Jungwon senang karena kini Jay sangat begitu memperhatikan dirinya, merawatnya dengan baik, walaupun begitu Jungwon tidak tahu isi hati Jay apakah pria yang sudah mejadi suaminya tersebut sudah mencintainya atau hanya sekedar berempati terhadap dirinya saja. tapi setidaknya Jungwon senang karena sedikit demi sedikit Jay memperlihatkan keperdulian terhadap dirinya.
"Hari ini aku akan pulang malam, jangan terlalu menunggu diriku" Pria dengan wajah tegas itu berbicara padanya saat sarapan. Jungwon mengangguk kecil dan tak lupa senyuman manis di wajahnya yang dia tunjukan pada sang suami
"Kalau begitu aku akan berangkat" Jay merapihkan pakaiannya dan beranjak dari tempat duduknya. Jungwon memperhatikan Jay yang pergi begitu saja. Jungwon terdiam
"Apa yang kau harapkan?" ucap Jungwon pada dirinya sendiri.
Jay yang sudah berada di dalam kantornya berusaha menyibukkan diri, terkadang fokusnya tidak stabil saat seseorang masuk kedalam ruangannya. Jay menghela nafas meninggalkan sejenak pekerjaannya setelah salah satu karyawannya pergi dari ruangan.
"Apakah dia benar-benar telah pergi meninggalkanku?" tangannya mengusap wajah berusaha melupakan sosok Sunoo dalam pikirannya.
Heeseung masuk ke dalam ruangan Jay dan melihat rekannya tersebut sedang termenung di meja kerjanya.
"Kau masih memikirkannya?" tanya Heeseung, namun Jay tetep terdiam tak menjawab pertanyaan dari Heeseung.
"Gua tau ini sulit bagilu, tapi lu harus sadar, Sunoo juga dengan suka rela pergi jadi untuk apa lu masih memikirkan dia, gua rasa sekang lu harus lebih pokus pada Jungwon" saat Heeseung mengatakan hal itu Jay menatapnya dengan tajam.
"Ck, lu bilang apa? sekarang gua harus fokus pada cowok sok polos yang udah merusak segalanya, dia merusak hubungan gua sama Sunoo, dia juga udah buat Sunoo pergi dari gua, gara-gara dia hidup gua sekacau ini dan lu minta gua harus pokus sama dia, seung disini yang sahabat lu itu gua atau dia? lu gak ngerti perasaan gua seung" ucap Jay dengan keadaan tidak terkontrol
"Sesulit itukah lu nerima Jungwon? sebenci itukah lu sama dia?"
"Bukankah sudah jelas?"
"Lalu saat lu di jodohkan dengan dia kenapa lu gak brontak? lu bilang lu sayang sama Sunoo, lu bilang lu cinta mati sama dia, trus kenapa lu gak nolak perjodohan ini?"
"Gua gak mau seluruh perusahaan kerja keras gua di ambil semua sama dia" Heeseung tiba-tiba tertawa dengan keras.
"Lu" ucapannya terjeda
"Bajingan yang aling egois yang pernah gua temui" Jay semakin marah dia menarik kerah baju Heeseung dan metapnya dengan amarah, namun Heeseung hanya tertawa kecil saat di perlakukan seperti itu oleh Jay
"Lu gak sayang sama Sunoo melainkan lu hanya sayang sama harta lu, lu rela melukai dua orang yang baik dan menyayangi lu tapi, yang lu pikirkan hanyalah harta, kalau gua jadi Sunoo, gua juga bakalan pergi darilu karena lu egois Jay" Jay melepaskan Heeseung, dia terdiam dan kembali duduk
"Jungwon itu adalah pilihan lu, lu yang memilihnya jadi bukan salah dirinya, jadi gua rasa lebih baik lu jangan sia-siakan orang sebaik dia, jangan sampai lu nyesel kayak lu kehilangan Sunoo, gua harap lu bisa sedikit mencintainya" setelah mengucapkan hal itu Heeseung pun pergi dari ruangan Jay dan membiarkannnya sendiri dalam lamunan.
Jay yang awalnya akan pulang malam tetapi sore itu dia sudah kembali ke rumahnya. Jungwon sedikit terkejut pasalnya saat Jay pulang dia langsung memeluk tubuh mungil Jungwon. pemuda manis itu hanya terdiam sambil mengelus punggung suaminya. dia berpikir mungkin suaminya itu sedang banyak pikiran di kantornya.
"Jungwon" Jay menatap wajah cantik Jungwon, menggenggam wajah mungil itu dengan kedua tangannya. Jay tersenyum dengan linangan air mata. tangannya menarik wajah Jungwon agar lebih dekat dengan dirinya.
"Sorry" setelah Jay mengucapkan kata itu dia pun mencium lembut bibir mungil milik Jungwon, sedikit terkejut namun Jungwon tetap membiarkan Jay yang mencium bibirnya. Saat Jay melepaskan ciuman tersebut Jungwon menatap kearah Jay.
"Maukah kamu menerima ku? aku akan berusaha untuk mencintaimu, aku tak ingin kehilanganmu, aku..." ucapan Jay terhenti, sekarang Jay yang terkejut akan tindakan Jungwon yang dengan tiba-tiba mencium bibirnya
"Aku akan selalu berusaha dan terus berusaha agar kamu bisa mencintaiku, jangan terlalu dipaksakan, tapi aku akan terus berusaha agar hati dan pikiranmu tetap tertuju padaku, aku akan selalu berusaha agar kamu mau menerima diriku" Jay kembali memeluk Jungwon.
"Trimakasih, aku sangat bertrimakasih padamu, dan aku akan berusaha untuk menerima dirimu, Jungwon ayo kita mencoba untuk saling mencintai" ucap Jay yang masih memeluk Jungwon, pemuda manis itu tersenyum haru dan mengangguk pelan sebagai jawaban atas permintaan yang telah Jay pinta, dirinya juga berharap Jay bisa mencintainya.
.
.
Satu hari pertama suasana masih canggung masih seperti biasa, sarapan pagi dengan kikuk, tapi Jay selalu berusaha untuk mengakrabkan diri dengan Jungwon, yang membuat Jungwon sesekali tersenyum karen tingkah Jay yang begitu lucu menurut dirinya.
"Ka-kau kamu sudah selesai biarkan saja, jangan terlalu lelah aku akan berusaha kembali siang dan tidak pulang malam, agar bisa masak makan malam untukmu" ucap Jay sedikit kikuk.
"Tidak masalah, jangan terlalu khawatir" balas Jungwon
"Tapi, aku sedang mencoba untuk menjadi suami yang terbaik untukkmu"
"Kamu suamiku yang terbaik, lakukan saja pekerjaan dengan santai jangan terlalu memikirkan diriku, itu akan lebih nyaman" ucap Jungwon, pria berahang tegas itu pun mengangguk saat membalas perkataan Jungwon.
"Kamu akan berangkat sekarang?"
"Iya, soalnya aku tidak ingin telat"
"Walaupun cucu dari pemilik perusahaan tapi kamu tetap mematuhi aturan perusahan, suamiku memang hebat" Jay tersenyum saja menanggapi hal itu.
"Iya tentu saja, aku harus jadi contoh yang baik"
"Oke kalau begitu sini" Jungwon merentangkan tangannya membuat Jay terdiam, tidak mengerti dengan kode yang Jungwon berikan akhirnya Jungwon pun berjalan mendekati Jay dan memeluknya.
"Ayo kita lakukan ini setiap hari, sebelum pergi bekerja kau harus memeluk juga menciumku" ucap Jungwon setelah memeluk Jay, lalu dia mengecup bibir Jay dengan singkat dan tersenyum malu.
Jay menerima apapun itu yang Jungwon lakukan, lagi pula dia juga harus terbiasa dengan sosok Jungwon mulai sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married
Fanfiction"Aku tidak mencintainya, semua ini hanya karena sebuah perjodohan" - Jay "Aku yakin dia akan mencintaiku" - Jungwon #Kehidupan rumah tangga #Boysloverz #Jaywon #Mpreg