina merangkul kedua anak kembar itu yang berusia 8 tahun. Jika baru melihat pastinya kalian juga akan kebingungan membedakan Aden dan Aden, namun mereka memiliki perbedaan yang gampang terlihat, Aden memiliki tahi lalat kecil di dekat pelipisnya, sedangkan Alden tidak.

Sejak saat itu, Kevin, Aden,Alden, Adiba dan Aqila selalu bermain bersama. Tentunya Kevin akan menjadi penengah ketika adik-adik kecil nya ini bertengkar. Biasanya akan dimulai dengan Adiba dan Aqila yang bertengkar, lalu Aden  memihak Adiba, sedangkan Alden memihak Aqila, setelah itu mereka berdua yang akan ribut. Dan tugas Kevin menjadi penengah antara mereka berempat. Terbayang bukan? betapa lelahnya Kevin menjaga mereka. Mereka berkembang dan tumbuh bersahabat. Hari demi hari mereka jalani dengan sangat seru. Mereka juga seringkali belajar bersama di rumah Bu Dina, yap di rumah Kevin,Aden dan Alden. Biasanya Aqila dan Adiba akan belajar disana mengerjakan pekerjaan rumah yang di berikan guru di sekolah, mungkin lebih tepat mereka hanya sedikit belajar, tak jarang kakak laki-laki nya itu membantu, terlebih jika ada tugas seni membuat sesuatu, Adiba dan Aqila hanya akan ber "ohh" dan "wahh" saat karya nya selesai, siapa lagi yang mengerjakan jika bukan kakak laki-lakinya itu.

Namun, saat Adiba dan Aqila sudah menginjak kelas 4 SD, mereka mulai terbiasa belajar, mengerjakan pekerjaan rumah dan bahkan mereka sudah mulai mengikuti les untuk menambah pengalaman belajarnya. Saat Kevin masuk SMA ia sudah jarang sekali bergabung dengan adik-adiknya, bermain bersama. Terlebih kegiatan sekolah, pembelajaran yang lebih susah, bahkan hingga organisasi yang ia ikuti. Itu semua memang sudah jelas menuntut waktu nya untuk lebih serius. Lagipula, Kevin sudah tahu pasti Aden dan Alden sudah bisa mengerti untuk menengahi adik-adik perempuannya ketika bertengkar.

Semuanya mulai berubah perlahan, mereka sudah tidak pernah bermain seperti hari-hari kemarin, apalagi saat Adiba dan aqila sudah adadi masa-masa pubertas, ia merasa malu jika harus bertukar cerita dengan kakak laki-laki nya itu, biasanya Adiba dan Aqila hanya bermain berdua. Aden dan Alden yang mulai menyusul masuk SMA itu juga mulai aktif dengan kegiatan sekolahnya. Di SMP, mengikuti jejak kakak laki-laki nya itu Adiba dan Aqila ikut berorganisasi, awalnya mereka berdua ikut Osis, namun sayang ternyata mereka berdua kurang cocok, merasa bukan itu tempat mereka untuk berkembang, akhirnya Adiba memasuki eskul Teater dan Pramuka, sedangkan Aqila mengikuti eskul seni musik. Semuanya mulai sibuk satu sama lain, sampai hari dimana semua orang kehilangan Kevin. Kevin hanya pergi untuk beberapa tahun ke depan, ia akan melanjutkan kuliahnya di luar Provinsi yang berbeda. Pagi itu, Kevin dan keluarganya sudah berada di depan rumah Adiba untuk berpamitan.

Adiba yang merasa akan kehilangan satu kakak laki-laki nya itu tak lupa menyiapkan beberapa hadiah yang bisa di bawa Kevin untuk menjalani kehidupan barunya di luar Provinsi itu. "Pamit dulu ya, kamu jaga diri baik-baik, kalau punya pacar.. kenalin ke grup Whatsaap nggak mau tau, biar saya chat orangnya kalau dia bikin kamu nangis"- ucapan Kevin membuat Adiba tersenyum. Bahkan Adiba belum pernah terfikirkan untuk memiliki seorang kekasih di usia nya yang masih di bangku SMP ini, mereka sedikit mengobrol hingga tiba waktunya Kevin untuk pamit, tak lupa Adiba juga memeluk Kevin, dan mengucapkan kata perpisahan yang baik. Sebaik apapun perpisahan, tetap saja terasa menyakitkan. Karena akan memulai lembaran baru tanpa orang yang biasanya selalu ada, pasti rasanya amat sangat menyedihkan. Tapi kembali lagi ke tujuan, Kevin akan pergi untuk masa depan nya, untuk pendidikan.

****************************************

terimakasih sudah membaca part ini, jangan lupa untuk memberi dukungan berupa vote ya teman-teman😁ditunggu next part nya ya teman-teman semua‼️ mohon dukungannya 🤗🎀💘

SinggahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang