BAB-11

10.8K 580 54
                                    

Geya mengeliat kecil di dalam tidurnya, sesekali keningnya mengkerut-merasa ketakutan

"Mah.."

Kalindra menoleh, mengelus rambut gadis itu lembut "tidur"

Geya kembali tenang, dengan Kalindra yang berdiri ingin pergi tapi tersentak saat tangan nya di tahan. Tiba-tiba

"Mah jangan tinggalin geya" setetes bening jatuh di ujung matanya

"Geya takut.."

Menghela nafas pelan, Kalindra ikut naik dan memeluk dirinya-memberi kehangatan

"Gak papa. Ada saya di sini" tangan nya kembali terulur mengelus punggung geya, dengan mata menyedu tanpa sadar

Dia bener-bener trauma sama masa lalu nya..

Ting!

Garis wajah Kalindra berubah dingin, dengan tatapan tajam

'tuan sepertinya orang di masa lalu itu kembali datang untuk menghabisi keturunan algara'

         *******

Geya menoleh kanan-kiri, tak ada siapa-siapa di kamar

ia terdiam beberapa saat, menatap setiap inci kamar Kalindra

Ko gue bisa di sini sih?

ia memijit pelipisnya-mengigat kejadian semalam

"Ck! phobia sialan" menyibak selimutnya, geya beranjak-ke kamar mandi membersikan tubuh nya

           *******

Geya berjalan-ke belakang mansion, menatap keindahan senja selepas hujan tadi.

Senyum nya tertarik ke atas, dan berjalan mendekati pohon yang besar

"Woahh" mulutnya sedikit terbuka, menatap mangga-mangga muda yang sudah tumbuh lebat "ini kalau di rujak, behhh" ia tanpa menjilat bawah bibir nya

"Tapi manjatnya gimana ya?" geya menoleh kanan-kiri, mencari tangga

Tapi tak ada.

Lalu mulai berjalan mendekat ke pohon, tatapannya jatuh pada beberapa batang kayu kecil-yang bisa di jadikan tanjakan

ia mulai naik, dengan tangan mulai menggenggam erat ranting yang masih kokoh

"YEY gue bisa " Seyum nya mengembang, duduk di batang pohon besar "wah, gue kayaknya udah cocok deh berteman sama itromen"

ia perlahan mendekati buah mangga yang sudah mau jatuh "emm wangi "

"ini kalau pake masako, cabe, Ama gula merah. Beh enak banget "

Tangan nya dengan lihai, mengambil satu-persatu buah yang ada di dekatnya

"Non geya "

Reflek menoleh, geya melambaikan tangan nya semangat "biii "

Bi jana menoleh "astaga non GEYA!!" Wanita itu mendekat-panik "non, aduh. Non turun "

KALINDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang