Peringatan 21+
Bagaimanakah jika seorang playboy, tetapi masih perjaka bertemu dengan seorang pria yang takut bersentuhan dengan seorang wanita?
Ini terjadi pada dua pemuda tampan agen CIA, mereka dipertemukan satu sama lain untuk mengusut kasus pe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
--- Crazy Partner ---
***
BRAAKKK
"Brengsek!!" Setelah kembali ke ruangannya, Xiao Zhan mengamuk, menendang kursi dan melempar barang-barang yang dekat dengan jangkauan tangannya.
"Aaargghh!! Paman sialan!!" Xiao Zhan masih tidak terima dengan tugas yang diberikan. Bagaimana mungkin pria setampan dirinya harus menyamar menjadi seorang wanita. Mau ditaruh di mana harga dirinya?! Pesona dan status playboy-nya akan hancur.
"Awas kau Paman, aku akan membalasmu." Xiao Zhan menyumpahi sang paman, berharap pria itu akan mendapatkan balasan.
Pintu ruangan terbuka, Wang Yibo langsung menghentikan langkah kaki saat melihat kondisi di dalam ruangan. Tubuhnya mematung menatap kursinya terbalik karena terkena tendangan Xiao Zhan. Pandangannya mengedar ke sekeliling ruangan. Kertas dan hiasan di meja berserakan di lantai. Dengan ekspresi datar seperti biasanya, ia menghela napas panjang seraya melangkah masuk. Wang Yibo mengembalikan kursinya ke tempat semula, setelah itu memunguti barang-barang yang berserakan di lantai.
Xiao Zhan yang melihat tak adanya reaksi dari Wang Yibo kian merasa kesal, ia menyebikkan bibir ranum yang terpoles lip balm. Ia tidak akan meminta maaf karena menendang kursi pria itu.
"Hei, kenapa kau hanya diam saja saat menerima tugas gila itu, huh? Apa kau tidak keberatan jika memakai pakaian wanita?"
Wang Yibo hanya mengangkat bahu dengan acuh tak acuh sebagai jawabannya. Ia fokus membereskan kekacauan yang disebabkan oleh partnernya yang gampang tantrum.
"Dasar kulkas." Xiao Zhan mulai menggerutu tak jelas karena mendapatkan partner yang tidak memiliki gairah hidup seperti Wang Yibo.
Xiao Zhan menghempaskan pantat bulatnya di kursi sofa yang empuk, lalu menyelipkan kedua lengannya di belakang kepala. Matanya terpejam, mencoba meredam emosinya yang gampang sekali tersulut. Namun bayangan dirinya memakai gaun wanita kembali menyulut emosinya.
Kedua matanya langsung terbuka, ia berteriak histeris sembari mengacak-acak rambut halusnya.
"Aarghh!! Menggelikan!!! Bedebah sialan!!" Xiao Zhan terus melontarkan makian yang ditujukan untuk sang paman.
Wang Yibo mencoba menulikan pendengarannya. Namun usahanya gagal. Suara melengking Xiao Zhan hampir membuatnya tuli. Ia menoleh menatap partner yang memiliki wajah bak seorang model, dengan tatapan kesal. "Diamlah, suaramu bisa membuat telingaku sakit."
"Masa bodoh dengan telingamu, kulkas!! Ini juga salahmu karena kau diam saja di ruangan meeting tadi!" Sekarang Xiao Zhan melampiaskan emosinya pada Wang Yibo.
"Jika merasa keberatan dengan tugas yang diberikan, kau bisa melepaskannya. Berikan tugas ini kepada yang lainnya untuk mengambil alih kasus ini," tandas Wang Yibo.
