3. Kehancuran kerajaan

231 38 1
                                    

Semua itu berawal ketika Haechan sedang terjebak ditengah laut ketika musim dingin, ia tidak bisa kemana-mana selain hanya berada di kapal karena terjebak di laut es. 

Haechan sudah hendak tidur ketika tiba-tiba kapalnya bergetar dan juga Haechan mendengar suara berisik dari dasar lautan. Laki-laki itu akhirnya bangun, ia hanya ingin tidur nyenyak malam ini karena diluar juga tidak bisa melakukan apapun karena badai salju sedang terjadi. 

Haechan turun dari kapal, ia menghentakkan kakinya ke es yang ada diatas laut, membuat bongkahan es itu retak dan membuat Haechan bisa turun ke bawah laut bersama dengan Agnie. 

Laut terlihat sangat gelap dan sepertinya dingin, Haechan mengikuti sumber suara dan ia bisa melihat ada ledakan dan peperangan di depan mereka. 

"Ugh, peperangan ini sangat berisik," Haechan menghela nafasnya, ia memanggil semua ularnya dan Agnie memimpin untuk memisahkan kedua pihak yang sedang berperang ini. Dan Haechan malah berakhir berhadapan dengan Raja dasar laut saat itu, yang menyerang kerajaan Wissele. 

Haechan masih berdiri diatas kepala Agnie ketika Raja dasar laut berusaha menyerang dirinya, "Jangan ikut campur urusanku dasar makhluk biadab!" ucapnya. 

"Oh, kau membuatku tersinggung Pak Tua," ucap Haechan, kemudian Agnie melaju dengan cepat ke arah Raja, sementara itu Haechan membuat semua pedang yang berada di dekatnya ikut melaju ke arah Raja. 

"Aku akan membalasmu!" itu adalah ucapan terakhir Raja itu sebelum tubuhnya tertancap puluhan pedang dan dihempaskan begitu saja oleh Agnie. Haechan kembali ke permukaan untuk melanjutkan tidurnya, peperangan sudah berakhir dan tentu saja ia bisa tidur dengan nyenyak malam ini. 

Pagi harinya ketika Haechan bangun, kapalnya penuh dengan makanan dan harta perhiasan, serta seorang wanita yang berdiri disamping kapalnya. 

"Ah Tuan, selamat pagi," sapanya. 

"Apa ini?" tanya Haechan, 

"Ini sedikit hadiah dari kami, terimakasih karena sudah menolong kami tadi malam. Kalau tidak, mungkin kerajaan kami sudah hancur," ucapnya. 

"Ah tidak perlu repot, lagi pula semalam aku hanya ingin tidur nyenyak tanpa gangguan saja," jawab Haechan. 

"Tidak, kami benar-benar berterimakasih. Jadi lebih baik Tuan menerima semua hadiah dari kami," ucap wanita itu. 

"Baiklah, aku tidak akan menolaknya," Haechan tentu saja dengan senang hati menerima, toh siapa yang tidak mau hadiah? Ditengah-tengah badai salju ini. 

"Kapanpun jika Tuan memerlukan bantuan dari kerajaan kami, kami akan siap membantu. Namaku Aerlyn,".

Dan itu adalah pertemuan pertama Haechan dengan kerajaan Wiselle. Setelah itu ia memang beberapa kali masih mendapatkan hadiah ketika tidak sengaja lewat dilaut yang menjadi wilayah dari Kerajaan Wiselle. 

𝕾𝖍𝖆𝖓𝖐𝖆 〄◌˳˚⌖

Hari itu mereka menghabiskan pagi hari di gua, tidak banyak yang bisa Haechan lakukan di pagi hari karena ia juga lebih suka bertindak ketika malam hari ketika manusia sedang lemah karena waktunya istirahat. Itu lebih memudahkan Haechan untuk menghilangkan jejak. 

"Aku bosan, apakah aku boleh pergi berjalan-jalan?" tanya Renjun. 

"Terserahmu, kalau kau tidak kembali juga aku tidak akan mencari," jawab Haechan. Meskipun Renjun mencebik, tetapi anak itu tetap pergi bersama dengan Winter berbekal lima keping emas yang akan mereka tukarkan dengan uang disana. 

Haechan dan Mark tetap berada di gua, sejujurnya tidak ada perubahan besar antara Mark dan Haechan tentang hubungan mereka. Mark juga maklum, Haechan bukan manusia jadi mungkin bagaimana cara mereka menunjukkan rasa kasih sayang berbeda dengan manusia. 

SHANKA (SEASONS 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang