Empat

403 46 4
                                    

Jay dan Sunoo yang masih berada di dalam ruangan kerja Jay, Sunoo yang duduk di pangkuan Jay yang sedang kerja.

Sunoo duduk di pangkuan Jay dengan menghadap ke arah Jay, oleh karena itu membuat Jay leluasa untuk kerja, lalu Heeseung masuk ke dalam ruangan karena sudah biasa jadi dia tidak mengetuk pintunya.

"File lu" ucap Heeseung sambil menyimpan map itu di meja Jay.

"Hmm" Jay masih pokus dengan kerjaanya.

"Jay lu ga gilakan?"  tanya Heeseung

"Kalau gue gila gue gak bakalan ada di kantor ini" Heeseung rasanya mau marah sama dia tapi melihat Jay yang memangku Sunoo tapi sepertinya Sunoo juga tertidur dalam pangkuan Jay.

"Otak lu mesum, gimana kalau ada yang liat kalian lagi begini" Heeseung awalnya ingin memberitau Jay bahwa tadi Jungwon datang ke perusahaan namun dia urungkan dan beralih mengatakan hal yang lain

"Jangan berisik Sunoo lagi tidur" ucap  Jay, Heeseung hanya memutar bola mata malas akhirnya dia memutuskan untuk pergi dan meninggalkan mereka berdua.

Sunoo sudah tertidur lelap dan Jay membaringkan kekasihnya itu di sofa tak lupa dia juga menyelimutinya agar Sunoo tidak kedinginan.

Jay kembali ke meja dan melihat map, Jay mengambil map itu yang tadi Heeseung berikan padanya.

"Map ini kan?" Jay berusaha mengingat ingatnya lagi.

Sekarang Jay mengingatnya map itu seharusnya Jungwon yang memberikan padanya lalu kenapa berada di tangan Heeseung? Jay pun keluar ruang kerja dan pergi menemui Heeseung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang Jay mengingatnya map itu seharusnya Jungwon yang memberikan padanya lalu kenapa berada di tangan Heeseung? Jay pun keluar ruang kerja dan pergi menemui Heeseung.

"Map ini?" Heeseung pokus pada kerjaannya.

"Jungwon yang memberikannya"

"Jadi lu ketemu Jungwon"

"Iya" ucap Heeseung sambil terus mengerjakan pekerjaannya.

"Dia tau Sunoo ada disini?" kali ini Heeseung menatap Jay sekilas dan dia kembali ke menatap laptop melanjutkan kerja

"Lu pikir aja" ucap Heeseung datar, Jay tidak mengerti dengan sahabatnya itu akhirnya dia pergi ke ruang kerja miliknya dan mencari ponselnya.

Jay langsung menelpon Jungwon saat itu juga.

"Iya ada apa?" tanya Jungwon di sebarang telpon setelah menjawab panggilan di ponselnya

"Kamu tadi ke kantor dengan siapa?" Jay lupa untuk memberikan supir pada Jungwon makanya dia bertanya begitu

"Aku naik bus, aku meminta alamat kantor pada kakek" balas Jungwon

"Oh begitu, y sudah kalau begitu"

"Tunggu jangan di matikan dulu"

"Ada apa?"

"Malam ini kamu pulang ke rumah kan?"

"Hmm"

"Mau aku masakin sesuatu?" nada bicara yang begitu bahagia terdengar oleh Jay.

"Kamu tau makanan favorit aku kan? Masak itu saja" ucap Jay.

"Baiklah aku akan masak itu" ucap Jungwon dengan nada riangnya setelah itu panggillannya di matikan.

Sebenarnya Sunoo mendengar Jay menelpon tapi dia berpura-pura tidur walau dia penasaran dengan siapa Jay berbicara di telponnya.

Jay kembali ke meja kerjanya untuk menyelesaikan kerjaan dirinya agar dia tidak terlambat pulang.

.







Sedangkan di apartemen Jungwon sibuk mempersiapkan diri untuk masak dan mencari bahan makanan yang sekiranya apa aja yang ada di rumah dia, juga membuka buku resep yang pernah di berikan bibi di kediaman kakek Park.

Jungwon beberapa kali mencoba dan membuat yang terbaik makanan kesukaan suaminya itu.

Dia sudah menyiapkan semuanya dia juga udah selesai dan Jungwon pergi untuk mandi biar wangi kan suaminya berjanji akan pulang dan makan malam bersama dengan dirinya.

Selesai mandi Jungwon menunggu kedatangan Jay. Dia berharap suaminya itu pulang.

Sudah terlambat 30 Menit dan Jay belum pulang, Jungwon hanya bisa mengendus lihir, dia berniat untuk membereskan saja makanannya itu tapi tiba-tiba seseorang masuk dan membuka pintu rumahnya.

Jungwon buru-buru menghampirinya dan dia tersenyum saat orang itu adalah Jay suaminya.

"Berikan tas mu" ucap Jungwon dengan semburat manis di wajahnya, senyumnya mengembang memperlihatkan dimple di pipinya. Jay tidak bertanya apapun dia memberikan tas kerjanya pada Jungwon begitu pun dengan jasnya.

"Kau ingin mandi atau makan dulu?" tanya Jungwon sambil mengikuti pergerakan Jay yang masuk ke dalam rumah

"Aku akan mandi" ucap Jay sambil melonggarkan dasinya dan berjalan menuju kamarnya, Jungwon mengikuti Jay sampai ke dalam kamar dan menyimpan tas juga Jas milik Jay dengan rapih.

"Lancang sekali" Jay menatap Jungwon dengan penuh amarah, Jungwon terdiam dengan bingung dia merasa tidak melakukan apapun.

"Bukankah aku sudah pernah bilang padamu jangan pernah memasuki kamarku" ucapnya dengan nada penuh emosi

"Maaf, aku hanya menyimpan tas dan Jas kerja mu sekali lagi aku minta maaf" sambil menunduk Jungwon pergi ke luar kamar milik suaminya dengan linangan air mata dia berjalan ke arah dapur. Ntah kenapa Jay slalu kesal dengan Jungwon dia tidak pernah menyukai pemuda manis itu.

Jay memutuskan untuk pergi mandi dan merilekskan badannya lalu setelah dia selesai mandi Jay pergi ke dapur. Jungwon seperti biasa tersenyum menyambut Jay dengan setulus hatinya.

Dia menyiapkan makan malam itu dan menatap Jay saat pria berwajah tegas itu mulai memakan masakannya.

"Jadi gimana menurutmu?" Jungwon bertanya dengan penasaran

"Apa?" tanya Jay sedikit nyolot dia masih marah karena Jungwon yang masuk ke kamarnya tadi.

"Masakanku, gimana menurutmu?" tanya Jungwon lagi dengan pelan dia takut jika menyingung suaminya dan beralih nanti dia marah.

"Lumayan" setelah Jay mengatakan hal itu senyuman Jungwon begitu lebar namun Jay tetap saja muak dengan pemuda di hadapannya itu. Jungwon pun ikut makan bersama Jay disana.

Jay akui visual Jungwon tidaklah buruk, dia mungil dan manis, dia juga sabar dan mencintai dirinya dengan tulus walau berapa kali pun Jay membentak atau memarahinya tapi pemuda manis itu tetap tersenyum dengan ramah padanya. Tapi hati Jay berkata lain, melakukan hal kecil seperti ini bersama Jungwon tidak membuat hatinya mencair.

Jay bahkan berandai jika dirinya menikah dengan Sunoo, mungkin kehidupan pernikahan ini akan romantis, tidak akan seperti ini. Jay benar-benar muak tapi kakeknya slalu memaksa Jay untuk tetap bersama Jungwon.

"Aku sudah selesai" Jay berdiri dan hendak akan pergi.

"Kamu tidak akan pergi dan akan berada di rumah kan?" tanya Jungwon, membuat Jay kesal dia mengeratkan jari tangannya membentuk kepalaan

"Bukan urusanmu" ucapnya lalu pergi meninggalkan pemuda manis itu yang masih menatap kepergian Jay menuju kamarnya.

"Aku yakin kamu akan bisa mencintaiku, Yang Jungwon kau harus sabar ini masih proses dan nanti kau akan mendapatkan hasilnya dengan indah" ucapnya saat sedang menatap punggung pria  yang kini berstatus suaminya itu.


















.



























.





















Next=>

MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang