7. Sekhmet

69 34 0
                                    

Haechan telah berhasil mengumpulkan semua jiwa bersama kekuatan para penyihir yang gugur, mudah sekali rasanya. Dan kini ia tinggal melawan semua orang yang berhasil mengalahkan penyihir paling banyak.

"Berikan aku kekuatanmu," ucap wanita dengan rambut lurus panjang berwarna hitam, kulit tubuhnya putih pucat.

"Lawan aku, jika kau berhasil menyentuhku aku akan memberikan kekuatan Astaroth padamu," ucap Haechan dengan seringaian kecil di bibirnya.

Wanita itu langsung menyerang tanpa bertanya apapun lagi, menyulutkan banyak sihir kepada Haechan dan menggunakan pedang sihir buatannya untuk melukai Haechan. Tetapi semua percuma saja karena Haechan membuat pelindung sihir yang cukup kuat, bahkan dengan ia mengepakkan sayap hitamnya saja wanita penyihir itu terhempas jauh.

"Argh sialan, kau menipuku!" dan pada akhirnya wanita itu sadar, ia terbang cepat ke arah Haechan untuk kembali meluncurkan sihirnya. Sementara itu Haechan tertawa, meskipun dirinya terus terbang mundur sambil menahan serangan dari penyihir itu, tidak ada satupun serangan yang mempan padanya.

"Dan kalian baru menyadarinya?" tanya Haechan, ia merasa puas melihat bagaimana penyihir itu berusaha untuk menembus perisainya.

"Percuma saja, dengan sihirmu yang sekarang kau bahkan tidak bisa menembus perisaiku," ucap Haechan. Ia mengacungkan jari telunjuknya lalu berjentik, bersamaan dengan itu ratusan panah dari atas langit mengejar penyihir itu yang berusaha untuk melarikan diri.

"Sialan!" penyihir itu mengumpat, ia berusaha melarikan diri dengan seluruh sisa kekuatan yang dimilikinya, dibelakangnya ratusan anak panah mengejarnya dan tidak akan berhenti sampai dirinya terbunuh.

Haechan hanya tertawa, setelahnya ia membiarkan seluruh anak panahnya untuk mengejar penyihir itu. Ia sudah tahu pada akhirnya penyihir itu akan mati karena itu. Haechan turun dan menghampiri Mark yang sedang mengumpulkan beberapa material yang sekiranya bisa ia jual kembali.

Salah satu cara Mark mencari uang adalah dengan menjual barang rampasan, diluar milik Haechan tentunya. Jika tidak terpaksa Mark tidak akan mengambilnya secara diam-diam.

Mark meraih pinggang Haechan begitu suami manisnya itu berdiri disampingnya, mencium bibir Haechan dan membuat Haechan terkejut bukan main dan langsung memukul lengan Mark.

"Apa-apaan kau ini?" tanya Haechan tanpa menjauhkan tubuhnya.

"Menyambutmu setelah bekerja keras?" jawaban Mark membuat Haechan merotasikan matanya. Apa-apaan manusia satu ini?

"Jangan mengatakan hal-hal menjijikkan Mark," kali ini Haechan melepaskan tangan Mark dari pinggangnya, mereka berdua berjalan hendak meninggalkan pulau, namun Karina menghentikan langkah mereka.

"Kenapa? Kau mau menantangku lagi?" tanya Haechan yang dibalas gelengan oleh Karina,

"Tolong akum Haechan, aku ingin pergi dari sini," ucap Karina.

"Kau hanya tinggal pergi," ucapan Haechan dibalas gelengan oleh Karina,

"Aku tidak bisa pergi darisini, Sekhmet mengunciku agar tidak bisa keluar dari kubah," jelas Karina.

Haechan menghela nafasnya, ia tidak tahu harus bagaimana. Ini bukanlah urusannya, apalagi Karina adalah orang yang dipilih Sekhmet, tetapi Haechan tidak tahu pasti alasan kenapa Karina harus ditahan di pulau ini padahal harus menjalankan misi sama seperti dirinya.

"Kau hanya akan menambah bebanku," dalam hitungan detik, Haechan menyambar tubuh Karina dengan tali sihir dengan cahaya hijau, Karina meringis ketika tali itu menyeretnya ke arah Haechan.

"Katakan padaku, kenapa dia sampai mengurungmu disini. Aku tahu Sekhmet tidak akan membatasi seseorang karena misi," tanya Haechan penuh penekanan ditiap kalimatnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SHANKA (SEASONS 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang