Ch. 01

447 52 1
                                    


"Temani aku. Nanti kutraktir."

Mungkin dari pada sebuah keberuntungan. Ini menjadi sebuah malapetaka untuk Heeseung sebab..

"Hai, Heeseung. Lama tak berjumpa."

Heeseung tadi tidak berniat membolos. Heeseung tipikal anak rajin yang tidak ingin disia siakan oleh kegiatan yang tidak menguntungkan dirinya. Heeseung lebih mementingkan nilai baiknya dan mempertahankan beasiswanya sampai membuatnya lulus tanpa sepeser pun uang darinya.

"Aku mohon. Temani aku. Hanya sekali ini saja." Heeseung menahan tubuhnya. Sahabatnya memohon penuh harap padanya. Memaksa dan juga turut menarik narik tangan untuk melangkah ke berlawanan arah dari tujuan utamanya.

"Untuk apa? Ada apa memang?"

Heeseung butuh sebuah penjelasan terkait yang sangat komplek untuk jadi alasannya melewatkan mata kuliah untuk siang ini. Jika benar benar menguntungkan untuknya. Heeseung akan memikirkannya kembali. Sebelum memutuskan untuk benar benar menemani Beomgyu, entah kemana tujuannya.

"Ini webinar. Ini bermanfaat, Heeseung. Aku yakin akan ada keuntungan di dalamnya, sesuai dengan motto hidupmu." Beomgyu mendayu dayu dalam rajukan. Heeseung sudah sekuat tenaga mencoba melepaskan tangan Beomgyu dari tangan Heeseung. Tapi, Beomgyu bak lintah, yang akan terus menempel sampai mungkin menghabiskan darah dalam dirinya.

"Sekali ini saja. Sungguh!"

Jika Beomgyu keras kepala, begitu juga dengan Heeseung. Ia sama keras kepala untuk kepentingan studinya. Bukan ia sombong dan tidak ingin harga cuma cuma dari penawaran Beomgyu. Hanya saja ini bukan satu dua kali Beomgyu begini padanya. Masa iya Heeseung kembali mengorbankan waktunya lagi.

"Aku tidak ada teman Heeseung."

Heeseung menyipit mata. "Kau bisa mengajak teman semata kuliahmu hari ini Beomie. Atau tidak, kau ajak saja Taehyun. Bukankah itu kesempatan bagus untuk jadi pendekatanmu padanya? Itu ide yang bagus bukan."

Heeseung masih terus mencoba melepaskan tangan Beomgyu yang entah kenapa terasa seperti lem merekat kuat bergelayut di tangannya.

"Heeseung...." Beomgyu dengan nada merajuknya masih awet saja memohon. Bahkan ia sesekali juga mencuri ciumam di pipi kanan Heeseung agar Heeseung bisa luluh.

Mungkin ini yang orang sebut, 'demi apapun kulakukan,'.

Heeseung menatapnya lama. "Jika aku tidak mendapatkan apapun hal menarik dari webinar ini. Aku akan memilih pergi meninggalkanmu. Kau paham?!"

Akhirnya Heeseung mengalah juga. Ia hanya perlu ada untuk beberapa menit saja, lalu enyah meninggalkan Beomgyu dengan alasan ke kamar mandi, perfect!

Beomgyu merengek panjang. "Tidak bisa begitu, Heeseung. Temani aku sampai tuntas. Aku tidak ingin ditinggal seorang diri. Bagaimana jika seseorang menculikku. Dan Taehyun terlambat datang untuk menyelematkanku. Akan bagaimana jadinya aku." Rengeknya panjang kali lebar. Heeseung membuang muka malas. Diusaknya wajahnya frustasi.

"Hanya kali ini saja ya?! Janji?!"

Beomgyu lantas tersenyum lebar. Ditariknya tangan itu bersamanya. Webinar diletakkan di lantai dua ruang auditorium universitas. Keduanya masih perlu menaiki anak tangga ebelum akhirnya sampai di lantai atas.

Beomgyu menyeretnya masih dan duduk di tempat duduk yang sudah dipilihnya. Mendapatkan posisi duduk di tengah adalah pilihan bagus menurut Heeseung. Cukup baik. Tidak terlalu di depan. Dan tidak pula terlalu di belakang.

"Siapa pengisinya?"

Beomgyu mengacuhkannya. Sudah tiga kali Heeseung tanyai tapi Beomgyu abai pada pertanyaan itu. Membuat Heeseung memilih diam dan bertindak sesuai situasi yang ada kini.

[01] LUST || JAKESEUNG || Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang